2. Mundur/Jalanin?

7.2K 767 1
                                    

PART 2 - MUNDUR/JALANIN?
°°°°°

Setelah kejadian saat jam Bu Anita mood Prilly benar benar sangat ancur, apalagi saat semua anak kelasnya lebih memilih untuk meninggalkan kelas dan ikut ke kantin bersama Ali dari pada ikut mengerjakan tugas bersamanya.

Entah apa yang membuat air mata Prilly jatuh, Prilly benar benar baru kali ini merasakan tidak pernah dihargai.

Yaa, dari awal selalu begini. Lalu apa gunanya ia menjadi seorang wakil ketua, bila ucapan nya tidak olpernah disengar?

Prilly perlahan menghela nafas. Dan dia langsung berjalan keluar kelas dan langsung berpapasan dengan semua murid B-4 yang menatap nya dengan wajah takut plus bingung.

Prilly langsung menghapus sisa sisa air matanya dan langsung berjalan melewati mereka semua.

Semuanya terdiam tak terkecuali dengan Ali, dia diam seperti orang yang sangat bersalah dan menatap punggung Prilly, lalu ali pun keluar dari kerumunan siswa B-4 dan langsung mengerjar prilly.

Ia langsung menikung perjalanan prilly lalu memasang wajah kaget nya ketika melihat mata sembab Prilly dengan sisa sisa air mata di ujung matanya.

"Lo?"

"Apa?!"

Ali menjilat bibir nya sendiri, rasa bersalah nya semakin menjadi ketika melihat air mata Prilly kembali mengalir.

"Lo nangis?"

"Ya, gue nangis dan itu karna lo!".

"Gue." Tunjuk Ali pada dirinya sendiri.

"Demi apapun, gue benci banget sama lo, gue bakalan bilang ke Bu Rizky. Gue capek, gue mau ngundurin diri dari jabatan gue sekarang."

"Why?"

"Masih nanya kenapa? Setelah lo buat gue ngerasa bener bener gak dihargain, lo masih nanya kenapa? Bego ya lo!"

"Jaga omongan lo! Jangan seenaknya ngomong." Ucap Ali dengan sedikit membentak, hingga beberapa detik kemudian ali tersadar bahwa ia telah membentak Wakil ketua kelas, yang banyak di ketahui sangat tidak suka di bentak itu.

"Ck, Kayaknya keputusan gue buat berhenti udah bener deh!" ucap Prilly sambil melangkah meninggalkan Ali, namun tangan Ali menahan lengan Prilly.

"No!"

"Kenapa? Kenapa lo ngelarang gue?"

Alih alih menjawab ali malah menarik prilly kedalam pelukannya sehingga membuat prilly mematung.

"Gue minta maaf."

Prilly melepaskan pelukan ali dan langsung melayangkan satu tamparan hebat ke pipi mulus ali.

"Maksud lo apaan? Main meluk aja! lo kira gue cewe apaan!" Bentak prilly tepat di depan muka ali, sedangkan Ali hanya diam sambil mengelus ngelus pipinya.

"Sakit hah!"

"Sakitan mana sama hati gue?"

"Setelah lo norehin sakit yang bener bener sakit, dengan gampang nya lo muncul lagi di hadapan gue. Dan ganggu hidup gue lagi!"

"Maaf."

"Buat apa lo muncul kalo buat norehin luka yang sama li? Buat apa gue tannya? Gapuas lo nyakitin gue?"

"Dulu emang gue sayang banget sama lo. Tapi, sekarang gak! Rasa sayang gue ke elo. Udah berubah jadi rasa benci yang paling mendalam di hati gue. Apalagi setelah perlakuan lo selama dua bulan ini. Gue udah coba lupain. Tapi lo—"

"Gue sayang sama lo." Potong Ali.

"Ck, sayang. Kalo emang lo sayang sama gue, buat apa lo ngecewain gue dulu. Dan bikin gue menderita kaya sekarang!"

"Maaf."

"Maaf mulu, cape tau gak gue dengernya. Udah ya gue mau ke toilet!" langkah prilly kembali bergerak.

"Prill."

Prilly berhenti.

"I'm so sorry, gue tau gue salah. Tapi seenggaknya lo biarin gue buat nebus kesalahan gue. Gue minta maaf."

Prilly tak memperdulikan lagi apa yang di katakan Ali. Prilly kembali melangkahkan kakinya. Sedangakan Ali diam dan merutuki dirinya sendiri.

*****

A/N

[FF#1] Ketua Kelas Gesrek [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang