Ternyata kalian pintar ya. Banyak yg jawab benar teka-tekinya. Jadi nih gue update. Hihihi :)
Bacanya pelan-pelan saja. Ini udah konflik. Kalo nggak tahan baca, silahkan melambaikan tangan di kamera cctv pojok kiri ya.
Happy reading!
.....
.....
.....
Pramuda duduk di pinggir ranjang dengan kedua tangan menopang dagu sambil menunggu kedatangan Flopia. Sampai akhirnya terdengar suara mobil yang berhenti di depan kontrakan, yang menandakan kepulangan wanita itu.
Tak butuh waktu yang lama Flopia tiba di depan pintu kamar dan membukanya. Sebuah senyuman kebahagiaan ia berikan pada kekasihnya itu.
"Hai sayang," Ujarnya seraya mengecup pipi Pram dan meletakkan tasnya di atas ranjang. "Aku punya kabar yang mengejutkan untukmu. Tapi sebelumnya, biarkan aku mandi terlebih dahulu. Badanku udah lengket banget karena keringatan," Lanjut Flopia dengan membuka kancing kemejanya.
"Bagaimana keadaan mamanya Yessy?" Tanya Pram sambil menatap serius ke arah Flopia.
"Udah agak mendingan," Jawab Flopia canggung karena harus berbohong.
"Apa Yessy juga ada di sana?"
"Iya, itukan Mamanya. Udah pasti Yessy ada di sana."
Sebenarnya Flopia belum selesai membuka celana jeansnya, tapi dia memutuskan untuk mengambil handuk dan segera masuk ke kamar mandi sebelum Pram bertanya panjang lebar. Karena ia tidak mau mengarang bebas lagi.
"Tadi aku menghubungi Yessy dan bertanya mengenai keadaan Mamanya. Dan jawaban Yessy cukup mengejutkanku. Dia bilang Mamanya SEHAT-SEHAT SAJA di rumah. Jadi sebenarnya ada berapa orang mamanya Yessy? Dan mama Yessy mana yang kamu jenguk di rumah sakit Flo?" Pertanyaan skakmat dari Pram sukses membuat Flopia berhenti tepat di depan pintu.
Tubuh Flopia menegang di tempatnya berdiri. Digigitnya bibir bawah karena merasa bersalah telah membohongi Pram.
"Sejak kapan kamu jadi pembohong?" Tanya Pram lagi.
Flopia berbalik dan meringis melihat tatapan tajam Pram kepadanya. Dia tahu, pria itu sedang marah saat ini. "Jangan memandangku seperti itu, Pram. Aku kan cuma bohong dikit. Lagian aku bohong demi kebaikan kita kok, aku cuma nggak mau kamu cemburu dan salah paham. Itu saja. Aku nggak maksud apa-apa. Aku minta maaf ya, jangan marah please?"
"Dalam waktu kurang dari dua hari, udah tiga kebohongan yang kamu lakukan Flo. Biar aku ingatkan, sore hari saat aku menghubungimu. Waktu itu kamu menolak untuk aku jemput dengan alasan ingin mencari buku bersama teman yang kamu sebut perempuan tapi faktanya kamu pergi dengan teman laki-laki. Sebenarnya aku nggak akan marah kalau kamu jujur, aku bukan tipe pria posesif yang melarang kamu pergi ke mana dan dengan siapa. Aku bukan pria seperti itu."
"Dari mana kamu tahu aku pergi dengan laki-laki? Kamu ada di sana?" Tanya Flopia kaget.
"Iya aku ada di sana. Itu adalah kebohongan pertamamu. Jadi aku pergi mengikuti kemana kalian berdua pergi. Hatiku berharap kamu memang pergi untuk mencari buku seperti alasanmu, tapi ternyata aku harus kecewa lagi. Bukannya ke toko buku kamu malah pergi ke rumah mewah yang aku yakini adalah rumah teman priamu itu. Satu jam aku menunggu, tapi kamu nggak kunjung keluar. Aku nggak tahu apa yang kalian berdua lakukan di sana. Tapi aku berusaha untuk tetap berpikir positif."
"Pram aku minta maaf...." Ujarnya parau dengan kedua mata mulai memerah.
"Tunggu Flo, biarkan aku menyelesaikan kalimatku dulu. Setelah itu aku pulang ke kontrakan dan aku anggap itu adalah kebohongan pertama dan terakhirmu. Aku yakin kamu punya alasan kenapa harus berbohong. Seperti yang kamu bilang tadi, karena tidak ingin aku cemburu atau apalah itu terserah kamu. Aku anggap selesai. Karena aku pikir, aku juga pernah bohong padamu. Jadi kita impas. Semenjak itu, aku baru tahu rasanya dibohongi oleh orang yang kita sayang seperti apa. Marah, kecewa dan nyesek pastinya. Mungkin itu yang kamu rasakan dulu saat aku berbohong padamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Flopia!
Fiksi Umum(HELLO SERIES #2) Pramuda Prasaja. Pria berusia 26 tahun ini, memiliki sejuta pesona dalam dirinya. Dia merupakan tipe pria yang suka berpetualang dalam hal bercinta. Jelas, wanita jenis apapun sangat mudah untuk ia raih. Hobinya yang berselingkuh m...