Chapter 5

13.1K 929 17
                                    

Prilly melihat layar ponselnya ada no baru yang tidak di kenal menelpon nya, Ia mengerutkan dahinya kira kira itu nomor siapa? Akhirnya Prilly pun mengangkatnya

"Hallo"

"Woy lama banget sih ngangkatnya"

"Ini lo Dav?"

"Iyee gue"

"Gue kira siapa soalnya nomor lo baru makanya gue lama angkatnya"

"Hmm yayaya sekarang lo di mana cepetan sini gue sama yang lain udah di caffe biasa"

"Masih di rumah, gue lagi nungguin Nadia jemput nih"

"Oke deh kita tunggu di sini bye"

David mematikan telepon nya.

Prilly menatap jam tangan nya jam setengah 8 malam, malam ini adalah malam minggu awalnya Prilly malas keluar namun dari tadi siang David memaksanya ikut nyantai malam ini. Setelah Prilly di rayu rayu akhirnya Prilly pun mau dengan alasan harus di jemput dan yang menjemputnya adalah Nadia.

Prilly mendengar suara klakson mobil dari luar itu pasti Nadia, Prilly pun keluar dan masuk ke dalam mobil Nadia.

***

Prilly dan Nadia berjalan memasuki caffe, suasana caffe begitu ramai maklum malam minggu jadi penuh. Nadia dan Prilly celingak celinguk mencari di mana mereka tiga sebangkai itu? Tempat duduk yang paling ujung yang sering mereka duduki itu sudah ada orang lain yang menduduki nya lalu di mana mereka tiga sebangkai duduk?

"Mereka di mana? Katanya udah di caffe?" Tanya Nadia, Prilly mengangkat kedua bahunya tidak tau.

Tiba tiba hp Prilly berbunyi ada sebuah pesan masuk dari nomor baru yang tadi menelpon Prilly yaitu nomor David yang belum sempat ia save. Prilly membaca pesan nya ternyata David dan yang lain nya ada di atas caffe ini tepatnya di rooftop caffe.

"Mereka di atas" ucap Prilly bejalan naik ke atas di ikuti Nadia dari belakang.

Saat sampai di atas ternyata di atas juga ramai. Untung saja Prilly langsung menemukan di mana meja David dan yang lain nya.

"Tumben di atas?" Ucap Prilly sembari duduk di ikuti Nadia juga yang duduk di samping Prilly.

"Biasa malam minggu kita emang di atas" ucap Chandra.

Prilly menganggukan kepalanya dan ber-oh ria lalu Prilly mengalihkan pandangan nya ke depan ia kaget bukan main tenyata Ali juga ikut dan sekarang duduk di sebrang Prilly. Ali tersenyum manis pada Prilly.

"Aisshh deg degan lagi dah gue" batin Prilly

"Baju kita sama ya? Jodoh dong" Ali terkekeh.

Prilly menatap baju Ali dan juga baju dirinya warna nya emang sama. Baju keduanya berwarna biru lepis, Ali memakai baju lepis berkerah di lapisi baju kaos di dalam nya baju lepis Ali itu tidak di kancing sedang kan Prilly memakai baju seperti langsungan berwarna biru juga, model baju Prilly berbahan lepis.

"Kebetulan" ucap Prilly sok cuek.

Padahal dalam hatinya ia ingin tersenyum senang.

"Gue boleh minta pin lo gak?" Ucap Ali

Prilly mengerutkan dahinya, memang nya David belum memberinya pada Ali? Pantasan saja waktu itu ia tunggu tunggu Ali belum menginvite nya

"Bukan nya lo udah minta sama David? Emang belum di kasi?" Tanya Prilly

"Sengaja gak gue kasi Prill biarin aja Ali minta langsung sama lo biar jantle" Celetuk David sembari tertawa

Dalam hati Prilly mencibir David. David emang sialan, jadi waktu itu untuk apa ia menunggu nunggu sampai mood nya hancur dan tidak bisa tidur semalaman. Bilang kek kalau belum di kasi kan Prilly gak nungguin ck

Pilih Aku Atau Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang