Selama empat bulan menjalin hubungan, Pramuda berusaha untuk setia pada Flopia. Dengan cara menghapus semua kontak yang berhubungan dengan mantan dan teman wanita yang bisa dipakai saat bersenang-senang.
Dan sebisa mungkin Pram juga mencoba mengerti prinsip yang dipegang oleh kekasihnya, yaitu tidak ada kegiatan seks sebelum menikah. Flopia hanya mengizinkan Pram menyentuhnya hanya sebatas pelukan dan ciuman.
Pramuda Prasaja adalah seorang pria yang handal dan berpengalaman dalam urusan ranjang. Dulu dia aktif melakukan seks dua minggu sekali. Tapi selama empat bulan ini, dia hanya bisa bermain sabun dengan bantuan tangan sambil membayangkan wajah Flopia.
Namun sekuat apapun Pram menahan itu semua, ia tetaplah manusia biasa. Otak dan nafsu Pram tidak berjalan seimbang. Sore ini pertahanan dan kesetiaan yang sudah Pram jaga selama empat bulan pun goyah. Bagaimana tidak? Seorang resident cantik yang bertugas jaga bersama menggodanya sedari tadi.
Dokter cantik itu bernama Tania. Ia merupakan salah satu teman kencan Pram dulu. Tania sendiri sudah berstatus menikah, namun dia jarang mendapatkan kepuasan dari sang suami di atas ranjang. Maka dari itu, Tania mencari kepuasannya dari lelaki lain yang tidak ia dapatkan dari suaminya.
Suara erangan Tania mengudara di kamar hotel, yang disusul juga erangan dari Pram yang menandakan akhir dari permainan mereka berdua di atas ranjang. Hotel yang mereka pakai ini tidak jauh dari rumah sakit tempat mereka jaga. Pram sudah terbiasa memakai hotel itu saat bersama teman tidurnya.
"Sial! Kamu memang paling terbaik, Pram." Seru Tania sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya. "Aksimu tadi seperti kesetanan, aku hampir gila meladeni nafsumu."
Pram melepas pengaman yang berisi cairan miliknya itu dan membuangnya ke tempat sampah. "Sori Tania. Aku memang sangat butuh pelepasan sekali."
Tania mengernyit. "Bukankah setiap minggu kamu melakukannya dengan teman tidurmu?"
"Aku sudah memiliki pacar Tania, dan sudah empat bulan aku mencoba untuk setia padanya. Tapi sore ini kamu menggodaku dengan tubuh seksimu itu."
"Suatu keajaiban seorang Pram bisa setia dengan satu wanita selama empat bulan. Wow!" Tania bertepuk tangan bahagia. Lalu dia berbaring menyamping dengan satu tangan menyangga kepala. "Aku tidak tahu kalau kamu sedang menjalani hubungan serius. Katakan padaku, siapa nama wanita itu? Apa dia yang bisa membuatmu jatuh cinta?"
"Namanya Flopia. Aku tidak tahu, itu cinta atau tidak. Tapi yang jelas, aku tertarik padanya. Dia wanita yang sangat cantik sekali. Kamu tentu tahu, bagaimana frustasinya aku karena tidak bisa menyentuhnya."
Tania mengangguk dengan bibir membulat. "Jadi kamu sekarang berpacaran dengan wanita baik-baik ya? Kasihan dia harus mendapatkan pria brengsek sepertimu."
"Jangan lupa Tania, pria brengsek ini yang sudah memberimu kenikmatan dia atas ranjang beberapa menit yang lalu."
"Yaa... aku tahu dan aku akui itu. Kamu lebih hebat dari suami aku. Durasimu lebih lama dibandingkan dia. Ah... kenapa aku tidak bertemu denganmu lebih dulu ya."
Pram tertawa dan memegang tangan Tania yang mulai nakal di tubuhnya. "Aku tidak tertarik berhubungan serius dengan wanita yang lebih tua dariku."
"Hey, kita hanya beda 7 tahun." Tania memasang wajah cemberut.
"Kamu mengenalku jauh lebih baik Tania. Aku hanya menganggapmu sebagai teman untuk bersenang-senang saja." Pram turun dari ranjang dan memakai pakaiannya kembali.
"Jangan terlalu serius Pram, aku hanya menggodamu tadi."
"Kamu nggak berniat untuk pulang? Suamimu pasti akan mencarimu."
Tania bergeleng. "Dia tidak akan mencariku. Dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Atau mungkin dia sedang berselingkuh bersama sahabat wanitanya. Jadi lebih baik, aku tidur di sini saja."
Pram hanya bergumam memberi respon. Setelah memakai pakaian lengkap, dia mengambil ponsel dari atas nakas. Pram hanya memberi mode getar pada ponselnya, sehingga dia tidak mendengar bahwa ada 12 panggilan tak terjawab dan 6 chat dari kekasihnya.
Flopia K. Mendraw
• Pram, angkat telepon dong
• Aku butuh teman bicara
• Papa udah nikahi selingkuhannya dan bawa wanita itu tinggal di rumah bareng Mama
• Aku pingin nangis, tapi nggak bisa
• Kamu lagi sibuk ya? Maaf kalau aku curhat di waktu yang nggak tepat.
• Kalau udah nggak sibuk, tolong balas chat aku ya :'(Seketika Pram mengumpat tolol saat melihat chat itu sudah lewat dari setengah jam yang lalu. Dia merasa bersalah pada Flopia dan langsung menghubungi nomornya.
"Kamu kenapa Pram? Suntuk banget," Seru Tania yang melihat Pram berjalan mondar-mandir dengan ponsel di telinganya.
Pram tidak lagi menggubris pertanyaan dari Tania. Yang dia pikirkan saat ini adalah Flopia segera menjawab telepon darinya untuk memastikan keadaan wanita itu baik-baik saja.
"Hallo Flo, maaf aku baru baca chat tadi. Sekarang kamu ada di mana?" Tanya Pram saat telepon darinya dijawab. Dia benar-benar khawatir.
"Ini bang Pram?"
Pramuda terkejut saat mendengar suara pria yang menjawab telepon Flopia. Namun suara itu seperti tidak asing lagi baginya. "Langit?" Tanya Pram memastikan.
"Iya ini aku Langit. Jadi ternyata pacar Flopia itu bang Pram?"
"Flopia mana? Kenapa kamu yang angkat teleponnya?" Tanya Pram bingung.
"Dia habis nangis dan lagi tidur di kost aku."
"Oke. Aku segera datang ke sana," Ucap Pram sembari keluar dari kamar hotel.
22-Mei-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Flopia!
General Fiction(HELLO SERIES #2) Pramuda Prasaja. Pria berusia 26 tahun ini, memiliki sejuta pesona dalam dirinya. Dia merupakan tipe pria yang suka berpetualang dalam hal bercinta. Jelas, wanita jenis apapun sangat mudah untuk ia raih. Hobinya yang berselingkuh m...