Chapter 30

13.8K 1K 60
                                    

Sebelum di baca dengarin dulu ya lagu di atas👆kalau udah di dengarin baru deh di baca pasti baper hikss hikss😭😭😭

.
.
.
.
.

Prilly mengerjap ngerjapkan matanya setelah Nadia memberinya minyak kayu putih di dekat hidung Prilly.

Prilly menatap mereka satu persatu, kepalanya masih terasa sedikit nyeri. Dan tiba tiba saja ia teringat Ali

"Ali mana" ucap Prilly celingak celinguk mencari Ali

Mereka semua terdiam dengan wajah yang begitu sedih, Nadia langsung memeluk Prilly erat.

"Nad jangan bilang Ali beneran udah gak ada" ucap Prilly kembali menangis

Nadia menggelengkan kepalanya lemah. Prilly menutup mulut nya tak percaya ia kira ini mimpi tapi nyata nya ini adalah kenyataan pahit yang belum bisa ia terima.

"Gue mau ketemu Ali" Prilly turun dari ranjang nya.

"Ali di mana tolong antarin gue" pekik Prilly histeris

Mereka semua menghela nafasnya pelan dan menatap Prilly nanar, semua sahabat Prilly pun mengantar Prilly ke tempat Ali.

Sesampai nya di ruang Ali, Prilly kembali menangis histeris dan berlari memeluk Ali yang terbaring dengan wajah pucatnya.

"Bentar lagi Ali mau di bawa ke Bandung tempat orang tuanya, Ali di makam kan di sana" ucap Baja pelan

Prilly menangis sejadi jadinya, Nadia juga ikut menangis ia merasa banyak salah pada Ali dan belum sempat meminta maaf pada laki laki itu, kenapa Ali begitu cepat pergi meninggalkan mereka.

David duduk terdiam dan memijit panggkal hidungnya, ia hanya bisa menangis dalam diam. Ia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian Ali, padahal baru tadi ia bisa kembali bercanda pada Ali. David mendongakan kepalanya menatap Prilly yang benar benar belum terima dengan semuanya gadis itu menangis histeris

"Ali jangan bercanda deh kamu belum meninggal kan?" Prilly memeluk Ali dengan tangisan yang membuat mereka semua ikut menangis.

"Ali bangun" Prilly menggoyang goyangkan badan Ali

"Li aku belum jelasin semuanya sama kamu, kenapa kamu cepat banget perginya" Prilly menggenggam tangan Ali erat.

Prilly menatap kalung pemberian Ali, ia menggenggam kalung itu dengan isak tangis yang tak henti hentinya. Kenangan nya bersama Ali masih teringat jelas, bagaimana dulu Ali selalu memanjakan nya.

"Ali bangun, kamu lihat kalung ini Li kalung pemberian dari kamu selalu aku pakai itu artinya aku..." Prilly menggantungkan kata katanya dengan suara begitu lirih

"Aku.... Aku cinta sama kamu Li, kamu itu salah paham aku gak suka sama David Li kamu harus dengar kalau aku ini cinta nya cuma sama kamu"

"Aku mohon kamu bangun" lirih Prilly

"Li bangun dong, bangun demi aku" berkali kali Prilly menyuruh Ali bangun tetap saja Ali tidak bakalan bangun.

Prilly memeluk Ali dan menangis di dada bidang Ali.

"Prill udah dong, lo jangan gini gue sedih" ucap Nadia juga menangis

Pilih Aku Atau Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang