Pramuda terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ponsel miliknya yang berdering. Dengan mata yang masih mengantuk, dia menjawab telepon itu.
"Ya Halo?"
"Selamat sore bang Pram."
"Sore. Hem... ini siapa ya?"
"Ini Yessy, bang Pram baru bangun tidur ya?" Tanya wanita itu saat mendengar suara Pram yang parau, khas seperti orang baru bangun tidur.
Detik berikutnya Pram membuka mata dan melihat nama Yessy yang tertera di layar ponselnya. Itu semua bermula dari Flopia yang mengirim pesan ke sahabatnya itu dengan menggunakan ponsel Pram. Dan sudah tiga bulan ini Yessy rajin mengirim chat dan menghubungi Pram hampir setiap hari.
"Oh kamu yang telepon. Sori, tadi aku tertidur capek banget baru pulang jaga malam."
"Berarti bang Pram ada dikontrakan sekarang?"
"Iya. Kenapa Yessy?" Tanya Pram sambil menggaruk keningnya yang tidak gatal sama sekali.
"Aku boleh ke sana nggak?"
"Untuk apa?"
"Hem... gini bang Pram. Mama aku tadi masak sambal teri banyak. Nah aku ingat kata Flo, bang Pram itu suka banget sama sambal teri. Jadi aku mau ngantar sama bang Pram sebagian."
"Makasih sebelumnya, tapi apa nggak ngerepotin ya?"
"Nggak ngerepotin kok, aku malah senang kalau bang Pram nerima sambal terinya."
"Oh oke. Kebetulan aku juga lagi malas masak di kontrakan."
"Bisa kirim alamat kontrakan bang Pram?"
"Ya, akan aku kirim."
Begitu sambungan telepon terputus, Pram langsung memberikan alamatnya pada Yessy. Setelah itu dia meletakkan ponselnya di sebelah bantal dan kembali melanjutkan tidurnya.
Sekitar lima belas menit, Pram mendengar suara ketukan di pintu kontrakan. Tanpa menebak, pria itu sudah tahu siapa yang bertamu sore ini.
Pram tersenyum begitu membuka pintu. "Nggak nyasar kan tadi?"
Yessy bergeleng dan tersenyum anggun. "Enggak kok."
Pram memperhatikan penampilan Yessy dari atas kepala hingga ujung kaki. Wanita itu berdandan cantik dengan balutan pakaian yang cukup ketat sehingga mencetak lekuk tubuhnya yang menonjol. Bahkan Pram dapat mencium aroma bunga mawar dari parfum Yessy.
"Mau berdiri di sini saja atau masuk ke dalam?" Tawar Pram.
"Masuk aja."
Pram mengangguk dan mempersilahkan Yessy masuk ke dalam. Dia juga sengaja membiarkan pintu kontrakannya terbuka.
"Oh iya, ini bang Pram sambal terinya. Mau aku pindahin ke mana?" Tanya Yessy lembut.
"Nggak usah repot, biar aku aja yang pindahin." Pram mengambil tupperware itu dari tangan Yessy. "Kamu duduk aja, oh iya mau minum apa?"
"Nggak usah repot bang Pram."
Pram berjalan ke belakang memindahkan makanan itu ke wadah miliknya. Sementara Yessy masih berdiri dan mengamati setiap sudut ruangan kontrakan Pram. Kedua matanya menyipit kala mendapati beberapa sepatu milik Flopia yang tersusun rapi di rak sepatu.
"Bang Pram itu sepatu Flopia kan?" Tanyanya saat Pram kembali ke ruang depan.
Pram menggangguk. "Iya. Dia sering nginap di sini, jadi sebagian barang miliknya di tinggal."
![](https://img.wattpad.com/cover/102228352-288-k186486.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Flopia!
Ficção Geral(HELLO SERIES #2) Pramuda Prasaja. Pria berusia 26 tahun ini, memiliki sejuta pesona dalam dirinya. Dia merupakan tipe pria yang suka berpetualang dalam hal bercinta. Jelas, wanita jenis apapun sangat mudah untuk ia raih. Hobinya yang berselingkuh m...