Extra Part

2.4K 273 49
                                    

Layaknya matahari yang menyembulkan cahaya dibalik celah awan yang menutupi permukaan, kehdiran para pangeran di kuil membuat Dewi Afrodite terkejut sekaligus senang. Luka-lukanya sudah lebih baik dari sejak terakhir kali Kai melihatnya.

Luhan langsung mendekatinya lalu memeluk dewi Afrodit dengan erat, lalu Tao pun melakukan yang sama. Sedangkan Kris hanya tertunduk dalam. Ia tidak berani bertatapan mata langsung dengan Sang Dewi. Punggungnya bergetar kuat, seperti hendak menangis. Suho yang melihat itu menghampiri Kris dan menepuk pundaknya. Kris menoleh dan Suho mengangguk. Meyakinkan Kris bahwa Dewi Afrodite pasti memaafkannya.

"Maafkan aku, bu. Aku tidak—"

"Oh aku tahu sayang, semua itu adalah kesalahan kami. Seandainya kami merawat dan membesarkanmu lebih baik bersama dengan saudara-saudaramu, hal ini tidak akan pernah terjadi" ucap Dewi Afrodite sambil tersenyum simpul.

"Meskipun begitu, aku harus di hukum atas kejahatan yang kulakukan" ucap Kris lagi dengan sorot mata yakin.

Baekhyun menghembuskan napas, dan Chanyeol hanya diam. Ia tidak suka merasakan atmosfir yang berat seperti ini. Beberapa hari terakhir adalah hari terberat baginya. Dan bisa merasakan suasana hati orang lain juga bukan hal yang menyenangkan.

"Hyung, kau tidak perlu melakukan itu" ucap Sehun sambil melangkah maju.

Kris menatap Sehun, ia tersenyum tipis, "Sehun-aah, untuk menjadi anggota keluarga kerajaan, aku harus mampu mengakui bahwa aku bersalah".

"Tapi—"

"Kris benar, Sehun. Entah dia dalam keadaan sadar atau dalam pengaruh mantra, ia harus tetap di adili. Itu adalah hukum mutlak di istana ini" Xiumin yang sejak tadi diam angkat bicara. Semua orang terdiam. Apa yang dikatakan Xiumin adalah kebenaran, itulah mengapa tidak ada yang menyela.

"Dewa Apollo akan segera sampai" Pegasus berbisik pada Chen. Semua orang pasti tahu, bahwa pemimpin istana ini akan kembali.

*****

"Jadi, kalian akan pergi ?" tanya Racie pada Suho yang tengah bermain-main dengan air dipinggiran Sungai Eve.  Suho menoleh ke arah Racie, rambut EXO L itu berkilau dengan indah. Suho ingin sekali mengelusnya. Suho pun mengangguk.

"Urusan kami di sini sudah selesai, bahkan Dewa Apollo pun sudah kembali. Tidak ada alasan untuk tetap tinggal" jawab Suho.

"Bagaimana dengan kami, EXO Lmu ?" Racie tampak muram setelah mendengar jawaban Suho. Ia menunduk, memilin jari-jarinya yang lentik di atas paha.

Suho menghela napasnya dalam, "aku tahu, berat bagi kalian untuk melepaskan kami. Dan sesungguhnya aku pun merasakan hal yang sama. Tapi kami memiliki sesuatu yang belum selesai di Bumi dan kami harus menyelesaikannya" jawaban Suho membuat Racie mendongak. Namun Suho menatap ke arah lain, ke arah di mana para warga desa yang di culik Ogre kembali berkumpul dengan keluarga mereka masing-masing.

"Kau tahu Racie, ada hubungan yang jauh lebih erat daripada hubungan apapun di dunia ini. Yaitu hubungan keluarga. Kau pun sama, kau percaya bahwa orang tuamu masih hidup, dan lihatlah sekarang, mereka sedang bertengkar tentang kamar siapa yang akan diletakkan paling atas" Suho terkekeh melihat hal itu.

"Ya. Kau benar" Racie mengangguk setuju.

"Kau tidak perlu khawatir, kembali ke sana bukan berarti kami akan melupakan hal-hal yang terjadi di sini" Suho melanjutkan sambil tersenyum. Senyuman yang begitu menyejukkan hati. Sudah satu minggu sejak perang berlalu. Dan semua penduduk desa dari masing-masing kota sedang membangun kembali kota mereka. Bahkan para pangeran ikut membantu melakukannya. Mereka melakukan apapun yang mereka bisa sebelum pulang.

EXO from EXO Planet (COMPELETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang