Jam sudah menunjukan pukul 23.00 WIB, Nadia kini sedang menangis di kamarnya dengan di sebelah kanan dan kiri sampah tisu yang hanya sekali pakai, alias tipe tipe pengguna tisu yang lebay.
"Sapi ngapa sih lo malem malem gini nangis, serem tau gak!" Ucap Lino pemilik kamar berdinding abu abu, yang baru saja membuka pintu kamar Nadia gara gara terbangun mendengar suara tangisan yang bikin merinding dari ujug kaki sampai ujung rambut. Lino lebih suka memanggil Nadia dengan nama 'Sapi' dibandingkan Savi ataupun Nadia. Menurutnya itu adalah panggilan sayang pada adik tercinta nya.
"Bang gue sedih banget masa se ri ngejar ri jeong hyeok terus malah mau di tembak ih sedih banget!!" Balas Nadia sambil mengelap sisa air matanya dengan tisu.
Lino memaki Nadia kesal, pasal nya ia tak pernah berhenti membicarakan nama itu sejak dua hari yang lalu "ASTAGA ITU SI HEOK HEOK DARI KEMAREN GA TAMAT TAMAT LU NONTON ITU!"
"Heh Sapi! Lo dari tadi shubuh nge drakor terus apa tidak pengkor itu mata lo?!" Lino mendengus kesal, antara simpati dan kesal. Karena ia begitu bosan melihat Nadia dari pagi hingga malam kerjaanya hanya menonton Drama Korea.
"Lagian ngapa sih gangu orang tidur aja" Lanjutnya.
"Mana ada mata pengkor!! Lino lo bangsat amat kata katanya" Ucap Nadia.
"Kaya gak di sekolahin aja lo!""Segimane lu aja, awas ya kalo lo nangis lagi gue botakin lo!" Ancam Lino.
"Yee galak amat sih lu!" Umpat Nadia ketika Lino sudah meninggalkan kamarnya.
Nadia tidak menggubris perkataan yang keluar dari mulut Abangnya, ia melanjutkan aktivitas favorite nya yaitu menonton drama korea. Nadia pikir dia tidak akan tidur dengan tenang bila belum melihat drama Crash Landing on You sampai tamat. Nadia bukan tipe penonton drakor yang on going tetapi ia lebih suka menonton drakor tersebut apabila sudah lengkap semua episodenya agar ia tidak mati penasaran.
Saat di episode 15 drama Crash Landing on You, mata Nadia ternyata sudah sangat lelah bahkan sudah berair ia memutuskan untuk menutup laptopnya kemudian mematikan lampu kamarnya dan pergi ke alam mimpi.
🦋
Nadia terbangun dari tidur nya dengan ekspresi yang tidak bisa di tebak, ia terbangun dengan wajah yang bingung dan kaget pasalnya Nadia masih tidak bisa membedakan mana dunia mimpi dan dunia nyata.
Lalu dia menepuk pipi kanan dan kirinya.
"Astagfirullah Nadd sadar Nadd" Ucapnya histeris."Anjir gue ngapa tadi malem mimpi ada subtitlenya!! Aaaaaa kaget banget gue!!" Teriak Nadia sampai terdengar di kamar sebelah.
Sementara di kamar sebelah
"Bangsat si Sapi pagi pagi ini udah teriak teriak gajelas!!" Dengus Lino ketika sedang membenarkan dasinya."Berisik lo Sapii!! Mandi sono udah jam 7" Teriak Lino tak kalah heboh, Amira yang mendengar dari bawah hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, gemas dengan kelakuan kedua anaknya.
Nadia terdiam mematung mendengar teriakan dari Lino, ia memastikan kalo dirinya tidak salah dengar. Nadia menatap lurus jam dinding di hadapannya sepersekian detik kemudian ia langsung berlari ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi, jangan tanyakan kenapa tidak mandi. Mana sempat, keburu telat.
Lino yang hendak berangkat sekolah pun mampir dulu ke kamar Nadia untuk sekedar mengucapkan sesuatu.
"Gak mandi ya lo?! Najis ih bau jorok!""Mana sempat, keburu telat!" Balas Nadia.
"Udah sono lo pergi jauh hush!!" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave
Teen FictionNadia Savina Diharja, gadis berambut sebahu yang memiliki bola mata cokelat gelap berwajah pribumi dengan kulit kuning langsat. Trauma akan bertemu dengan orang orang baru, enggan berinteraksi dengan orang orang baru, hingga suatu ketika ia di perte...