POV FARHAN
"Hhhhh"
Ku hela nafasku dengan kasar.Hari yang sangat melelahkan untukku, karena aku baru bisa sampai rumah dengan tenang. Aku sampai rumah sekitar pukul setengah tiga sore.
Sekarang Aku berada di atas sofa dan menyandarkan tubuhku yang teramat lelah, aku belum tidur selama 28 jam hari ini. Sungguh rasanya mata tak kuat, tapi aku juga tak bisa tidur dengan mudah.
Bagaimana bisa tidur? Pertama aku mau menjaga istriku yang baru saja melahirkan bayi perempuan yang teramat cantik saat di rumah sakit dan kedua badanku tak bisa di ajak kompromi untuk tidur. Rasanya begitu remuk semua anggota tubuhku, apalagi pinggang dan kakiku rasanya mau patah. Lelah yang teramat lelah.
Saat aku menyenderkan punggungku di atas sofa, aku mendengar derap kaki menghampiriku. Saat ku tolehkan wajahku ke arahnya, ternyata Tania istriku sedang membawakan cangkir yang mengepul mendekat ke arahku yang ku tebak adalah jahe hangat untukku.
Dia berjalan teramat pelan, dikarenakan dia baru saja melahirkan sehingga tidak diperbolehkan banyak gerak dan mengangkat barang berat terlebih dahulu.
"Ini minum dulu pa, biar hangat ke badan."
Ucapnya setelah memberikan cangkir itu ke arahku dan membantuku meminumnya.
"Habis ini mandi ya pa, bau kecut ih"
Ucapnya mengerucutkan hidungnya sehingga terlihat gemas di mataku."Kecut gini juga, kamu nempel mulu sama aku"
Ucapku mencubit hidungnya gemas."Zian mana?"
Tanyaku kemudian setelah aku mengingat dia tidak menggendong bayi."Aku taruh di kamar kita, aku mau ngurusin bayi besar dulu soalnya"
Ucapnya menggodaku dan mengusap kepalaku lembut.Aku hanya tersenyum menanggapinya. Beruntung. Itu yang ada dalam benakku, mempunyai istri yang begitu mengerti diriku, walaupun sempat aku di kecewakan olehnya. Tapi aku percaya itu sebuah pelajaran untuk lebih baik dan aku percaya itu tanda cinta dia terhadapku.
"Sayang, habis ini injek-injek badan aku ya?"
Mintaku ke arahnya."Mana bisa pa, kamu tau aku baru ngelahirin, pasti bakal susah. Aku pijit-pijit aja ya?"
Tolaknya."Tapi badanku sakit semua, kalau di pijit gak berasa. Aku pengen tidur, pusing gak bisa tidur ma" keluhku ke arahnya.
"Yaudah gini aja, aku injek-injek tapi bentar aja ya pa? Aku takut soalnya kan belum kering jahitannya"
Ucapnya memberi pilihan.Aku mengangguk sebagai jawaban.
Bukannya aku tak tau, kalau istriku baru melahirkan, tapi aku harus minta tolong ke siapa lagi? Zoni? Dia lagi dinas ke luar kota tadi pagi. Dan keluargaku dan keluarga Tania juga sudah pulang. Di rumah hanya ada aku, istriku beserta anak perempuanku. Tak mungkin kan aku meminta ke seorang bayi?
Jujur saja, kalian pernah tidak ngerasain badan yang teramat sakit di mana-mana? Aku bukan lebay. Hanya saja entah kenapa tubuhku dari kecil memang gampang lelah dan juga gampang sakit.
Tapi untung saja, aku kalau sakit ataupun lelah tidak rewel, hanya butuh pijatan pasti bisa sembuh dengan sendirinya.
"Yaudah mandi sana sayang, habis itu aku injek-injek"
Perintahnya kepadaku dengan lembut."Nanti pijitin juga ya?"
Mintaku hati-hatiDia melotot tapi tak lama kemudian menggangguk sebagai jawaban.
"Makasih"
Balasku mencium pipinya singkat dan berjalan ke kamar untuk mandi dengan kaki terasa amat kram saat di buat jalan.Tania mengikutiku dan juga ikut menggiringku menuju kamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/104703705-288-k706779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tukang Pijatku • 1 ✅
Randommenikah dengan seorang pemijat? hmm kedengerannya gimana? kalau penasaran baca aja #25 dalam Random / 25/07/2017