20 - ENDING

6.8K 111 4
                                    

Aku bakalan nunggu kamu Al. Cepatlah kembali untuk anak kita, karena dia akan merindukan sentuhan Papanya.

♡♡♡

"Daf, gue ma------------"

Bugh! Bugh!

Dua pukulan saja sudah cukup membuat Al tersungkur kelantai. Melihat wajah Al yang tiba-tina datang ke kediamannya, membuat Daffa geram.

"NGAPAIN LO KESINI? SETELAH LO NGEBUANG ADEK GUE SELAMA 3 MINGGU, LO DENGAN SEENAKNYA DATENG LAGI KESINI?"

"Gue gapernah berniat ngebuang adek lo, gue gamungkin punya kekuatan buat ngelakuin itu."

Bugh!!

"Gausah ngebela diri lo bangsat! Gue gabakalan pernah biarin lo deket-deket sama adek gue."

Bugh!! Bugh!!

"Iz-in-in gu-e bu-at nge-je-las-in se-mua-nya Daf!"

"Berisik lo!!"

Bugh!! Bugh!!

"Astaga.. Al, Kak stop!!!!!!!"

Sebelum Al semakin hancur ditangan Kakaknya, Ara segera membawa Al menjauh. Darah mulai mengalir dari mulut Al, membuat Ara segera mengobati lukanya. Saat sedang mengobati luka Al, tiba-tiba Al menggenggam tangan Ara.

"Aku kangen kamu Ar, sumpah aku kangen kamu. Aku juga kangen sama anak kita." Al larut dalam pelukan Ara, dia amat sangat merindukan pelukan istrinya.

"Aku juga Al, jadi apa bisa kamu jelasin semuanya sekarang?"

Al pun langsung menjelaskan segala hal yang yang terjadi sebenarnya. Selama 3 minggu kepergian Ara, Al mengumpulkan bukti tentang apa saja yang telah Leni lakukan. Mulai dari tindakan Leni yang mengacau saat dirumah sakit, dan ancaman pembunuhan yang Leni berikan kepada Al. Setelah semua bukti terkumpul, Al langsung melaporkannya kepada pihak kepolisian dan akhirnya kini Leni berada didalam penjara.

"Sekali lagi maafin aku Ar, aku gapernah berniat sedikitpun buat nyakitin kamu."

"Awwww, duuh------"

"Ar, kamu kenapa?"

"Perut aku Al-----"

Karena panik saat melihat Ara yang kesakitan, Al dan Daffa segera membawa Ara kerumah sakit. Usia kandungan Ara yang sudah menginjak bulan ke sembilan, membuat Al dan Daffa yakin jika Ara akan melahirkan hari ini.

Sesampainya dirumah sakit, Daffa sibuk menghubungi kedua orang tua mereka. Sedangkan Al menemani proses persalinan Ara.

Setelah hampir 1 jam, akhirnya Ara melahirkan seorang putra. Semua orang merasa bahagia tak terkecuali orang tua Ara. Karena persalinan yang berjalan normal, maka Ara tak harus berlama-lama berada dirumah sakit.

Selain kehadiran Little Al kabar baik juga datang dari orang tua Ara. Ternyata sudah hampir sebulan ini orang tua Ara rujuk kembali. Tentu saja hal itu menambah kebahagiaan bagi Ara. Kesehatan orang tua Al pun semakin membaik, walaupun kini mereka berada di RSJ, tapi menurut dokter masih ada kemungkinan untuk sembuh.

Kini lengkap sudah kebahagiaan yang Al dan Ara rasakan. Kebahagiaan yang didapatkan setelah melewati begitu banyak rasa sakit.

"Ar, kamu pengen punya anak berapa?"

"Astaga Al, ini aku baru aja ngelahirin loh."

"Ya kali aja Little Al pengen adek."

"Baru aja dia lahir gamungkin udah pengen adek, kalo bikin alesan itu yang masuk akal!"

"Aku gak bisa bikin dan gak butuh alesan Al, sama seperti cara aku mencintai kamu yang tidak membutuhkan alasan. Terima kasih karena telah menjadi wanita terhebat dalam hidupku. Terima kasih karena sudah sabar menemaniku. Kamu adalah titipan Tuhan yang paling aku syukuri Ar. Sekali lagi terima kasih untuk semua kebahagiaan yang telah kamu berikan."

"I Love You My Husband."

"I Love You too My Wife."

"And We Love You Little Al."






























Yeay akhirnya ending jugaaa...

Ini beneran ending loh, garing banget kan endingnya? Wkwk

Pokoknya suka gasuka, baca ajadah ini ending 😂

Thanks you so much much and much buat para readers yang selalu baca cerita gue 😘😍

See you di cerita gue yang lainnya guys ❤

It's HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang