Rasa ingin tahu yang dalam tentang seseorang terkadang menyebabkan dirimu masuk ke dalam kehidupannya
NadiaHari ini tepat jam 06.15 WIB Nadia sudah duduk manis di mejanya dengan sebuah novel barunya, yang sedari tadi menemaninya.
Entahlah kenapa Nadia bisa berangkan sepagi ini, mungkin sebelumnya ia kerasukan. Nadia sebenarnya malas sekali berangkat sangat pagi, ia benci, benci menunggu bel masuk yang terasa lama saat ia berangkat lebih pagi."Eh Nad tumben lo mangkat pagi pagi" Ucap Adi mengagetkan acara membaca Nadia.
"Ngagetin aja lo!" Dengus Nadia.
"Ada gitu sejarahnya Nadia berangkat Pagi pagi" Lanjut Adi dengan wajah bermaksud meledek.
"Emang kalo berangkat pagi pagi harus ada sejarahnya gitu?" Tanya Nadia polos.
"Iya lo bikin gih ke kantor polisi sejarahnya" Adi mendesah pelah tak habis pikir dengan anak rempong yang sok polos tersebut.
"Kok ke kantor polisi sih!?" Kini Nadia menatap Adi serius yang sedang menyimpan tas di mejanya.
"Ke Pelaminan juga bisa" Kekeh Adi yang beranjak meninggalkan kelas.
Sedangkan Nadia sedang berfikir keras dengan apa yang di katakan Adi barusan. "Si Adi ngomong apaan ya" Gumamnya.
"Ehh bro tumben lo berangkat pagi" Ucap Adel tiba tiba dengan suara yang menggema.
"loba obrol maneh" Kata Nadia tanpa melirik sang pemilik suara.
"Woles bro kita selesaikan dengan cara damai!" Jawab Adel.
"Del sini deh" Nadia melirik Adel heran.
"Weh kenapa bro? ada apa bro?" Ujar Adel.
"Lo demam? Tadi pagi makan apa?" Tanya Nadia sembari meraba raba dahi Adel.
"Cuma sakit perut aja, tadi gue makan roti gak di bakar sama selai coklat" Balas Adel.
"Jahh rotinya expired?" Tanya Nadia lagi.
"Biasanya roti di bakar sama selai coklat" Ujar Adel.
"Serah lo deh ya" Cibir Nadia.
"Iya lah terserah gue" Balas Adel.
"WOI WOI WOI PEMIRSA" Farsya memasuki kelas sembari berteriak dengan suara cempreng nya.
"Berisik lo sya!" Ujar Adel menatap Farsya kesal.
Kemudian Farsya segera duduk di bangku yang berada di depan Nadia dan Adel.
"Eh lo tau gak?" Ujar Farsya menatap kedua temannya."Gak" Balas Nadia.
"Ya enggak lah" Ujar Adel.
"Tadi si Isal nanyain lu Nad" Ujar Farsya memberi tahu.
"Demi apa?!" Ujar Adel, kaget.
"Kok yang kaget malahan lo sih?! Kan si Isal nanyain nya Nadia bukan lo!" Balas Farsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave
Teen FictionNadia Savina Diharja, gadis berambut sebahu yang memiliki bola mata cokelat gelap berwajah pribumi dengan kulit kuning langsat. Trauma akan bertemu dengan orang orang baru, enggan berinteraksi dengan orang orang baru, hingga suatu ketika ia di perte...