Last Part

2.8K 156 8
                                    

Berdiri di atas altar pernikahan, James menatap kedatangan Nadine. Baru saja, gadis itu selesai di make up dengan gaun pengantinnya. Sangat mempesona dan mengalihkan perhatian James dalam sekejap.

Sebentar lagi, syuting drama mereka akan segera berakhir. Clark akan menikahi Leah di altar yang tengah James tempati.

"Sedang menghafal skrip, huh?" Nad berkomentar, melirik wajah James yang menatapnya tanpa kedip.

"Berikan aku satu ciuman," tiba-tiba senyum James tersenyum jahil. Ia merengkuh pinggang Nad, menatap wajah gadis itu dengan tatapan geli sekaligus mesra.

"Lagi? Disini banyak orang,"ucap Nad mencoba mencari-cari alasan.

Benar saja dugaan Nad, seorang anggota team love yang bertugas mengabadikan setiap moment mereka sedari tadi sudah membidik dengan lensa kamera kecil. Dua hingga tiga kali terdengar suara blitz.

"Jangan bilang kau ingin menciumku di ruang tertutup? Wow... kapan itu? Nanti malam?" ledek James tak menghiraukan siapapun yang tengah mengamati interaksi mereka.

Nad memutar bola matanya, terlihat kesal sekali. "Maybe."

"Wow, Maybe?" Beo James tak merenggangkan pelukannya.

Nad mengangguk, mencubit pipi James gemas,"Bagaimana kalau kau menghapal skrip?kita bisa menghabiskan waktu satu jam kalau kau terus mengulanginya, kau tahu? Aku paling benci mengulangi adegan yang penuh emosi."

"Aku sudah hapal," James berkata dan berakhir duduk dengan tumpukan skrip di pangkuan.

"Secepat itu? Bagaimana bisa?"
Nad menggeleng tak percaya. Janji pernikahan yang Bryn buat cukup panjang. Bahkan, Nad sempat minta beberapa kalimatnya dipotong.

"Karena aku yang menulisnya."

Ucapan James, membuat sebuah jeda di antara mereka.

"Wow, are you serious?"gumam Nad mengerutkan alis.

"I'm Seriuous, Nad," kata James melihat ke dalam manik mata Nad yang membola penuh. Entah kenapa, hari pernikahan Clark dan Leah sangat berarti untuk Nad.

"Why, James?" tanya Nad berusaha memikirkan hal terlogis. Dipandanginya James penuh arti, ia merasakan jantungnya berdegup dan aliran nadinya berdesir. Ia suka saat tatapan mata mereka berbenturan seperti sekarang, sangat menyenangkan.

James mengangkat bahunya lalu pandangannya terlempar jauh ke depan, menatap puluhan pemain lain yang telah bersiap masuk ke dalam set. Tak ada lima menit, semua bangku saksi pernikahan memenuhi gereja itu.

Di sisi lain, ada seorang Wedding singer spesial, Kayla. Salah satu penyanyi terbaik Filipina yang akan menyanyi di akhir scene.

"Bryn kesulitan, dia ingin tahu apa aku bisa membantunya atau tidak. Awalnya aku tak yakin, tapi aku bisa melakukannya."

"Hanya itu?"
Ups. Nad merasa bodoh karena membiarkan hatinya berkuasa pada mulutnya.
Ia menggeleng malu, berusaha menetralisir perasaannya sendiri.

James yang sejak awal tidak mengerti arah pembicaraan mereka, memasang wajah bingung dan aneh hingga pada akhirnya ia menyadari sesuatu . Pipi Nad yang sempat merona malu membuat hati James mengerti . Nad menginginkan kalimat lain dari mulutnya sebuah kata sakral yang dinantikan setiap wanita.

Tunggu! Apakah Nad menginginkan sebuah pernikahan denganku?

Belum sempat memikirkan hal itu lebih lanjut, tiba-tiba Bryn berseru dari pengeras suara. James mendesah sebal, urung melanjutkan pembicaraan.

Begitu jemari Bryn terangkat, Nad melenggang pergi, meninggalkan James menuju ke arah lain, Leah akan muncul di pintu utama altar nanti.

"Nad," panggil James masih penasaran dengan sikap Nad yang tiba-tiba sebal.

The Other Story of Jadine ( Di balik Layar Pembuatan OTWOL)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang