2. Perjalanan di Mulai

5.5K 615 75
                                    

Dua puluh tiga tahun telah berlalu sejak Ashura menyerang Planet EXO. Banyak hal yang sudah terlewati, banyak pula bintang yang hilang.

Xiumin kini adalah seorang dosen pengawas di kota Slovenia. Negara pesisir sub-Alpin di selatan Eropa Tengah yang berbatasan dengan Italia di sebelah barat, Laut Adriatik di barat daya, Kroasia di selatan dan Timur, Hungaria di timur laut serta Austria di utara.

Xiumin adalah seorang anak yang pendiam. Ia hanya berbicara saat dibutuhkan. Ia hanya akan menjawab ketika seseorang bertanya. Meski begitu ia adalah seorang lelaki yang sangat sopan yang sangat menyayangi kakeknya.

Kemampuannya dalam belajar mengajar sungguh patut diacungi empat jempol. Kedewasaannya dalam menghadapi situasi sulit pun patut dibanggakan.

Ia sampai di sebuah rumah yang sudah menjadi rumahnya selama 23 tahun itu. Ia melihat kakeknya yang masih berkutat di ladang, seseorang yang merawatnya dengan penuh kasih sayang. Xiumin tidak pernah bertanya tentang kedua orang tuanya karena ia merasa, ia sudah merasa cukup hanya dengan kasih sayang Sang Kakek.

Xiumin tersenyum, ah ia benar-benar sangat manis. Usianya bahkan tertutupi dengan wajah bayinya itu.

Xiumin sengaja memasak untuk kakeknya. Mereka memang hanya tinggal berdua. Kakek bilang bahwa nenek Xiumin sudah lama meninggal dan kakek tidak memiliki anak. Lantas Xiumin anak siapa ? Anak jin ? Haha tentu saja bukan. Kakek sudah mengatakan pada Xiumin bahwa Xiumin terdampar, aih kenapa kata yang dipilih tidak enak sekali. Pokoknya Xiumin sudah tahu bahwa dia bukan keluarga kandung dari kakek.

Xiumin meletakkan makanan yang ia masak dan berjalan keluar, ia tersenyum lalu melambai pada kakek.

"Dedek, jejmo in pocitek" seru Xiumin dari teras rumah. (Kakek, ayo makan dan beristirahat).

Kakek Xiumin berbalik lalu mengangguk, ia merasa amat sangat beruntung karena memiliki Xiumin dalam hidupnya. Ia pun menepuk-nepuk tangannya dan berjalan menuju rumah.

Xiumin dan kakek tidak pernah berbicara saat makan, itu adalah ajaran dari sopan santun yang diajarkan oleh kakeknya. Kakek selalu mengajarkan Xiumin agar menghormati makanan. Karena walau bagaimana pun tanpa makanan manusia tidak akan bisa bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Xiumin sangat menghormati kakeknya. Menyayangi kakeknya seolah kakek itu adalah kakeknya sendiri. Xiumin merasa sangat beruntung.

*****

Xiumin tertidur di atas kasurnya. Ia bergerak gelisah. Dalam mimpinya ia melihat seorang perempuan berbaju putih yang bernyanyi dengan suara merdu dan wajah penuh kesedihan. Xiumin ingin terbangun karena ia tidak suka dengan mimpi itu tetapi ia tidak bisa.

Konon katanya, jika ada roh perempuan berambut panjang dan bernyanyi sambil meraung dan meneteskan air mata, akan ada seseorang di dalam rumah orang yang mendengarnya yang akan meninggal.

Jujur saja, Xiumin tidak mempercayai hal-hal mistis seperti itu. Roh wanita yang sering disebut Banshee atau peri pembawa kabar kematian adalah hal yang tidak ia anggap serius. Lantas kenapa ia begitu takut dan merasa gemetar saat melihat tatapan menyedihkan wanita itu di dalam tidurnya?

Banshee itu memiliki mata yang berwarna biru terang yang bersinar, rambutnya halus panjang berwarna cokelat muda. Ia juga tidak terlihat seram seperti yang digembor-gemborkan orang, namun makhluk mitologi yang berasal dari Polandia itu memang sedikit membawa aura kesedihan dan Xiumin tidak menyukai itu.

Suara dari lemari akhirnya bisa membuat Xiumin terlepas dari mimpi tentang Banshee itu. Xiumin mengernyitkan dahinya ketika ia mendengar suara bisik-bisik dari dalam lemarinya. Suara itu terdengar sangat jelas bahkan cenderung keras.

EXO from EXO Planet (COMPELETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang