23. Memori

2.4K 312 18
                                    

Apa ini ?

Aku ada di mana ?

D.O mengerjapkan matanya. Ia berada di sebuah ruangan dengan dinding seperti air. Di dalam sana, terdapat bayangan dirinya, Lay dan juga Chanyeol. Bayangan yang sudah terikat dengan darah mengucur dari tangan.

Apa ini ?

D.O mencoba untuk membuka kurungan dirinya. Namun saat matanya bersirobok dengan bayangannya yang terikat. Ia tercekat. Tidak mungkin. Ia tidak mungkin kan ?

***** 

"D.O hyung, Dyo Hyung. Aah benar-benar. Bangun Hyung, kau tidak boleh pergi juga" seru Kai sambil menggoncangkan tubuh D.O

Tak lama, Xiumin dan Suho sampai di sana. Mereka langsung menghampiri Kai.

"Apa yang terjadi pada mereka ?" Tanya Suho.

"Dyo Hyung, tiba-tiba dia pingsan. Aku sudah mencoba membangunkannya sejak setengah jam yang lalu, tapi tidak ada hasilnya" ucap Kai sambil menahan rasa cemasnya.

Suho berdiri, ia kemudian mengambil holystone hijau milik Lay dan Holystone milik Kai dan D.O.

"Ayo. Kita tidak punya banyak waktu" seru Suho dengan dinginnya.

"Apa ?"

"Apa yang kau pikirkan, Suho ?".

"Hyung, kita tidak bisa meninggalkan mereka di sini" kata Kai sambil menggelengkan kepalanya.

"Kita harus pergi" ulang Suho sekali lagi.

"KAU GILA ?" Teriak Xiumin.

"YA. INI KEPUTUSAN YANG SULIT. KITA SEDANG BERPERANG. JANGAN MELIBATKAN EMOSI YANG BERLEBIHAN. CEPAT. KITA TIDAK PUNYA BANYAK WAKTU" Suho balik berteriak dengan wajah memerah, namun air mata juga keluar dari matanya.

Xiumin mendorong bahu Suho, "Siapa kau yang memutuskan hal itu hah ?".

"Hentikan".

"Lalu, apa ? Kau mau memimpin ? Pengecut sepertimu ?"

"Apa ?"

"Ya, pengecut sepertimu tidak bisa memimpin, karena itulah kukatakan kita harus pergi" seru Suho dia tidak ingin mengatakan banyak hal lagi.

"Pengecut kau bilang ? Aku ?"

"Hyung, hentikan".

"JIKA AKU PENGECUT LALU KAU INI APA, HAH ?"

Kai meringis, ia merasa kepalanya berdengung namun kedua kakaknya itu malah sedang berdebat.

"Kau benar. Aku juga tidak berbeda darimu. Kita semua pengecut yang lari dan kabur untuk menyelamatkan harga diri yang tidak jelas. Jadi untuk apa aku melakukan ini, toh akhirnya juga aku akan mati" seru Suho kemudian melepaskan baju zirahnya dan meletakkan holystone yang terkumpul begitu saja.

"Kau pikir aku senang, heh ? Tidak. Setiap hari rasanya ada yang mencekik leherku, semakin hari semakin erat hingga aku sulit bernafas. Kau tahu karena apa ? Karena aku merasa aku bertanggung jawab untuk berlangsungnya kehidupan di planet ini. Tapi, aku bahkan tidak bisa menyelamatkan saudaraku, jadi, bagaimana aku bisa menyelamatkan planet ini. Aku menyerah, seharusnya sejak awal pun begitu" seru Suho kemudian ia berbalik. Tepat saat itu suara tawa menggema.

Xiumin mendongak dan ia melihat kumpulan awan hitam yang Xiumin tahu adalah medusa dan ketiga pangeran yang telah terhapus cahayanya.

"Kemarilah Suho, kau bilang kau ingin menyerah bukan ?" Seru Medusa sambil tertawa senang.

Suho mengangguk, kemudian dia berjalan ke arah Medusa, namun Medusa menghentikannya.

"Bawa serta ketiga holystone itu, sayang" ucapnya menjijikkan.

EXO from EXO Planet (COMPELETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang