"Aaaaarghtsssss!!!!! Gue benci sama hidup gue!!!! Hikss.. hikss.."
Clara hanya bisa menangis meratapi kesedihannya. Berdiam diri disebuah diskotik beserta wine yang setia menemaninya menjadi obat tersendiri bagi Clara. Kakaknya masuk penjara, orang tuanya sebentar lagi akan bercerai. Baginya, semua itu terlalu sulit untuk dia hadapi. Rasa sakit yang terus menerus menguasai hatinya seakan tak pernah bisa hilang. Seiring dengan kehancuran yang sedikit demi sedikit mendekatinya.
"Stop crying Ara. Sebanyak apapun air mata yang lo keluarkan gak akan pernah bisa ngerubah segalanya."
"Gue tau Al, gue tau! Tapi, kenapa semuanya harus terjadi sama gue Al? Kenapa?"
"Sstt... lo harus tenangin diri lo Ara."
"Gu--e, gu--e.."
Bruk!!!
Karna terlalu banyak minum Clara pun sampai tak sadarkan diri. Melihat keadaan Clara membuat Alvaro mau tidak mau harus segera membawanya.
"Duh, gila! Lo berat banget Ara."
"Lo defresi ya Ar? Iya? Sampe-sampe lo kaya gini."
"Kayaknya gue harus sedikit bermain sama lo Ar."
Alvaro membawa Clara kesebuah kamar hotel. Karena keadaan Clara yang tidak sadarkan diri, membuat Al bisa melakukan apapun sesuka hatinya.
Clara dibaringkan disebuah kasur dan perlahan Al mulai melucuti satu persatu pakaian Ara. Wajah Ara yang begitu tenang membuat Al semakin nafsu untuk menjamah tubuh Clara.
"Erghtss.." Clara mengigau karna merasakan sakit dibagian tubuhnya.
"Ssstt... diem Ar, lo cukup diam dan nikmatin aja oke."
Al terus menerus menciumi tubuh Clara yang kini sudah tidak berbusana. Dia harus melakukan gerak cepat sebelum Clara sadar dari mabuknya.
"Awwwwwww. Eng-hh sa-ki-t."
"Ssusshh.. sakitnya cuman sebentar Ar, ntar juga lo terbiasa." Al kembali melumat bibir Clara dengan ganas, seakan membungkam mulutnya agar tidak bisa mengeluh tentang rasa sakit yang dia rasakan.
Sedangkan dibalik jeruji besi Dafa tiba-tiba teringat akan sosok adiknya. Clara, satu-satunya adik Dafa yang tak pernah muncul dihadapannya setelah Dafa masuk penjara.
Gue harap lo baik-baik aja Ar. - Dafa
Sekarang lo gak bisa lepas dari gue Ara.
- AlvaroMalam itupun menjadi saksi. Saksi dimana Clara harus kehilangan keperawanannya oleh sahabatnya sendiri.
Leave vote and comment guys 😍

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Hurts
RandomMengenalmu adalah kesalahan pertama dalam hidupku. Menjadikanmu sahabat adalah kesalahan kedua dalam hidupku. Mempercayaimu adalah kesalahan ketiga dalam hidupku. Kesalahan-kesalahan tersebut akan selalu aku sesali selama sisa hidup ini.