Seventeen

1.7K 145 6
                                    

Nad tak hanya panik, ia sudah kehabisan akal untuk menghentikan kekacauan yang mungkin diperbuat oleh Nilam. Banyak bodyguard di sini, tapi bahkan tidak ada satupun yang sadar ada orang yang mencurigakan.

"Tidak ada siapapun Nad, kau berhalusinasi," kata Siby yang baru saja memeriksa keadaan sekitar. Para Bodyguard juga menggeleng ke arah Nad bahwa orang yang dimaksud tidak ada.

Nad mengeluh, di sini terlalu banyak orang dan siapapun bisa berbaur dengan mudah tanpa ketahuan.

"Kalau begitu, aku ingin menemani James di sana,"kata Nad. Pada akhirnya gadis itu tanpa pikir panjang berjalan kembali menuju podium. Siby menggeleng kesal dan ia bingung dengan sikap aneh Nad hari ini. Bisa saja, Nilam atau siapapun itu, benar-benar tidak ada.

"Ada apa? Kenapa kembali?" bisik James pada Nad tanpa melepaskan senyum ramahnya ke arah kamera. Diliriknya Nad yang terlihat tidak tenang.
Untungnya, dalam konferensi pers ini, siaran dilakukan secara off air, jadi James masih bisa mentorerir tindakan Nad yang masuk begitu saja di area set.

"It 's oke. Tidak apa-apa James, ini malah bagus ada Nad di sampingmu," kata Juru kamera infotaiment itu. Ia bahkan memberikan Nad senyuman yang diabaikan begitu saja oleh Nad. Pikirannya mendadak kacau.

"Aku melihat Nilam,"bisik Nad mendekatkan bibirnya pada telinga James. Hal itu, tidak luput dari sorotan kamera.

"Dimana?" tanya James terlihat luar biasa terkejut. Bahkan, ia melonggarkan ikatan dasi kupu-kupunya untuk menenangkan aliran napasnya yang menderu tegang.

"Dia hilang."

James memandangi Nad dengan tatapan yang sulit diartikan oleh orang lain, tapi Nad tahu kalau James sedang bingung.

"Ada apa?  Bisa kita teruskan wawancaranya?" tanya pemilik diskusi infotaiment itu. Ia menangkap hal yang tidak beres dari keduanya.

"Maaf, saya hanya bisa menjawab satu pertanyaan lagi," kata James. Ia kemudian mencari jemari Nad, menggenggamnya hingga sang pemilik tangan hanya bisa tersenyum kaku tak berdaya.

James seolah ingin meyakinkan semua orang, mereka tengah dilanda kasmaran. Padahal, tidak--tepatnya mereka tidak menyadari hal itu.

"James, kami dengar kalian pernah tinggal dalam lingkungan yang sama waktu masih remaja, itu benar atau hanya gosip?"

Keduanya saling pandang, seakan meminta persetujuan satu sama lain. Mata Nad bergerak kecil, ia tidak yakin dengan jawaban jujur karena banyak orang yang akan mengorek masa lalunya yang memalukan. Ia tidak suka itu.

James berdehem, memposisikan ujung mic nya gugup. Sedang Nad, ia ketakutan dengan jawaban yang akan James berikan.

Di tengah ketegangan itulah tiba-tiba ujung mata Nad kembali menangkap sosok Nilam.

Gadis yang tangannya di tatto itu nampak berdiri, mengapit sesuatu di antara lengan.

Butuh waktu sekian detik untuk Nad agar ia tahu apa yang sedang direncanakan Nilam.

DUAK!
Dalam sekejap butiran telur busuk menghantami dress Nad.
Nilam tidak memberinya cukup waktu agar memberitahu James.

Nad terpaku, tidak menyangka akan membentengi James dengan suka rela. Ya, sasaran Nilam bukanlah dirinya, tapi James.

Para Bodyguard berlarian turun, mengejar Nilam yang lebih dulu menghilang di  pintu keluar.

"Nad?  Kau baik-baik saja?"
James menarik Nad menepi mundur, menghindari jepretan kamera yang mengabadikan momen langka itu.

"James, itu Nilam."

"Apa? Nilam?"pekik James menyala penuh amarah. Ia ingin bergerak turun untuk ikut dalam pengejaran, tapi tangan lembut Nad bersarang di bahu pria itu.

The Other Story of Jadine ( Di balik Layar Pembuatan OTWOL)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang