Di rumah.

8.6K 224 7
                                    


FARHAN POV

Hari ini aku cuti kerja selama tiga hari setelah acara pernikahan anak tertuaku yaitu Zoni.

Pagi ini aku hanya berada di kamar di temani oleh Tania istriku.

Aku berniat tidur kembali sambil pinggangku yang dari beberapa hari lalu sakit itu di urut oleh istriku.

Aku memintanya mengurut karena dia memang ahli dalam membenarkan urat yang salah.

Aku memang akan susah tidur jika anggota badanku terasa tak enak.

Efek kerja yang memang beberapa hari belakangan ini selalu sering duduk, dan juga di tambah acara tadi malam yang mengharuskan duduk berdiri berkali-kali membuat seluruh badanku terasa ngilu. Apalagi pinggang.

"Pa, aku ke bawah dulu ya.. kasihan di bawah masih repot juga aku mau bantuin"
Ucap istriku dengan melepaskan pelukannya.

Ya, aku di urut di pinggang dengan posisi berhadapan dan tangan tania mengurut dari arah depan.

"Ahh, ini masih sakit. Bentar urutin"
Ucapku meringis sambil menumbuk pinggangku dengan kepalan tanganku ke arah pinggang.

"Aku panggilin Zian ya? Biar di injek-injek dulu, nanti kalau aku udah selesai aku ke sini lagi ngurutin badan kamu"
Ucapnya sambil mengusap keringat di pelipisku.

"Janji?"
Tanyaku

Tania mengangguk sebagai jawaban.

***

Tak lama setelah itu, pintu kamar terbuka dan Zian datang menghampiriku.

"Kenapa pa?"
Tanyanya mendekat.

"Papa minta tolong, injekin punggung papa ya dek?"

Zian mengangguk dan naik ke atas ranjang.

Aku membalikkan tubuhku hingga telengkup.

"Yang mana dulu pa?"
Tanyanya sebelum naik ke tubuhku.

"Di sini dulu sayang"
Ucapku sambil menunjuk pundakku.

Zian naik dan menggerakkan kakinya di atas pundakku.

"Ahh bawah dikit dek.. dikit lagi nah.. shh itu"

Aku mengernyitkan wajahku saat merasakan sakit di atas punggungku.

"Udah sayang."
Ujarku sambil menyuruhnya turun dari punggungku.

"Udah enakan pa?"
Tanya anakku yang ku balas helaan nafas dan anggukan dengan posisi masih tengkurap.

"Tolong Panggilin mama dek"
Ucapku dengan suara sedikit serak.

"Iya"
Ucapnya berlalu keluar.

Aku mendengar pintu di buka yang bertanda Zian telah keluar dari kamar.

Aku pejamkan mataku sambil menunggu kehadiran Istriku. Hingga aku tak sadar telah tertidur, sampai akhirnya aku merasakan usapan di atas kepalaku.

Ku buka mataku perlahan, dan melihat senyuman istriku.

Dia memajukan wajahnya hingga bibirnya menyentuh keningku sayang.

"Aku bangunin kamu ya? Maaf, Tidur gih."
Ucapnya sambil membenarkan posisi tidurku dan juga selimut.

"Urutin punggungku"
Ucapku lirih.

"Di kasih koyok mau? Sini-sini aku urut sayang uhh kesayangan aku lagi mau manja"
Ucapnya sambil menjalankan tangannya di atas punggungku.

Aku mengangguk dan meringis merasa tangannya menekan keras punggungku.

Dia duduk di sebelah kiriku yang sedang telengkup, dan menempelkan koyok ke daerah punggungku dan di lanjutkan dengan mengurut punggungku.

Tukang Pijatku • 1 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang