Chapter 25

13.4K 1K 34
                                    

Dua hari sudah Prilly merawat Ali, tapi gadis itu masih saja suka ketus ketus pada Ali. Ali tau biar pun Prilly sok ketus gitu gadis itu masih perhatian dan peduli pada nya bukti nya saja Prilly mau merawa Ali sakit. Sebenarnya Ali sudah agak mendingan tapi karena ia ingin mencari perhatian Prilly, Ali harus berpura pura sakit dan mengeluh pada gadis itu.

Tapi saat ini Ali merasa di cueki pada Prilly karena gadis itu sedang asik bercerita pada David, sesekali Ali menghela nafas nya panjang karena ucapan nya selalu di respon singkat oleh Prilly.

"Pir" panggil Ali lesu

Prilly menghentikan obrolan nya pada David dan menoleh pada Ali

"Prilly" ucap Prilly membenarkan nama nya

"Itu kan panggilan kesayangan aku jadi gapapa dong" balas Ali

"Itu kan dulu sekarang udah gak"

"Sekarang juga masih, bukan hanya sekarang tapi selama nya kamu tetap kesayangan aku"

Prilly menghela nafas nya panjang, kemudian ia kembali bercerita pada David tanpa menjawab ucapan Ali.

"Pir, aku lagi ngomong loh" ucap Ali sedikit kesal

"Apa sih Ali, kamu juga gak liat apa aku lagi ngomong sama David, kamu malah manggil manggil terus"

Ali pun diam, lebih baik ia diam saja walapun sebenarnya nyesek banget. Di cuekin? Terus di marah marah? Rasa nya tuh duh nyesek banget sumpah, jadi berasa gak di anggap.

"Prilly" panggil Ali

"Duh apaan lagi sih" ucap Prilly kesal

"Kepala aku sakit" rengek Ali, itu hanya akal akal nya saja supaya dapat perhatian lagi pada Prilly.

Prilly menghela nafasnya berat

"Yaudah tiduran aja"

Ali menatap Prilly tak percaya, bukan nya di kasi perhatian malah di ketusin kayak gini. Apa Prilly sudah bosan merawatnya atau gimana?

"Aku haus bisa ambilin minum gak" Ali tetap berusaha mencari perhatian pada gadis itu.

"Kamu kan udah mendingan sekarang, jadi ambil sendiri ya" ucap Prilly tersenyum paksa pada Ali kemudian wajahnya berubah jadi datar.

Nyesek cuy nyesek banget, sekarang Prilly emang tidak peduli lagi pada nya. Ali menatap David sekilas ia melihat David menahan tawa nya. Kamvret emang!

"Yaudah" ucap Ali kesal kemudian memegang kepala nya sambil berjalan pelan ke dapur. Kalau ia berjalan cepat menuju dapur Prilly bisa curiga kalau ia pura pura sakit kepala.

"Ngeselin banget sih mereka" gumam Ali saat sudah sampai di dapur.

Ali bersandar di depan pintu kulkas, ia berfikir bagaimana cara mendapat perhatian lagi dari Prilly. Satu ide muncul di otak nya dan Ali pun tersenyum miring.

Ali mengambil gelas kaca dan dengan sengaja Ali jatuhkan ke bawah, Ali mendengar ada suara kaki yang berjalan mendekat dengan cepat ia berjongkok dan berpura pura memberesi pecahan gelas kaca di lantai

"Ada apa Li" tanya David panik

"Kamu kenapa?" Prilly juga terlihat panik

"Gapapa, tadi mau minum tiba tiba aja gelas nya jatuh" balas Ali

"Kok bisa jatuh" tanya Prilly

"Mungkin gara gara kepala aku sakit banget"

"Ya ampun aku minta maaf deh kalau gitu, aku bantuin beresin ya" ucap Prilly

Pilih Aku Atau Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang