1. Apollo dan 9 anak Ramalan

6.9K 654 149
                                    

Keadaan di istana Olympus sungguh tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Ashura sudah menyerang ke hampir seluruh bagian istana. Bahkan Kastil tempat kesembilan pangeran sudah hampir terbakar.

Apollo dengan langkah tergesanya menghampiri kesembilan bayi itu dan merengkuhnya dalam jubah emas yang dia pakai. Masa bodoh dengan istana yang hancur, prioritas utamanya saat ini adalah menyelamatkan Para Pangeran.

Dengan menggunakan hewan peliharaannya ia terbang keluar dari dalam istana saat para Dewa mencoba mengalihkan perhatian Ashura dan pasukannya.

Mereka terdesak dan tidak ada cara untuk menyelamatkan EXO Planet kecuali membawa pergi jauh kesembilan anak itu.

Dewa Zeus pernah mengatakan bahwa kesembilan bayi itu kelak akan menjadi penyelamat EXO Planet. Apapun yang terjadi, kalah atau menang mereka harus menyelamatkan kesembilan pangeran. Dengan begitu, berapapun lama waktu yang diperlukan, EXO Planet akan kembali pada kejayaannya dan terbebas dari Ashura.

Apollo terbang tanpa tahu kemana ia akan pergi, seorang Ogre mengejarnya ke langit namun Apollo bisa mengalahkannya dengan pedang perak yang dibawanya. Raksasa yang besar dan jahat itu kalah dalam sekali tebasan. Membuat darahnya yang berwarna hitam mengucur dan terjatuh kembali ke daratan.

Apollo terbang semakin tinggi, ia bahkan melewati atmosfer planet dan terbang di sekitaran rasi bintang Orion. Ia mencari tempat paling aman yang bisa ia datangi agar kesembilan bayi selamat.

Di kejauhan, ia melihat bintang yang bersinar dengan begitu terang. Bahkan terdengar lantunan suara yang sangat merdu. Konon, orang yang pernah menginjakkan kakinya di bulan mengatakan bahwa itu adalah suara Adzan yang berkumandang.

Tanpa berpikir lebih lama lagi, Apollo pun masuk ke gugusan bintang dan sistem tatasurya dalam galaksi yang di sebut Bimasakti.

Ia tidak peduli meski asteoroid dan benda angkasa yang lainnya menyakiti dan merobek kulitnya. Ia terbang sangat cepat dan seperti kilat. Tidak ada yang bisa melihat pergerakannya yang sangat cepat. Ia terlihat seperti bintang jatuh. Saat sampai di atmosfer, dibagian ionosfer, jubahnya terbakar dan ia merasakan panas luar biasa karena beberapa unsur udara yang tidak bisa beradaptasi dengan kulitnya. Kulitnya terbakar, menimbulkan rasa sakit luar biasa, dan ia harus bisa menahannya.

Rambut pirang keemasan nya seketika berubah menjadi hitam.

Ia merasa tidak bisa bertahan dan tidak bisa melewati atmosfer yang melindungi planet ini. Ia memejamkan matanya dan memberikan sembilan tanda pada masing-masing pangeran. Setelah itu ia melepaskan kesembilan pangeran itu dengan dibungkus kain sesuai baju zirah yang akan mereka gunakan kala dewasa nanti.

***** 
Slovenia, tahun 1994

Seorang petani di daerah Slovenia menghela napasnya, ia belum bisa memanen padi hari ini. Keadaan ekonomi yang memburuk belakangan ini membuat kehidupan menjadi kurang stabil. Bahkan meningkatkan resiko kejahatan.

Ia kemudian melihat ke langit senja saat merasa ada orang yang memanggilnya dari atas sana. Matanya membelalak ketika melihat sesuatu yang berekor api terjatuh tepat 20 meter di lahan padinya.

Ia bergegas melihat ke sana, seluruh tanaman padinya hangus terbakar. Namun ia bisa mendengar suara tangis seorang balita yang sepertinya berusia 4 tahun. Selain itu, balita itu menatapnya dengan mata yang berbinar. Mata yang sangat indah hingga membuat petani itu lupa akan kerugian padinya. Suara tawa bayi itu seolah menyingkirkan kesedihannya karena padi yang seharusnya bisa ia panen dalam beberapa hari ke depan, hangus terlalap api.

Ia mendekati balita itu, dan melihat sebuah tulisan di sebuah kotak 'kain' berwarna biru es yang terbungkus emas.

Tulisan itu berbunyi "9 otrok v napovedi." Dan di kain berwarna emas itu tertulis sebuah nama "XIUMIN".

EXO from EXO Planet (COMPELETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang