Christian terduduk di samping blankar tempat seorang wanita sedang terbaring lemah dihadapannya saat ini. Sudah sekitar dua jam dia berada di ruangan ini sambil menatap wajah pucat itu. Dia bahkan tidak beranjak dari posisinya sedikit pun.
Tadi saat pulang dari kantornya, dia berniat menemui Oktavia, tapi sampainya di depan cafe itu, tak terlalu jauh dari sana, dia melihat seorang wanita yang sepertinya memegang sebuah tiang lampu untuk menopang tubuhnya yang sepertinya akan tumbang sebentar lagi.
Tanpa ditanya siapa lagi wanita itu, Christian sudah bisa menebak, kalau wanita itu adalah Oktavia dilihat dari warna rambut dan bentuk tubuhnya Christian sudah tau.
Lalu disaat itu juga dia langsung berlari ke arah Oktavia yang sepertinya sudah akan jatuh, dan tepat saat dia sampai dia hadapan wanita itu dia langsung menangkap tubuhnya sehingga Oktavia tidak jadi terjatuh di atas tanah.
Christian langsung panik melihat wanita itu pingsan, dia lalu menepuk-nepuk pelan pipi wanita itu sambil memanggil namanya, tapi sayangnya tidak ada sahutan sama sekali dari Oktavia.
Dan tanpa sengaja Christian menyentuh dahinya, dan saat itu sebuah sengatan panas langsung mengenai kulitnya dan dia tau kalau wanita itu saat ini sedang deman dan dia langsung membawanya ke rumah sakit tanpa berkata lagi.
'Ddrrtt...ddrrtt..'
Christian mengernyit mendengar suara ponsel yang berbunyi di ruangan itu, dan tentu saja itu bukan ponsel miliknya. Dia lansung berdiri dari duduknya dan menuju ke sofa tempat tas milik Oktavia ditaruh disana.
Dia langsung membuka tas itu dan mencari ponsel yang sedari tadi berbunyi, dia terus meraba isi tas itu dan dapat. Dia lalu mengeluarkan benda itu dan melihat ID call-nya.
Ana. Nama itulah yang tertera disana, Christian langsung menggeser ponselnya dan meletakkan di telinganya. Baru sajq dia ingin menyapanya, penelponnya sudah lebih dulu mengeluarkan suaranya.
"VIA DIMANA KAMU SEKARANG??!! KAU MEMBUATKU MENUNGGUMU UNTUK KEDUA KALINYA!!!" Christian refleks langsung menjauhkan ponsel itu dari telinganya mendengar pekikan dari orang yang bernama Ana itu di sebrang telpon itu.
Christian lalu kembali meletakkan ponsel itu di telinganya dengan hati-hati, takut kalau Ana kembali memekik dan telinganya kali ini akan menjadi tuli.
"Maaf, saya Christian. Oktavia sedang berada di rumah sakit, tadi dia pingsan" balas Christian, dan dia tau pasti orang yang bernama Ana itu sedang mematung di tempatnya kerena dia baru saja menyebutkan siapa dirinya.
"E-ehmm...maaf, Via pingsan? Lalu dirumah sakit mana saat ini?" Tanya Ana kali ini sudah dengan suara yang agak pelan.
"Collens hostpital, kau bisa datang kesini. Mungkin besok pagi saja. Karena dokter tidak mengizinkan siapa yang menjengguknya saat ini" jawab Christian dan soal mengjengguk dia hanya bohong pada Ana. Dia tidak ingin wanita itu datang disaat ada dirinya disini. Dia paling tidak ingin diganggu oleh siapa pun disaat seperti ini.
"Ehmm..baiklah" balas Ana dan Christian langsung memutuskan panggilannya secara sepihak, dan kembali memasukkan ponsel Oktavia kembali ke dalam tasnya.
Dia lalu kembali duduk disamping Oktavia, dia tidak akan beranjak dari sana sampai Oktavia sadar, entah angin apa yang mengenainya, baru pertama kali dia seperti ini, maksudnya peduli pada wanita seperti menjaganya saat ini, ini memang bukan dirinya.
Dia tidak bersikap baik lagi pada wanita manapun kecuali ibunya, saat kejadian Lucy yang mengkhianati dirinya dulu. Dan soal Lucy, untung saja wanita itu tidak kembali ke kantornya dan mencarinya, dia tidak akan mau bertatapan dengan wanita itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED LOVE : SHE MY LOVE [HTS #2]✔
RomanceHTS#2 (HAMILTON TRIPLETS SERIES) Christian Hamilton, seorang billionaire dengan sejuta pesonanya, CEO dari Hans Hotel dan restaurant bintang lima yang ada di New York dan beberapa negara lainnya. Seorang yang sering berada di dalam dunia malamnya, s...