Keempat sahabat ini menatap Prilly dengan serius, sedari tadi gadis itu hanya diam dan di ajak bicara pun Prilly tidak menjawab.
"Prill udah deh jangan galau terus" ucap Nadia sudah jengan dengan Prilly yang hanya diam sembari mengaduk aduk minuman nya
"Setiap hubungan wajar kali Prill kalau ada berantem berantem nya jangan kayak anak kecil deh" ucap Chandra juga sudah jengah
David menarik nafasnya panjang dan menatap Prilly serius
"Mungkin Ali sibuk ngerjakan tugas Prill tugas kuliah dia kan banyak" ucap David menyentuh bahu Prilly
"Gimana bisa lo tau kalau tugas dia banyak" ucap Prilly ketus
"Ya ya gue kan serumah sama Ali jadi tau lah biasa nya tiap malam Ali ngerjakan tugas kok" ucap David sedikit gelagapan
"Gue gak yakin dia sesibuk itu sampai pesan pesan gue di cuekin bahkan gue ajak jalan aja sekarang gak mau" Prilly menatap kosong minuman yang di aduk aduknya itu.
"Kenapa lo gak yakin?" tanya David
"Firasat gue beda Dav gue ngerasa ada sesuatu sama Ali" lirih Prilly
David menatap Nadia, Chandra dan Evelan secara bergantian dengan tatapan susah di artikan.
"Seminggu ini sifatnya beda banget lo liat kan tadi kita habis selesai latihan drama musikal dia buru buru langsung pulang kata nya ada urusan, urusan apa coba? Sampai sekarang chat gue aja gak di balas" Prilly menangkup kan kedua wajahnya dengan muka sedihnya.
"Iya gue ngerasa juga gitu kok Prill, kenapa ya Ali seminggu ini jadi suka buru buru pergi kalau selesai latihan?" ucap Nadia
"Gue telpon deh" ucap Prilly mengambil hp nya.
Prilly pun menelpon Ali namun tidak ada jawaban dari sebrang sana. Berkali kali Prilly menelpon Ali tapi laki laki itu sama sekali tak mengangkatnya membuat Prilly kesal dan menghentakan ponselnya di atas meja
"Ehh buset itu hp neng, rusak ntar lo juga yang rugi" ucap Evelan
"Bodoamat gue badmood" Prilly menutup kedua wajahnya
"Gak di angkat Prill" tanya Nadia, Prilly menggelengkan kepalanya lemah.
"Biar gue yang bilangin Ali deh ntar kalau udah di rumah" ucap David
Prilly hanya membalas dengan berdehem malas.
"Lo belum cerita sama gue kenapa lo bisa putus sama Tary?" tanya Prilly pada David
"Hmm gue kira Tary itu cewek yang beda tau tau nya matre egois lagi" ucap David lesu
"Karma gue kali ya di saat gue pengen serius eh malah di giniin" ucap Davi menangkup wajahnya dengan kedua tangan nya
"Akhirnya seorang David nyadar juga kalau dapat karma" ucap Nadia terkekeh
"Kapan lo putus?" tanya Prilly lagi
"Seminggu yang lalu" balas David santai
"Seminggu lalu? Dan sekarang lo baru cerita sama gue?" ucap Prilly kaget
"Hehe sorry" ucap David cengengesan dan membentuk jari V di depan Prilly
Tiba tiba saja Prilly terdiam ada yang janggal di hatinya, ia merasa putusnya David dan Tary ada hubungan nya sama perubahan Ali sekarang. Tapi Prilly berusaha positif thingking pada Ali ia tidak mau memikirkan macam macam tentang laki laki itu.
"Prill" panggil Nadia membuat Prilly tersadar
"Yang pasti Ali berubah bukan karena David dan Tary putus ya, lo positif thingking aja gue yakin Ali setia" ucap Nadia mengelus bahu Prilly
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilih Aku Atau Dia (END)
Fiksi PenggemarGimana rasanya ketika orang yang kalian sayang malah mengecewakan? Dia lebih memilih orang lain? Rasa nya tuh sakit banget... Penasaran sama ceritanya? Baca terus cerita pilih Aku atau Dia semoga kalian suka di jamin baper Jangan liat part awalnya a...