Hi guys, been long time since I were posted my last chapter. By the way, karena lumayan banyak yang kasi message dan whatsapp untuk minta ditambah extra part, so then here we go. I give you all the extra part of Raya and William. Semoga suka yaaah ^_^
Raya
Kuinjak pedal gas dalam-dalam dan mobil pun melaju dengan kecang menaiki lintasan spiral pada ruang parkir salah satu gedung di bilangan Kuningan ini. Genggaman tangan di roda setir pun mengeras seiring dengan kobaran api yang semakin menjilat-jilat di dalam dada.
Awas ya dia! Geramku dalam hati.
Suara berderit terdengar saat aku akhirnya menghentikan mobil. Masa bodoh ini mobil udah benar atau belum posisinya, aku langsung keluar.
Suara sepatu hak tinggiku terdengar nyaring mengisi kekosongan area parkiran dengan tempo cepat yang tidak beraturan. Begitu aku sampai di depan pintu kaca yang menjadi satu-satunya akses masuk ke dalam gedung, seorang laki-laki berseragam biru dongker menyambutku dengan ramah.
Aku mengangguk untuk membalas tegurannya sambil langsung berjalan ke arah meja depan untuk membayar biaya masuk. Setelah itu, seorang petugas mencap tanganku dengan stempel bertinta khusus yang hanya bisa dilihat jika disinari dengan lampu ultraviolet sebelum akhirnya mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam ruangan yang sebenarnya adalah tujuanku dari awal.
Saat pintu besar dan kokoh itu terbuka, suara keras yang menggebu-gebu langsung memenuhi pendengaranku berbarengan dengan cahaya berkilat-kilat berwarna-warni.
Aku menghela nafas dengan berat karena pada dasarnya aku memang tidak pernah suka datang ke tempat seperti ini apalagi ini club yang... Hhh...
Akhirnya aku memasuki ruangan remang-remang yang berisik itu. Kutengok kanan-kiriku sementara kaki terus melangkah.
Sulit sekali ya menemukan dia di tempat dengan pencahayaan minim begini. Lagian pengelolanya itu mau kaya banget sih! Masuk aja bayar, ngadain lampu aja nggak bisa! Masak satu-satunya tempat yang terang cuma panggung itu!... Tunggu!
Aku hampir menoleh ke arah lain saat tiba-tiba saja aku menemukan sekelebat sosoknya. Lantas ku arahkan mataku dengan mantap ke arah siluet yang ku kenali itu. Kuteliti ia selama beberapa detik. Lalu saat aku benar-benar yakin kalau dia adalah orang yang aku cari, aku pun mendekatinya.
Deru nafasku semakin memburu kala jarak diantara kami memendek. Karena semakin mendekat, semakin kelihatan jelas kalau laki-laki yang duduk tenang sambil tertawa girang di sisi panggung itu adalah William.
Untuk beberapa saat, terpikir olehku untuk mencari tahu bagaimana William bereaksi atas pemandangan yang terpampang di hadapannya. Jadi, aku pun berhenti, diam di tempat dan mengawasinya dari jauh.
Aduh, apasih yang dipikirin wanita berpakaian minim itu... Ummm... tidak bisa dibilang berpakaian minim juga sih, karena yang benar adalah perempuan itu nyaris tidak berpakaian! Lihat saja, di ruangan sedingin ini bisa-bisanya dia cuma pake bikini glitter-glitter gitu!
Cewek bikini itu pun menggeliat-geliat manja sambil menari-nari dengan tiang di atas panggung. Melenggak-lenggokan tubuhnya yang indah dengan ekspresi menggoda. Menghampiri beberapa lelaki yang berdiri maupun yang duduk mengitari panggung tempat ia 'berpentas'.
Aku sebenarnya ngeri dan risih saat melihatnya, tapi aku bertahan. Namun mataku langsung melotot sejadi-jadinya saat wanita itu akhirnya tiba di depan William. Wanita itu membungkuk dan merangkak mendekati laki-laki itu dengan pose yang sangat... Iiiih!
Aku nggak kuat lagi! Aku pun langsung berlari ke arah laki-laki itu dan tanganku dengan sigap menutupi kedua matanya.
Pandangan wanita itu pun langsung beralih ke aku. Dia menatapku dengan bingung dan aku pun langsung membalasnya dengan tatapan galak. Malas mencari perkara, wanita itu pun berbalik pergi untuk menggoda laki-laki lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elmo & Prince Charmington
RomanceWilliam Wijanarko. Laki-laki kaku berkarakter kuat dan dominan, serta tampan dan mapan. Terlahir sebagai pewaris utama dari kekayaan keluarga Wijanarko, keluarga konglomerat yang tidak pernah keluar dari urutan lima teratas keluarga terkaya di Indon...