"Ana, bagaimana ini? Apa aku harus pergi menemuinya atau tidak?" Tanya Oktavia frustasi, dia sudah dari tadi mondar-mandir di tempatnya, Ana yang duduk dihadapannya pun sudah pusing melihatnya mondar-mandir seperti setrika.
"Kusarankan kau datang saja, bukankah dia bilang dia hanya menyuruhmu untuk menemuinya bukan menuntutmu" ucap Ana sambil melipat tangannya di depan dadanya.
"Aku hanya takut, walau dia bilang dia hanya ingin menemuiku, tapi aku merasa itu bukan hal yang baik" balas Oktavia sambil mengigit-gigit kukunya kecil.
"Kalau begitu pergilah, dia juga tidak menuntutmu. Apa yang kamu khawatirkan?, mungkin dia berniat mengajakmu makan malam saja, cuma dia tidak mengatakannya secara langsung" Oktavia mengacak rambutnya frustasi untuk yang kesekian kalinya.
Malam ini mau tidak mau dia harus pergi, kalau tidak entah-lah dia hanya takut Christian akan kembali menemuinya. Dengan berat hati dia menuju ke kamarnya dan mengganti pakaian.
Dia menuju ke lemari pakaiannya dan mengambil sweeter dengan celana jeans panjang miliknya, setelah itu dia megantinya dan keluar dari kamarnya setelah selesai, lalu mengambil tas yang berada di meja ruang tamunya.
"Kau yakin dengan memakai pakaian itu?" Tanya Ana saat melihat Oktavia hanya memakai sweeter dan celana jeans. Oktavia menatapnya bingung dan melihat penampilannya lagi.
"Ada apa? Apa aku terlihat jelek?" Ana menggelengkan kepalanya.
"Tidak, hanya saja..bukankah kau akan bertemu dengan Christian? Seharusnya kau memakai gaun atau apalah yang penting terlihat lebih glamour sedikit" Oktavia memutar bola matanya, apa pedulinya, dia cuma hanya akan bertemu dengan Christian bukan menghadiri acara pesta yang mewah.
"Kalau begitu aku pergi dulu" pamit Oktavia dia langsung menuju ke arah pintu dan keluar dari sana.
"SEMOGA BERJALAN DENGAN LANCAR!!!" teriak Ana dari dalam apartementnya yang masih bisa di dengar olehnya dari luar.
Dia lalu masuk ke dalam lift dan langsung bersandar di dinding dingin itu. Pikirannya saat ini dipenuhi oleh Christian. Apa yang akan pria itu lakukan padanya? Tidak mungkin dia hanya sekedar menemuinya.
Ah, dia tidak mau peduli lagi. Apa yang akan dilakukan Christian nanti dia akan terima, termasuk jika pria itu ingin menuntutnya dan menyuruhnya membayar atas apa yang dia perbuat di tempo hari.
'Ting'
Lamunannya langsung buyar saat pintu lift di depannya terbuka, dia langsung berjalan keluar dari gedung itu dan...
"Apa anda Ms.Scott?" Tanya seorang pria paruh baya yang diyakininya itu adalah seorang driver, dilihat dari pakaiannya.
Oktavia menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan pria paruh baya itu "kalau begitu silahkan masuk miss, Mr.Hamilton yang memerintahkan saya" kata supir itu sambil membukakan pintu mobilnya.
"Apa benar ini Chris-..maksudku Mr.Hamilton yang menyuruhmu?" Tanya Oktavia ragu-ragu, dia tidak boleh dengan mudah mempercayai siapa-pun yang tidak dikenalnya.
"Benar miss, kalau anda tidak percaya saya bisa menelpon Mr.Hamilt-"
"Tidak usah!, baiklah saya akan masuk" Cegah Oktavia cepat sebelum driver itu melakukan apa yang dikatakannya barusan, dia lalu masuk ke dalam mobilnya. Kenapa Christian harus sampai menyuruh supirnya untuk menjemputnya?
Oktavia menggeleng-geleng kepalanya dia tidak mau tau lagi. Mobilnya langsung jalan saat supir Christian memasukinya. Oktavia mengedarkan pandangannya keluar jendela mobil, memandang keramaian kota New York di malam hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED LOVE : SHE MY LOVE [HTS #2]✔
Roman d'amourHTS#2 (HAMILTON TRIPLETS SERIES) Christian Hamilton, seorang billionaire dengan sejuta pesonanya, CEO dari Hans Hotel dan restaurant bintang lima yang ada di New York dan beberapa negara lainnya. Seorang yang sering berada di dalam dunia malamnya, s...