Terimakasih Tuhan karna telah mengembalikan Al menjadi seperti dulu. Semoga kebersamaan ini bisa terus berlanjut sampai maut memisahkan kami.
♡♡♡
Clara masih berada dirumah sakit, karna keadaannya yang masih belum stabil jadi dia masih harus dirawat disana. Walaupun Ara sudah merasa baikan tapi Dokter belum mengizinkannya pulang, setidaknya baru besok dia boleh keluar dari rumah sakit. Hari ini Al tidak bisa menemaninya karena dia harus bertemu client. Arapun hanya sendirian dirumah sakit, bukan berarti keluarganya tidak menjenguk tapi karna tidak ada yang tau jika Ara dirawat kecuali dirinya dan Al.
Brak!! Suara pintu tiba-tiba terbuka, dan didepan pintu juga terlihat rusuh.
Maaf anda tidak diizinkan masuk!
Siapa elo ngelarang gue masuk hah?
Maaf, tapi ini sudah permintaan pasien.
Alah, so penting banget sih tuh orang. Minggir lo! Gue mau masuk ke dalem dan lo gabisa nahan gue.
Karena kericuhan semakin menjadi-jadi, Ara mencoba bangkit dan bertanya kepada Suster.
"Ada apa ini sebenarnya?"
"Maaf Bu, dia terus memaksa untuk masuk ke ruangan Ibu. Apa Ibu mengenalnya?"
"Saya tidak tahu, tapi biarkan saja dia masuk."
"Tapi Bu, Pak Al sudah berpesan kepada saya agar tidak membiarkan siapapun menemui Ibu kecuali Pak Al sendiri."
"Gapapa, suruh dia masuk saja. Daripada dia berisik seperti itu mengganggu kenyamanan pasien yang lain."
Suster pun memperbolehkan wanita itu masuk. Belum saja Ara bertanya, wanita itu sudah memaki-maki Ara.
"Lo jadi cewek so penting banget? Sampe-sampe ngelarang orang buat masuk segala. Hih."
"Maaf, apa anda mengenal saya?"
"Gue emang gak kenal sama lo, kedatangan gue kesini juga cuman buat ngasih tau lo sesuatu aja. Kenalin nama gue Leni Moretha, gue pengen lo jauhin pacar gue yang bernama Alvaro Lachowski."
"Bentar, lo tiba-tiba datang bikin kerusuhan terus nyuruh gue jauhin suami gue sendiri? Maksud lo apaan?"
"Suami? Aelah, gue juga tau kok kalo Al nikahin lo cuman buat balas dendam atas kematian adeknya. Jadi lo gausah panggil Al dengan kata suami, dan berhenti bersikap seakan kehadiran lo itu penting buat Al. Setelah Al berhasil ngancurin keluarga lo, maka dengan secepatnya dia juga bakal menceraikan lo. Gue harap lo siapin mental dari sekarang, karna tinggal menghitung hari sampe saat-saat itu akan terjadi." Leni pun pergi, meninggalkan Ara yang masih shock dengan pernyataan yang baru saja dia dengar.
Kehancuran keluarga, perceraian, semua itu terlalu mengerikan buat Ara. Ara memang tau jika Al menikahinya karna kesalahan Dafa yang telah menghilangkan nyawa Anastasya. Tapi, soal kehancuran dan perceraian Ara tidak yakin jika Al akan melakukan itu semua.
Leni Moretha, nama itu terus terngiang dalam ingatan Ara. Dia yakin jika wanita itu hanya mengarang cerita tentang hubungannya bersama Al, karna Ara tau dari dulu Al tidak pernah dekat dengan perempuan lain selain dirinya.
Leni Moretha? Leni? Len? Astaga..
"Ja-ngan ting-galin gu-e."
"Ssh.. kamu kenapa sih Al ngigau terus. Tenang aku gaakan ninggalin kamu kok."
"Gu-e cin-ta sa-ma lo Len."
Jangan-jangan wanita itu adalah wanita yang pernah Al sebut??
Kini Ara sadar, bahwa wanita yang pernah Al sebutkan adalah Leni. Jika bukan Leni siapa lagi yang akan tau soal kehidupan Al dan juga Ara.
Tak seperti biasanya sampai larut malam Al belum juga mengunjungi Ara. Hal itu tentunya membuat Ara khawatir, berkali-kali Ara mencoba menghubungi Al namun tak pernah ada jawaban.
Apa ini ada hubungannya dengan Leni?
Ara semakin khawatir saat mengingat nama Leni. Dia takut jika Leni berusaha menemui Al. Ara tentunya tidak mau jika Al harus bersikap kasar lagi seperti sebelumnya. Kehadiran Leni kini menambah kebimbangan dihati Ara. Selain Al yang tidak bisa dihubungi, Ara juga tidak tau hal apa saja yang bisa Leni lakukan saat sedang bersama Al.
Tring...
Suara chat masuk langsung Ara buka, memang chat tersebut berasal dari Al. Awalnya Ara merasa lega karna Al akhirnya menjawab pesannya. Namun, setelah chat tersebut Ara baca dia kembali merasakan sesak didadanya.
♡ Alvaro : Haii Clara, suami lo lagi ngabisin waktu sama gue nih. Lo harusnya sadar kalo Al emang pacar gue. Lo tau gak sekarang kita lagi dimana? Apa perlu gue kirim fotonya? Upss enggak jadi deh, kayaknya nanti bisa-bisa lo kejang pas liat. Gue kasih bocoran dikit aja, Al lagi tidur disamping gue karna kelelahan dan tanpa busana. You know what i mean, jadi selamat beristirahat sendirian Clara..
Setelah membaca chat tersebut, Ara kembali harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Baru saja dia merasakan kebahagiaan, namun dalam waktu beberapa jam semua itu sirna dan berganti menjadi rasa sakit yang luar biasa.
Akhirnya Ara memutuskan untuk pulang kerumah saat ini juga. Sekalipun Ara harus memaksa kepada Dokter, dia tak bergeming dari pendiriannya. Percuma Ara terus menunggu Al dirumah sakit jika kenyataannya Al sedang bersenang-senang dengan wanitanya.
Sesampainya dirumah, Ara sedikit curiga dengan keadaan rumah yang tidak terkunci. Dengan hati-hati Ara menyusuri setiap ruangan yang terlihat berantakan. Tinggal satu ruangan lagi yang belum Ara cek, yaitu kamar tempat tidur dirinya dengan Al. Namun saat sampai didepan pintu kamar, lagi-lagi Ara mendapat kejutan yang tidak diinginkan.
Jadi, kamu tidur sama dia disini Al? Dikamar kita? Ya Allah, cobaan apalagi ini.....
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Hurts
RandomMengenalmu adalah kesalahan pertama dalam hidupku. Menjadikanmu sahabat adalah kesalahan kedua dalam hidupku. Mempercayaimu adalah kesalahan ketiga dalam hidupku. Kesalahan-kesalahan tersebut akan selalu aku sesali selama sisa hidup ini.