Fiveteen

1.9K 140 11
                                    

Dua hari pasca kejadian sialan itu, pihak agensi melarang keduanya untuk melanjutkan syuting. Sebagai penanggung jawab artis, mereka bingung apa yang akan mereka katakan di konferensi pres.

Keduanya secara tegas mengatakan tidak sedang pacaran, tapi mereka adalah public figure. Bisa menjadi hal negatif jika itu hanyalah skandal.
Ny.Betris misalnya, meski ia sangat percaya pada Nad, bukan berarti masalah itu akan selesai dengan kepercayaan satu orang saja. Seluruh masyarakat Filipine menggosipkannya dan drama yang tengah mereka bintangi bisa putus di tengah jalan.

Kehancuran karir  juga kerugian finansial jelas akan terjadi jika keadaan tidak cepat-cepat dikendalikan.

-----
Malam belum terlalu larut saat Nad menatap layar ponselnya yang terus bergetar tanpa henti.

Entah siapa saja yang menghubungi dan mengirimkan pesan singkat selama masa istirahatnya. Nad tidak mau membukanya karena bisa jadi itu James yang mengajaknya bertengkar dalam aplikasi chat seperti kemarin.

Tak habis-habisnya James mempermasalahkan sprei yang terkena darah dan pakaian dalam Nad yang tertinggal di kamar mandi apartemennya.

Bukannya malu karena membicarakan benda pribadi, mereka saling bersahutan lewat emotion kebencian. Yang menghentikan pertengkaran mereka adalah saat tanpa sengaja Nad menggeser jarinya terlalu jauh dari emo yang ia inginkan. Ya, ujung jemarinya menyentuh emotion gambar hati beserta bunga yang meletup-letup. Terkirim dengan sukses dan langsung dibaca James saat itu juga.
Mencoba menjelaskan, yang ada mereka kembali bertengkar untuk hal baru. James dengan percaya diri mengatakan bahwa bukan hal yang aneh jika Nad menaruh hati padanya.

Nad muak, dan ia memilih mengabaikan isi ponselnya.

---

"Nad? Ada James,"kata Ny. Betris menjulurkan kepalanya melalui celah pintu kamar.

Ini sudah malam, kenapa superstar tak tahu malu itu datang kesini? Mau mengembalikan celana dalam atau menyuruhku mencuci spreinya? Gerutu Nad membuka matanya yang sempat mencoba terpejam. Sepertinya ia butuh obat tidur untuk meredam imsomia yang menjangkiti otaknya.

Nad belum sempat menjawab karena saat ia menoleh, James sudah ada di sana. Berdiri di balik tubuh ibunya dan melambaikan jemari dengan wajah datar.

"Aku bisa menemuinya di bawah, Ina. "
Nad berdiri, mengikat rambutnya yang berantakan dan mencoba untuk tenang.

Jantungnya tanpa alasan tiba-tiba bereaksi kecil saat bersinggungan mata dengan James. Nad pikir, mungkin itu adalah efek dari dua hari tidak melihat wajah James yang menyebalkan.

Bagi Nad, itu wajar terjadi karena mereka sudah hampir 5 bulan berinteraksi secara rutin dengan menghabiskan 15 jam dalam sehari. Jadi, entah bagaimana terasa aneh tidak melihat wajah James meski hanya 2 hari.

"Biarkan dia di sini, kalian harus bicara. Ada Siby dan Roland juga yang lain di bawah. Kau tidak melihat isi ponselnya selama seharian ini jadi pasti kau tidak tahu tentang itu."

Nad mendesah, membiarkan ibunya pergi sebelum akhirnya ia menggeser sebuah kursi kayu untuk James duduk.

"Kamarmu berantakan,"
Senyum James menatap beberapa benda yang berserakan di atas lantai juga tempat tidur.

"Kau kesini bukan untuk bertengkar denganku kan?"kata Nad memberi isyarat pada James agar ia duduk di kursi yang sudah ia siapkan.

"Bacalah, aku menawarimu sebuah kesepakatan yang menarik."

James menyodorkan sebuah map berisi salinan kertas yang sejak tadi ia bawa. Pria itu lalu duduk, membiarkan Nad membaca isinya untuk beberapa saat.

The Other Story of Jadine ( Di balik Layar Pembuatan OTWOL)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang