3. Kesembilan Pangeran EXO

4.2K 530 57
                                    

Lay tengah duduk di tangga sebuah kuil yang sejak dulu ia tinggali sambil merenungi nasibnya di masa depan ketika suara dari langit  terdengar dan membuatnya berdiri untuk berkemas.

Saat ini, ia sedang menunggu seseorang. Ia sudah mengetahui segalanya. Pendeta yang merawatnya sudah meninggal 20 tahun yang lalu. Pendeta itu meninggal karena penyakit aneh seperti sihir yang tidak bisa disembuhkan bahkan oleh para tabib sekalipun.

Sejak 20 tahun yang lalu saat Lay berusia kurang lebih 6 tahun, Lay tahu bahwa ia bukan manusia biasa. Itu aneh karena ia memiliki kemampuan memperbaiki atau menyembuhkan luka dalam sekejap mata. Ia juga menemukan sebuah kain yang bersinar berwarna hijau muda. Dan di dadanya juga terdapat sebuah simbol seperti kaligrafi yang berwarna serupa.

Sang Pendeta selalu mengatakan bahwa Lay terlahir dengan membawa takdir yang besar. Atau bahkan mungkin sentuhan takdir hidupnya yang sebentar lagi akan tiba.

Lay menunggu kedatangan dua orang yang akan menjemputnya. Ia mendapatkan informasi itu dari dua orang Elf yang ditemuinya kemarin dan setelah mengatakan itu kedua elf itu menghilang. Lay menunggu di the great wall.

Lay melihat seorang anak jatuh dan ia membantunya. Lay tersenyum hingga membuat lesung pipinya terlihat. Anak itu tidak jadi menangis ketika melihat Lay.

Lay tersenyum dan meletakkan jari telunjuknya di depan bibir. Anak itu mengangguk dan Lay tersenyum. Lay mengusap lutut anak itu yag terluka dan mengeluarkan darah. Lay memejamkan matanya kemudian saat ia membuka mata, luka itu sudah tidak ada. Terganti oleh kulit yang putih dan sehat sama seperti kulit anak itu.

"Terima kasih," ucap anak itu setelah terperangah takjub, kemudian mencium pipi Lay. Lay mengangguk dan melambaikan tangannya.

"Lay!" panggil seseorang.

Ia menoleh dan mendapati dua orang lelaki yang memakai tas dan menatapnya penuh dengan senyuman dan harapan. Suasana tiba-tiba hening. Semua orang yang berada di the great wall itu seolah berhenti. Mereka tidak bergerak. Lay melihat sekeliling dan merasa aneh. Lalu tiba-tiba muncul cahaya dari ketiga orang itu. Cahaya yang begitu indah dan menakjubkan. Seperti aurora boralis yang terlihat di langit kutub saat malam hari.

"Akhirnya kita bertemu," ucap Xiumin dan Suho pun memeluk Lay.

"Kita akan kembali bersama lagi dengan saudara-saudara kita," ucap Suho dan Lay mengangguk.

"Kenapa kalian datang lama sekali? Aku sudah menunggu hampir 20 tahun," ucap Lay dengan suara sedikit serak. Ia hendak menangis namun Suho menggeleng. Ia menghapus air mata Lay dan mereka pun pergi meninggalkan China.

"Hyung, kita akan pergi ke mana setelah ini?" tanya Lay pada Xiumin, karena memang hanya buku Xiumin yang memiliki panduan tempat tinggal ke sembilan pangeran.

"Buku ini bilang kita harus ke Jerman." jawab Xiumin.

"Oh! Hyung, aku juga punya satu buku seperti itu. warnanya hijau muda dan dihias akar pohon berwarna emas," ucap Lay.

"Benarkah?" tanya Suho, "tapi kenapa aku tidak memiliki buku seperti itu?" tambahnya pada diri sendiri.

Tidak lebih dari satu minggu, Xiumin, Suho serta Lay sudah berkumpul dengan keenam saudara mereka yang lain. Baekhyun ditemukan tengah berlari menghindari para lintah darat yang menagih hutang kepadanya yang diikuti oleh dua orang elf.

Rupanya Baekhyun kalah saat bermain domino dan membuatnya memiliki banyak hutang.

Baekhyun sempat ketakutan ketika melihat dua orang elf mendatanginya di malam hari dan terus mengikutinya serta mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal baginya.

EXO from EXO Planet (COMPELETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang