HTS#2 | CHAP.7 - Oh God!

51.9K 3.3K 30
                                    

   Oktavia kembali ke meja Christian dengan tangannya yang membawa nampan yang terdapat segelas Americano disana. Dia lalu meletakkan gelas itu dimejanya dan mengambil tempat duduk di depannya.

   "kenapa kau datang awal sekali? Kau tidak berniat menambah syarat di surat perjanjian yang kemarin bukan?" Tanya Oktavia, Christian tersenyum sekilas ke arahnya dan meraih Americanonya dan meneguknya.

   "Jangan berprasangka dulu, Oktavia atau boleh ku panggil Via?"

   "Ya silahkan, kebanyakan orang memanggilku Via" balas Oktavia tersenyum kecil ke arahnya.

   "Nah, aku datang kesini lebih awal karena aku ingin mengajakmu ke sebuah pesta Malam ini" Oktavia membulatkan matanya, pesta? Mengajaknya? Dia tidak salah dengar bukan.

   Seorang Christian Hamilton yang notabenenya saat ini adalah kekasih pura-puranya, mengajaknya ke sebuah pesta. "Ke pesta saudara kembarku dia mengadakan pesta barbeque di mansionnya dan dia mengundangmu" lanjut Christian, sebenarnya bukan Christoper yang mengundang tapi ibunya. Tapi apa pedulinya.

   "Oh, benarkah? Tapi malam ini aku harus kerja lembur, boss-ku memberiku hukuman, karena tadi pagi aku terlambat datang ke Cafe" balas Oktavia, Christian kembali meneguk Amricano-nya dan kembali menatap Oktavia.

   "kalau begitu bilang saja padanya kalau kau malam ini ada acara dan kau akan melanjutkan hukumannya untuk besok saja" suruh Christian, Oktavia kembali menimbang-nimbang, sepertinya boss-nya tidak akan mengizinkannya.

   "Kurasa dia tidak akan mengizinkannya. Dia adalah boss yang paling kejam yang pernah aku temui" Oktavia berbisik kepada Christian di kalimat terakhir, yang tentunya membuat senyuman langsung terukir di wajah tampannya itu.

   "Dia bahkan bilang memotong gajiku sebanyak sepuluh persen hanya untuk terlambat satu hari saja, memang kejam" lanjut Oktavia sambil menrutuki boss-nya itu.

   Dan dia baru sadar saat ini banyak mata yang menatap mereka, tepatnya ke arah Christian. Dan tatapan yang diberikan oleh mereka kepadanya adalah tatapan yang sangat tajam yang siap membunuh mangsanya. Astaga...dia baru ingat kalau sekarang dia sedang bersama dengan pria pujaan seluruh wanita. Matilah kau Oktavia.

   "Ehmm..Christian, aku masuk dulu ya, nanti aku akan kembali, dan kau akan menunggu disini atau pulang?"

   "Aku akan menunggu kapan biasanya kau pulang?" Tanya Christian balik.

   "Biasanya jam 17.00, kalau kau ingin menunggu bukankah itu terdengar terlalu lama?" Christian menggeleng menjawab pertanyaan Oktavia.

   "Ini baru jam setengah tiga, aku bahkan pernah menunggu sampai enam jam demi mendapatkan obat yang ada di apotek" balas Christian dan kembali menyesap Americano-nya, Oktavia hanya mangut-mangut.

   "Baiklah kalau begitu aku masuk dulu, wanita-wanita itu akan membunuhku sebentar lagi" setelah mengatakan itu, Oktavia langsung berlalu meninggalkan Christian yang menatapnya bingung.

   Setelah mencerna apa yang dikatakan Oktavia barusan, dia lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh Cafe ini. Dan benar saja seluruh pelanggan wanita yang ada disini sekarang menatapnya dengan tatapan seakan dia adalah makanan yang lezat dan Christian tidak peduli.

   Tadi tatapan itu dia temukan di mall milik Christoff, dan sekarang di cafe, memang pesona seorang Hamilton tidak pernah memudar sampai generasi mereka sekarang. Bahkan ayahnya, Jeremy, sampai sekarang saja masih sangat tampan.

FORCED LOVE : SHE MY LOVE [HTS #2]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang