Chapter 19

13K 971 96
                                    

Zona Baper wkwkwk
.
.
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
.
.
--------

"Ali aku tanya sekali lagi, pilih aku atau dia" ucap Prilly menatap Ali dalam

Ali memejamkan matanya sejenak kemudian ia menarik nafasnya panjang.

"Aku pilih...."

Prilly menutup matanya kuat, apa pun pilihan Ali ia harus ikhlas dan rela.

Ali menatap Prilly dan Tary bergantian, ia saja bingung memilih siapa? Tiba tiba saja Tary menggenggam tangan Ali dengan tatapan memohon agar Ali lebih memilihnya di banding Prilly.

"Bilang kalau kamu pilih aku" ucap Tary pelan dan menatap Ali

"Prill, maaf aku... Aku pilih Tary" ucap Ali memejam kan matanya kuat

DEG

Jantung Prilly begitu lemah, lututnya juga terasa sangat lemah sekali bahkan badannya ini jadi berasa kaku air matanya begitu banyak mengalir ia tak percaya akan pilihan Ali itu, apa ini mimpi? Ali yang sangat ia cintai lebih memilih Tary? Jadi selama ini Ali menganggapnya apa?

David sudah geram dengan semuanya ia pun ingin menghajar Ali habis habisan tapi dengan cepat Prilly menghalangnya.

"Jangan Dav, percuma lo hajar Ali itu gak bisa balikin semuanya" ucap Prilly dengan berlinang air matanya bahkan suaranya saja sudah serak

"Kamu pilih Tary ya? aku bodoh banget sih aku kira kamu bakalan pilih aku, aku terlalu berharap banget ya" ucap Prilly terkekeh kecil dengan nada terpaksa.

"Makasih atas semuanya Li, pilihan kamu sangat tepat. Tary emang cocok sama kamu semoga dia gak ngatur ngatur kayak aku ya" ucap Prilly tersenyum paksa

"Dan makasih juga atas kasih sayang dan perhatian palsu kamu selama ini, aku bodoh ya udah percaya sama kamu aku bisa gak sadar gitu ternyata aku ini cuma pelampiasan kamu dan kamu cuma anggap aku adik kamu ya" ucap Prilly tertawa hambar

Baru saja Ali ingin mengucapkan sesuatu tapi Prilly selalu menyeka nya.

"Jadi sekarang kita putus ya? Ya ampun ya putus dong, kan kamu cinta nya sama Tary bukan sama aku" lagi lagi Prilly menampakan senyum palsunya dengan air matanya yang tak henti hentinya mengalir

"Aku...aku sayang banget sama kamu" lirih Prilly

"Ta...pi kamu sayang nya sama dia" Prilly sudah tidak sanggup lagi dengan ucapan nya bersuara rasanya sudah tidak mampu

"Sekarang beneran kita udah pisah?" Prilly masih tak percaya akan pilihan Ali, rasanya seperti mimpi ia berharap ini adalah mimpi buruknya.

"Nad ini bukan mimpi kan?" tanya Prilly pada Nadia

Nadia menggelengkan kepalanya lemah dan menatap Prilly sendu bahkan tadi ia sempat meneteskan air matanya karena tidak sanggup melihat Prilly yang terus menangis.

"Ja...di gue sama Ali beneran udah putus Nad?"

Nadia sudah tidak sanggup lagi ia langsung memeluk Prilly erat dan menenangkan Prilly yang terus saja menangis, Prilly seperti seakan akan stres dengan semuanya

Nadia merasa tubuh Prilly lemah, suara tangis Prilly juga sudah senyap saat Nadia melepaskan pelukan nya ia melihat Prilly sudah tidak sadarkan diri

"Ya ampun Prill, bangun" Nadia begitu kaget melihat Prilly yang pingsan

"Prilly kenapa?" tanya Ali begitu panik

"Gak usah sok panik, mending lo urus tuh cewek patung itu" ucap Nadia marah dan menatap tajam Tary

Pilih Aku Atau Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang