CHAPTER 4

819 91 1
                                    


"Aku pulang dulu Jisoo-ya! Jangan lupa tonton dan pelajari video yang tadi sudah ku berikan. Sampai jumpa!"

Jungkook bangkit dari kursi dan mengambil ranselnya. Laki-laki itu berjalan menuju pintu dan berjalan keluar. Benar Jungkook pulang.

Padahal sebenarnya, aku dan Jungkook sama sekali belum melakukan sesuatu yang disebut latihan. Baru saja Jungkook akan memperlihatkan video dance, ia ditelfon oleh sepupunya untuk segera pulang. Ibunya yang tinggal Busan akan berkunjung ke rumahnya hari ini, jadi Jungkook hanya sempat mengirimkan video itu ke laptopku.

Aku menatap layar laptopku dan segera membuka file kiriman Jungkook tadi. Tapi, belum juga ku tonton video itu setengahnya, pikiranku mulai bimbang.

Apa benar aku harus menarikan tarian ini?

Oh yang benar saja. Kalau aku harus menarikan tarian trouble maker apalah ini otomatis aku harus mengikuti gerakan sang wanita disini.

Ya ampun ini sedikit menggelikan. Membayangkan tangan Jungkook yang kekar itu berada di pinggangku, tidak. Aku mulai takut sekarang.

Aku segera menjeda video itu dan mematikan laptopku. Atau mungkin ku suruh Jungkook untuk mengganti tarianya saja?

Pandanganku lalu teralih pada sofa yang tadi Jungkook duduki. Entah mengapa, pikiranku kembali berputar pada perkataan Jungkook.

"Tapi bagaimana kalau kau memanggilku Jungkook-kun?"

Juga buku memo atau apalah itu yang ku lihat tadi pagi di kelas.

Bersamaan saat laki-laki itu mengucapkan kata itu, dengan cepat memori-memori lama kembali berputar memenuhi pikiranku.

Menimbulkan berbagai spekulasi tak masuk akal.

Tidak. Tidak mungkin. Dia sudah lama pergi. Ini hanya sebuah kebetulan.

Aku segera menepis pikiran itu dan segera mengalihkan pandangan dari sofa. Sial, aku benci jika harus mengingatnya kembali.

Tak mau berlama-lama, aku segera bangkit dari posisiku, menaruh gelas bekas tadi ke atas nampan dan membawanya kedapur.

Kurasa, mereka hanya mirip.

Selama pelajaran berlangsung, aku sama sekali tidak memperhatikan apapun. Aku bahkan lupa kalau hari ini ada kuis matematika.

Aku menutup mulutku dengan tangan kiriku. Entah sudah berapa kali aku menguap pagi ini. Yang jelas aku ingin cepat-cepat menyelesaikan kuis ini dan tidur.

Beberapa kali Jungkook menanyakan keadaan ku yang terlihat 'kacau'. Bagaimana tidak, tadi aku nyaris datang terlambat, berjalan sempoyongan menuju kursiku, dan langsung menjatuhkan kepalaku di meja dengan tangan sebagai tumpuannya. Ditambah dengan kantung mataku yang sedikit menghitam dan aku yang sudah berkali-kali menguap.

butterfly;「jungkook」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang