Partble

7.3K 146 1
                                    

Tania POV

"Sayang, kamu di mana?"

"..."

"Yaudah kalau gitu, kamu jangan lupa makan siang. Apa perlu aku bawain makanan ke sana?"

"..."

"Yaudah, iya. Aku ke sana nanti siangan"

"..."

"Mau di bawain apalagi sebelum aku jalan?"

"..."

"Beneran itu doang?"

"..."

"Yaudah kalau gitu. Jangan capek-capek"

**

Farhan sudah sembuh beberapa minggu lalu.

Farhan juga sudah mulai beraktivitas seperti biasanya.

Tadi malam suamiku itu tidak pulang seharian.

Katanya dia harus menyelesaikan pekerjaan akhir bulan yang merosot tajam.

*

Dan Aku akan mengantarkan makanan untuknya siang ini.

Sekarang aku ingin menuju kantornya, walaupun dia tidak pulang tetap saja aku harus memastikan dia menjaga kesehatannya.

Selesai memasak aku segera berkemas untuk pergi ke kantor suamiku.

Sampai di depan kantor, aku langsung saja masuk menuju tempat di mana ruangan suamiku bekerja.

***
"Bapak ada ?"
Tanyaku ke sekretaris suamiku.

"Maaf bu, baru saja bapak pergi"
Ucap sekretaris itu kepadaku.

"Kemana?"
Tanyaku penasaran.

"Katanya pergi sebentar"
Jawab sekretaris Farhan.

"Kalau gitu saya tunggu di dalem saja"
Ucapku.

"Iya bu, silahkan. Ibu perlu sesuatu?"
Tanya sekretaris Farhan sebelum aku berlalu masuk.

"Gak usah. Nanti tolong kasih tau suami saya saja, kalau saya ada di dalem."
Ucapku dengan tersenyum.

"Baik bu."

**
Saat aku sedang membuka kotak bekal makanan yang ku bawa, aku mendengar suara pintu berdecit.

Aku melihat suamiku dengan wajah yang sarat kurang tidurnya berdiri memegang handle pintu.

"Hei sayang.. sini!"
Ajakku menyuruhnya duduk di sofa.

Suamiku mendekat dan menghempaskan tubuhnya ke arahku.

"Loh, kenapa? Capek ya? Uhh kasian suami aku. Makan dulu ya?"
Ucapku sedikit mendorong kepalanya yang berada di leherku.

"Kamu bawa apa?"
Tanya Farhan setelah duduk sebagaimana mestinya.

"Ini tadi bawa sayur sop sama ikan yang kamu minta, katanya pengen yang seger-seger?"
Ucapku sambil menaruh nasi, lauk beserta sayur sop ke dalam piring yang ku bawa.
"Nih aak"
Ucapku menyuapinya.

**
Selesai makan, suamiku kembali mengerjakan kerjaannya yang menumpuk.

"Bang!"
Panggilku

"Hmm"
Jawabnya berdehem.

"Nanti pulang apa gak?"
Tanyaku.

"Gak tau. ini aja masih numpuk yang harus aku cek. Pengeluaran bulan ini banyak banget soalnya"
Ucapnya tanpa menolehku.

Aku menghela nafasku.
"Jangan di forsir bang kalau kerja, nanti pulang ya? Kemarin udah gak pulang. Liat tuh kantung mata kamu item."
Ucapku menasehati.

Tukang Pijatku • 1 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang