[ 6 ] L A L U

205 37 25
                                    

Galih dan Ratna-GAC

"Dah. Abang!" Nadia melambaikan tangannya satelah turun dari motor merah milik Lino.

Lino membalasnya dengan melambaikan tangan dan tersenyum, beberapa orang cewe yang ada di depan gerbang menatap Lino dengan kagum sebagian ada yang bergosip membicarakan ketampanan Lino.
Setelah Lino pergi, Nadia menatap sinis orang orang tersebut, pasalnya kuping Nadia sangat gatal mendengar hal hal yang mereka bicarakan. Beruntung hari ini Nadia sampai di sekolah lima menit lagi menuju bel masuk.

Nadia berjalan di koridor menuju kelas, koridor itu terkenal gelap, suram karena kedua ruangan di kanan dan kiri koridor adalah ruang tari dan ruang gamelan yang sudah jarang di pakai.
"Nadia" Suara itu terdengar lembut, pelan, kecil, intinya horor. Yang memanggil hanya terkekeh gajelas berharap orang yang di jailinya tidak menyadarinya.

"Ih kok gue merinding gini" Ucap Nadia pelan sambil bergidik.

"Nadia" Suara itu masih mengikuti Nadia, bahkan kini sebuah tangan menyentuh pundaknya.

"Ampun, gue gak maksud apa apa, sumpah gue numpang lewat aja suer ampun, gue numpang lewat sebentar punten" Nadia berkata sembari menutup matanya sambil memohon ampun.

"HAHAHA" Orang yang di belakangnya tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya.

"Sumpah lucu banget ekspresi lo, ngakak gue" Ucap orang tersebut masih tertawa terbahak bahak.

"Sal sumpah gak lucu, lo jahat banget!" Kata Nadia sambil mengerucutkan bibirnya.

"Fix gue bete parah sama lo" Sambungnya masih dengan muka ditekuk.

"Lucu banget lo Nad kalo bete gini HAHAHAHAHA" Ucap orang yang sedari tadi menjailinya tersebut, sambil mencubit pipi Nadia yang terbilang Chubby.

"Sakittt Faisal!" Teriak Nadia sambil berusaha melepaskan cubitan Faisal tersebut.

jam pertama akan segera di mulai, di harapkan seluruh siswa segera memasuki kelasnya masing masing.

Bel masuk pun berbunyi dengan sangat keras, sehingga mengehentikan aktivitas siswa yang berada di luar kelas supaya segera memasuki kelasnya masing masing. Begitu pula dengan dua makhluk ini.

"Gue ke kelas dulu dah. Nad!" Kata Faisal sedikit berteriak sambil berlari menuju kelasnya.

Nadia mengabaikan Faisal, ia segera berlari menuju kelasnya yang ternyata sudah ramai, untuk guru pada jam pertama belum datang jadi ia selamat kali ini.

"Del" Nadia menyenggol sikut Adel yang sedari tadi menyalin pr Nadia sebelum guru pelajaran pertama masuk.

"Apaan?!" Adel menjawab dengan mata yang masih fokus ke buku.

"Gue sebel banget sumpah sama si Faisal!" Kata Nadia sambil melempar pulpen ke sembarang arah saking kesalnya.

"Aww, woi siapa yang lempar nih pulpen gue habisin nih orangnya!!" Teriak seseorang dari pojok kelas.

"Duh sial gue" Nadia menepuk jidatnya kencang.

"Nih orangnya" Adel menujuk Nadia.

LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang