Lambaikan Tangan.

28.3K 1.2K 549
                                    

Bagi readers yang tidak "KUAT" membaca ceria Hello, Flopia. Silakan lambaikan tangan ke "KAMERA" karena tim kami akan mengirimkan "NASI PADANG" ke rumah anda masing-masing.

Tapi biaya ongkir tanggung sendiri ya. HAHAHAAAAA

Sumpah ya gue speechless baca komentar-komentar readers yg panjang banget. Gue suka dengan antusias dan kebaperan kalian guys. GUE SUKAAAA ♥♥ Itu artinya gue berhasil membawa kalian hanyut ke dalam cerita ini. *tenggelam kali ah hanyut.

Bahkan ada readers yg mau hapus cerita ini dari librarynya karena nggak mau lihat Flopia bersanding dengan pria lain (Dito).

Readers mau memilih yg mana diantara pilihan ini :

●Team Flopia♥Pramuda

●Team Flopia♥Dito

●Team Clara♥Pramuda

●Team Clara♥Dito

●Team Yessy♥Pramuda

●Team Yessy♥Dito

Heemm... Yg jelas cerita ini masih lumayan panjang. Apapun bisa terjadi ke part selanjutnya. Jadi nikmati saja cerita yg udah gue sajikan ya. Tenang.... ini happy ending kok. Tapi happy endingnya yang udah gue atur sendiri sesuai dengan imajinasi absurd gue :)

Kalo pun diantara kalian ada yg kecewa dan tidak puas dengan ceritanya. Gue ini kan author yg mirip kaleng gitu, yg kalo ditendang bunyinya klentang-klentung-klentang. Ya jadi mohon dimaklumi aja ya guys :(

Ada ribuan pembaca di wattpad ini dengan pemikiran yg berbeda-beda. Jadi nggak mungkin gue bisa memuaskan semuanya. Pasti bakal ada pro dan kontra.

Oh iya satu hal lagi. Gue sengaja bikin tokoh Flopia dan Pram dalam cerita ini penuh dengan perbuatan dosa. Karena gue pingin menyampaikan sesuatu hal untuk para pembaca. HARTA, TAHTA DAN WANITA. Tiga point itu nggak pernah lepas dari yang namanya kehidupan manusia. Nggak pernah puas atau bersyukur dengan apa yg udah dimiliki/diraih.

Begitu juga dengan semua tokoh cerita gue ini. Flopia, Pramuda, Tama, Vina dan Yessy. Gue sengaja bikin mereka melakukan banyak kesalahan. Karena gue mau menyadarkan mereka atas kesalahan yg udah mereka lakukan. Ibaratkan jalan, kalau kita tidak pernah tersesat. Maka kita nggak akan pernah menemukan jalan baru. Intinya itu sih. Moga kalian bisa paham maksud gue.

Dan satu lagi. Terkadang Tuhan harus menjatuhkan langkah hambanya agar kita bisa kembali ke jalan yangg benar. #Terangkanlah... terangkanlah.

Udah yaa.. itu aja sih yg pingin gue bilangin. Ntar gue berubah jd mama Dedeh kalo kebanyakan ceramah. Yg penting hati gue udah plong. Habis dari semalam gue gemes pingin balesin komen satu per satu. Tapi sayang sinyal gue nggak mendukung.

So... Terimakasih untuk semua komentarnya. Gue nggak marah kok. Cuma gemes aja. Ciyuss deh :)

Salam anak medan!

Hello, Flopia!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang