HTS#2 | CHAP.17 - Not Realize

44.6K 2.8K 28
                                    

Christian terbangun saat sinar matahari mengenai wajahnya, dia mengerjap-ngerjapkan matanya lalu bangun, dan dia langsung memegangi kepalanya, karena rasa sakit yang tiba-tiba menyerang kepalanya.

Tapi sebelum itu dia merasa ada yang janggal, dia lalu memperhatikan seluruh tubuhnya dan mengernyit. Keadaanya saat ini tidak ada sehelai benang pun yang melekat ditubuhnya itu.

Semalam dia baru teringat kalau dia mabuk, tapi setelah itu dia tidak ingat apa yang terjadi dan kenapa dia dalam keadaan seperti, dia tidan terlalu memperdulikannya. Kadang-kadang dia juga seperti itu karena sehabis mabuk.

Dan parahnya kenapa dia bisa tidak ingat apa yang telah di lakukannya semalamnya, itu telah menyakiti hati seseorang yang sangat mencintainya. Dia lalu bangkit dan berjalan menuju kemar mandinga.

Disisi lain, disebelah kamar Christian. Oktavia masih menangis dengan air yang terus mengalir dari shower yang dinyalakan di kamar mandi itu. Dia tertududuk di lantai kamar mandi itu sambil menangis. Dia telah kehilangan benda berharga dalam dirinya. Apa yang harus dilakukannya setelah itu?

Dia menyeka air matanya dan berdiri, dia tidak boleh seperti itu terus dan dia yakin Christian tidak akan mengingat apapun tentang kejadian tadi malam, karena dia mabuk malam itu dalam keadaan yang tidak sepenuhnya sadar, sampai-sampai dia memanggilnya Lucy.

Hatinya sakit memikirkan itu, kenapa Christian sampai seperti itu. Seharusnya malam itu dia tidak membuka pintu kamarnya, atau dia kembali ke apartementnya, semua ini tidak akan terjadi. Dan bagaimana caranya dia menutupi tubuhnya yang saat ini dipenuhi oleh bercak-bercak merah yang diakibatkan oleh pria itu.

Dia lalu menutup showernya dan keluar dari dalam sana dengan balutan bathrobe yang sudah tersedia. Setelah dia keluar dari dalam sana dia langsung mengaca dirinya dan betapa menyedihkannya penampilannya saat ini dengan mata yang membengkak, hidung yang memerah.

Christian tidak boleh tau tentang ini, dia lalu menuju ke arah lemari dan mencari baju yang dapat menutupi bercak-bercak ini dan syukurlah dia menemukan sebuah sweeter dengan celana panjang berwarna hitam. Untuk area lehernya dia akan menutupinya dengan rambutnya, dan semoga saja Christian tidak dapat melihatnya.

Dia lalu menuju ke meja rias yang ada dikamar itu dan mengambil bedak, lalu memoleskan pada wajahnya sedikit untuk menutupi penampilan wajahnya yang mengerikan ini menurutnya.

Setelah merasa semuanya sudah beres dia meletakkan kembali bedak itu. Dia sebenarnya belum siap bertemu dengan Christian, dia takut pria itu ingat apa yang telah dilakukannya semalam, dan Oktavia tidak ingin pria itu tau.

Dia lalu keluar dari kamar itu dan menuju ke lantai bawah, semoga saja Christian belum ada dan dibawah. Sampainya dia di dapur dia langsung bernapas lega, untung saja tidak ada Christian.

"Morning, Jane" sapa Oktavia ketika melihat Jane yang sedang mempersiapkan sarapan.

"Pagi nona" balas Jane sambil tersenyum.

"Sudah kubilang jangan panggil aku nona, panggil aku Via saja" balas Oktavia.

"Baiklah Via" Oktavia tersenyum dan tiba-tiba dia meringis, membuat Jane langsung menatapnya.

"Ada apa?" Tanya Jane mendekatinya, Oktavia hanya tersenyum.

"Tidak, tidak ada apa-apa, perutku hanya sakit saja" jawab Oktavia berusaha untuk tersenyum. Bagian selangkaannya itu masih sakit, akibat kejadian semalam.

"Morning" sapa seseorang dari belakang yang membuat Oktavia langsung menegang. Dia lalu menoleh dan juge menemukan Christian yang juga melihatnya.

FORCED LOVE : SHE MY LOVE [HTS #2]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang