Gantian

17.5K 291 1
                                    

Aku baru saja pulang dari membeli perlengkapan bayi.
Walaupun masih terbilang lama untuk melahirkan, tapi entah kenapa hari ini aku ingin membeli perlengkapan bayi.

Saat aku sudah memasuki rumah, aku melihat anakku yang tampan sedang duduk sambil menunduk memegangi kepalanya, aku jadi khawatir melihatnya. Ku hampiri dia.

"Kenapa sayang?"

Tanyaku sambil
Ku tarik kepalanya yang menunduk itu ke arah perutku yang belum begitu membuncit.

"Gak papa ma, cuma ngantuk aja"

"Ngantuk? tidur di kamar gih, kamu habis sidang pasti capek"

Aku mengusap kepalanya yang ada di perutku.

"Hhm"

Dia segera bangkit, tapi tubuhnya terhuyung dan balik duduk lagi. Aku sedikit kaget.

"Kenapa? Pusing ya sayang?"

Tanyaku dan
Aku kembali mengarahkan kepalanya ke perutku dan ku pijit pelan kepalanya.

"Sedikit ma"
Ucapnya sambil meringis saat ku dongakkan kepalanya dan ku pijat sisi pelipisnya.

"Mau mama pijitin badannya?"

"Enggak usah ma, di buat tidur juga pasti enakan"

"Gakpapa, ayo mama bantu ke kamar, biar mama pijit di kamar, kamu pasti kecapekan kuliah, mama juga udah lama gak mijitin kamu, pasti badannya sering pegel-pegel ya? Kamu gak usah merasa gak enak kalau mau di pijit sama mama, walaupun kamu udah besar tapi kamu tetap putra kecil mama sama papa sampai kapanpun. Jadi gak usah ngerasa gak enak."

"Aku biasanya minta pijit pacar aku, mama gak perlu khawatirin aku, mama cukup jaga kandungan mama biar tetep sehat"

"Mama mah gakpapa, tapi papa kamu kasihan, ngalamin yang harusnya mama alamin. Udah sekarang ke kamar sana, biar mama pijitin."

"Pijitin di sini aja ya ma? Pusing soalnya buat jalan"
Ucapnya dengan manja

"Di kamar aja biar sekalian tidur kamunya, kalau di sini nanti badan kamu pegel-pegel lagi, sini mama bantu ke kamar"

Aku menarik kedua tangan Zoni dengan lembut untuk berdiri,

Aku tidak biasa memberi obat pada anakku dari kecil, kecuali waktu sakit yang memang membutuhkan obat.

Aku tidak mau membuat anakku ketergantungan sama obat, aku rutin memijat badannya bila sakit.
Kalau tiga hari tidak ada perubahan yang baik, barulah aku membawanya ke dokter.

"Ma, aduh ssshh,"

Zoni meringis saat aku mulai memijat pundaknya. Dia duduk di ranjang dengon membelakangiku memijat tubuhnya.

Dia mengeluarkan sendawa nya di saat aku memijat tulang belikatnya.

Saat aku memijat kepala Anakku yang katanya pusing, aku dengar suara derap kaki menghampiri kamar anakku.

Saat mulai mendekat ternyata Farhan suamiku yang datang, dengan senyum merekah di wajahnya yang lelah

Dia bertanya kepadaku.

"Kenapa Zoni ma?"

"Gapapa bang, cuma pusing katanya"

"Oh"

Setelah itu Farhan menghilang dari hadapanku dan aku kembali memijat tubuh Zoni yang ku suruh tengkurap ke kasur, karna dari tadi aku tau dia mulai mengantuk karna pijatanku yang membuatnya nyaman.

Tak lama Farhan datang kembali dengan membawa secangkir minuman yang mengepul ke udara, dari baunya sih jahe.

"Ini, habis di pijit mama di minum ya kak, biar anget ke badan"
Ucapnya ke Zoni dan meletakkan cangkir ke nakas dekat tempat tidur.

Tukang Pijatku • 1 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang