Oktavia masuk ke dalam apartementnya dan suasananya saat ini sangat sepi. Tentu saja, karena Ana sudah berangkat untuk bekerja tadi pagi dan sekarang dia baru pulang.
Dia yakin saat sampai di cafe nanti Ana akan menyerangnya dengan berbagai pertanyaan, mengingat semalam dia tidak pulang ke apartement-nya karena dia pingsan akibat wine yang diberikan oleh Christian.
Dia lalu menuju ke kamarnya dan masuk ke dalam kamar mandi, setelah lima belas menit membersihkan dirinya di dalam sana, dia langsung keluar dan langsung berlari ke arah lemarinya mengambil baju yang biasa dia pakai untuk bekerja.
Merasa semuanya sudah rapi dia langsung menyambar tasnya yang berada di ruang tamu dan dengan langkah lebar menuju ke arah lift, dia sudah telat sejak tadi, semoga nanti di cafe tidak ada boss-nya jika ada dia yakin, malam ini dia akan kerja lembur karena mendapat hukuman dari boss-nya itu.
Sampai di lobby dia langsung berlari keluar dan mencari taxi, sekarang dia sudah seperti orang yang ingin loncat-loncat karena belum juga dia menemukan satu-pun taxi yang lewat.
Tiga menit dia menunggu, akhirnya dia menemukan apa yang dia cari sedari tadi, dia lalu masuk ke dalam dan menyuruh supir taxi-nya itu agar mengendarai mobilnya dengan cepat.
Dua puluh menit, akhirnya dia sampai di cafe tempatnya bekerja. Dia langsung keluar dari dalam taxi itu dan langsung membayar supir taxi itu tanpa berniat mengambil kembaliannya lagi.
Sampainya di dalam, tubuh-nya langsung menegang melihat siapa yang berdiri dihadapan-nya, ternyata hari ini dewi fortuna tidak berpihak padanya. Boss-nya saat ini sedang menatapnya dengan pandangan datar sambil berkacak pinggang di hadapannya.
"Emm..sir, aku bisa jelaskan" Oktavia berkata dengan nada memohon, dia yakin malam ini dia akan lembur.
"Ikut aku keruangan-ku!" Pinta boss-nya penuh penekanan, Oktavia terus merutuki dirinya, kenapa boss-nya bisa datang hari ini, biasa-nya dia jarang datang ke cafe.Sampainya di dalam ruangan boss-nya, Oktavia menunduk tidak berani menatap majikan-nya itu. Kenapa harus hari ini dia datang terlambat.
"Ms.Scott, anda tau kalau anda terlambat, saya sudah menunggu lebih satu jam, dan kau tau apa yang akan kamu dapat-kan, bukan?" Oktavia masih menunduk, tentu saja dia tau apa yang dimaksud boss-nya itu.
"Kamu hari ini harus kerja lembur dan gajimu akan saya potong sepuluh persen" Oktavia membulatkan mata-nya, mendengar kalimat terakhir yang diucapkan boss-nya. Pemotongan gaji? Dia baru pertama kali mendengarkannya, dasar majikan yang jahat.
Oktavia langsung menegakkan wajahnya dan menatap boss-nya "baiklah, sir" balas Oktavia, dia menunduk sekilas dan keluar dari ruangan itu menuju ke ruang karyawan.
"Hey! Kau habis dari mana? Dan kenapa semalam kau tidak pulang ke apartement? Kau membuatku cemas" Oktavia memandang Ana lemas, dia benar-benar pusing sekarang dan jujur badan-nya sangat lelah saat ini, apalagi malam ini dia harus kerja lembur, memang hari ini adalah hari tersial baginya.
"Ana, apa kau bisa nanti menanyakan-nya? Aku sangat lelah saat ini, biarkan aku selesaikan pekerjaan-ku dulu baru aku menjawab pertanyaanmu" Ana menatapnya bingung, kenapa hari Oktavia terlihat seperti orang yang tidak punya semangat hidup.
Oktavia berjalan melalui Ana dan mulai mengerjakan tugas-nya seperti biasa, melayani pelanggan dan mencatat pesanannya lalu membuat pesanan mereka. Benar-benar melelahkan, kepalanya bahkan saat ini masih terasa sedikit pusing, mungkin pengaruh wine yang semalan diminumnya masih ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED LOVE : SHE MY LOVE [HTS #2]✔
RomansaHTS#2 (HAMILTON TRIPLETS SERIES) Christian Hamilton, seorang billionaire dengan sejuta pesonanya, CEO dari Hans Hotel dan restaurant bintang lima yang ada di New York dan beberapa negara lainnya. Seorang yang sering berada di dalam dunia malamnya, s...