Chapter 33

12.6K 874 38
                                    

Prilly terus tersenyum menatap dirinya yang ada di depan cermin, ia berputar putar melihat gaun yang kini sedang ia coba. Gaun yang indah dan sangat cocok pada tubuh nya yang kecil ini. Ia membayangkan saat keluar dari kamar pas ini kemudian menemui Ali yang sedang menunggunya di luar, pasti Ali akan terlihat kaget melihat ia menggunakan gaun ini dan Ali pasti tidak berkedip melihatnya nanti

"Ya iyalah Prilll habis nya lo cantik banget kayak princess yang di negeri dongeng itu" Prilly terkekeh dengan ucapan nya sendiri.

Dua hari yang lalu Prilly memutuskan siap untuk menikah dengan Ali. Sebenarnya ia ingin selesai kuliah menikah tapi karena orangtua nya dan juga orangtua Ali ingin cepat mereka menikah akhirnya Prilly pun pasrah dan menyerahkan semuanya pada mereka. Setelah cukup lama mereka membicarakan tentang pernikahan akhirnya para orangtua mereka memutuskan untuk menikah sebulan lagi.

"Prill udah belum?" ucap Ali dari luar

Prilly mengerjapkan matanya, sudah cukup ia berhayal sekarang waktunya keluar untuk melihatkan gaun ini pada Ali.

Tanpa menjawab ucapan Ali, Prilly keluar dari kamar pas dan berdiri di hadapan Ali dengan tersenyum.

"Kok jelek sih" Prilly membelakan matanya kaget, Ali bilang apa? Jelek? Ya Tuhan membuatnya malu saja di depan mbak mbak butik nya.

"Makasih" balas Prilly ketus

Ali tertawa dan mengacak rambut Prilly

"Bercanda sayang, malahan kamu cantik banget kalau boleh aku langsung bawa ke KUA sekarang gapapa kan?"

"Jangan bercanda deh Ali"

"Aku serius habis ini kita langsung ke KUA nikah diam diam"

Mbak mbak butik nya malah terkekeh mendengar ucapan Ali yang menurutnya sangat tidak sabar.

"Malu di liatin" bisik Prilly dan mencubit lengan Ali.

"Maaf ya Mbak" Prilly menunduk tanda meminta maaf, Mbak itu hanya tersenyum dan mengangguk

"Loh mau ke mana" tanya Ali saat Prilly kembali masuk ke dalam kamar pas

"Ya ganti baju lah"

"Aku ikut ya, bantuin bukain pasti kamu nanti ke susahan" Prilly menatap Ali tajam kenapa laki laki itu tidak tau malu sekali. Lihat lah Mbak butik itu mereka malah tertawa

Prilly tidak memperdulikan Ali ia masuk ke dalam dengan mencebikan bibirnya kesal. Dan Ali benar benar membuatnya malu di di depan Mbak butiknya. Entahlah apa yang ada di pikiran Mbak butik itu tentang Ali, yang Prilly pastikan mereka mengira Ali adalah laki laki mesum.

"Jangan lama lama ya nanti aku kangen"

Prilly mendesah kecil dan menepuk jidatnya barusan ia sedang mengomelkan laki laki itu di dalam hatinya eh pria itu malah berteriak dari luar kamarnya.

"Iya bawel" balas Prilly, ia mendengar suara tawa di luar kamar gantinya. Yang satu ketawa nya Ali dan satunya lagi adalah ketawa Mbak Mbak butik. Tuhkan Mbak butik itu selalu saja tertawa membuatnya malu.

Tak lama Prilly keluar dari kamar ganti dan menatap Ali malas. Hari ini ia sedang badmood melihat laki laki menyebalkan itu.

"Kok gitu muka nya"

"Gapapa"

"Ciee ngambek, tuh Mbak pacar saya ngambek"

Prilly mencubit tangan Ali dengan keras membuat pria itu meringis kesakitan. Bisakah Ali jangan mengadu seperti itu? Buat malu saja!

"Kita pamit dulu ya Mbak" Prilly memberi senyuman dan sedikit menunduk. Kemudian ia menarik tangan Ali keluar dari butik itu

"Bikin malu aja" ucap Prilly ketus

Pilih Aku Atau Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang