20. Bete

4.8K 457 1
                                    

PART 20 - BETE
***

Keesokan harinya Prilly kembali masuk sekolah, walaupun kabarnya sekolah hari ini hanya masuk setengah hari.

Prilly berjalan ke kantin dengan wajah kesalkan karna kemarin ia mendengar penuturan Arbani yang seperti membela Calla.

Tadi pagi pun Prilly berangkat sendiri tanpa menunggu Arbani yang biasanya datang kerumah dan mengantar Prilly ke sekolah. Entah kenapa Prilly tidak menyukai arbani yang membela Calla.

Sesampainya di kantin Prilly disambut oleh hiruk pikuk nya kantin saat jam istirahat.

"Prilly!" Suara cempreng milik rere membuat Prilly menoleh ke asal suara tersebut.

Prilly menemukan Rere dan yang lainnya duduk di meja dekat lemari minuman dingin.

Prilly menghampiri teman teman nya, setalah berjalan sekitar tujuh langkah, prilly menghentikan langkah nya ketika seorang gadis yang lebih tinggi dari nya menghadang langkah nya. Calla, yaaa itu Calla!

"Hai Prill, apa kabar?"

Prilly tidak menjawab sapaan atau perranyaan dari Calla, ia hanya mendengus sambil memutar bola matanya dan mengalihkan pandangannya.

"Sejak kapan sih, seorang prilly jadi GAGU!" Prilly dengan cepat menoleh ke arah Calla yang sedang menatapnya sinis.

"Maksud lo apaan?!" Ucap Prilly kepada Calla yang masih menatapnya sinis.

"Maksud gue, kenapa lo gak bilang kalau misalkan Bani udah balik ke indonesia?" Tutur Calla tajam kepada Prilly.

"Kenapa lo nyalahin gue sih? Lo pikir lo siapa gue, lo kan udah bukan siapa siapa gue lagi. Lo sendiri yang bilang kalo lo udah gak mau temenan sama gue lagi kan, jadi apa hak gue buat bilang kalo Bani udah balik, kenapa dia gabilanh sendiri ke lo!" Balas Prilly dengan datar namun terkesan tegas.

Teman teman Prilly yang melihat cekcok antara Calla dan Prilly pun bangkit dari kursinya dan menghampiri Prilly.

"Bani kan temen gue juga!"

"Ohhh Bani temen lo ya. Terus kenapa Bani gak ngasih tau lo sendiri, kalau dia udah balik?"

Calla terlihat terdiam ketika mendengar penuturan Prilly.

"Mungkin, Bani udah gak nganggep lo temen dia lagi kali ya. Mungkin dia sadar, lo tuh gak lebih dari sekedar temen MUNAFIK tau gak!"

Hati Calla tertohok. Calla yang hanya bisa diam sambil memdengarkan kata demi kata dari Prilly yang sedikit mencubit hatinya.

"Mana ada temen yang suka sama pacar temennya sendiri!"

"Mana ada temen yang mutusin persahabatan yang udah dibangun dari kecil, cuman karna cowo. Lo tuh mikir gak sih! Udah dari kecil kita sahabatan, dan dengan gampang nya lo mutusin semuanya. Liat lo sekarang, lo kasar, rok lu? udah gak bisa di sebut rok lagi. Dan jiwa lo, jiwa pengecut. Mana Calla yang dulu? Calla yang kalem, lemah lembut mana laa mana!"

Calla menunduk dengan bahu nya yang bergetar. Calla menangis mendengar omongan demi omongan Prilly yang sangat masuk ke hati kecil. Raina hanya mengusap ngusap bahu Prilly yang sudah dari tadi menangis.

"Kenapa lo nangis? Kenapa?"

Prilly mengangkat dagu calla dengan jari telunjuk nya. Muka Calla sangah lah merah karna menangis.

Prilly menghapus air mata yang mengalir di pipi nya.

"Sekarang lo bebas, lo suka sama ali kan, kejar, karna gue udah gak peduli lagi sekarang. Mau lo sama Ali, terserah. Tapi gue minta lo simpulin dan lo harus sadar. Lo adalah orang yang lebih mentingin cinta dari pada persahabatan. Dan gue orang yang lebih mentingin sahabat sahabat gue, dibandingin cinta yang gak pernah pasti. Good luck oke. Sampe ketemu di camping nanti."

Prilly memegang bahu Calla lalu tersenyum lembut kemudian pergi meninggalkan kantin, sungguh mood makannya telah hilang.

****

Tau ahhh.

Intinya aku gak suka sama peran Calla. Udah itu aja.

[FF#1] Ketua Kelas Gesrek [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang