21. The War (2)

1.9K 270 28
                                    

"Kau baik-baik saja ?".

"Ya, Hyung. Terima kasih".

"Xiumin,kita harus memancing Hydra ke wilayah dengan air yang lebih dangkal" ucap Kirin yang ada di sebelah Suho dan Alois.

"Pesisir. Kita pancing di ke pesisir pantai" seru Suho.

Mereka pun bergegas. Berenang secepat mungkin ke permukaan. Hydra mengejar mereka dengan kekuatan yang sama dahsyatnya. Suho dan Xiumin berhasil keluar dari air dan mereka pun melihat air laut yang bergemuruh dan berwarna hijau tua dengan bau yang sungguh sangat menjijikkan.

Hydra itu mendekatkan dirinya dengan semburan lava. Suho menghindari serangan itu dan menginjak kepala Hydra. Tanpa berpikir panjang lagi, Suho pun menancapkan pedangnya dikepala Hydra itu hingga Hydra mengerang kesakitan.

"Sekarang" teriaknya.

Xiumin kemudian membekukan seluruh permukaan air laut untuk menghentikan pergerakkan Hydra. Baguslah Alois memberitahu kelemahan Hydra ini pada mereka tadi.

Setelah itu, Xiumin dengan langkahnya yang lincah dan gesit mengambil Holystone yang tepat berada di dalam mulut sang Hydra yang sudah terkapar. Sebelumnya, dia menahan mulut Hydra agar terbuka menggunakan lapisan es yang sangat kuat.

SRAK SREK

Suara dari pedang Xiumin dan Suho pun terdengar, mereka mengambil holystone sebiru air itu dan bergegas untuk membantu pasukan dalam air.

*****

Di sisi lain, Lay dan paramedis tengah mengobati pasukan yang terus bertambah. Lay menghela napas khawatir. Dia tahu, saudara-saudaranya bekerja sangat keras, jadi dia juga akan bekerja keras.

"Kita harus menang".

******
"Kai!! Dibelakangmu" seru D.O yang sibuk menahan pedang dari salah satu Hades. Centaurus dan Cerberus tengah menghadapi musuh saat ini. Kai dan D.O melangkah bersama-sama dan melakukan kombinasi yang bagus dalam menyerang.

Kai melangkah mundur dan berpindah tempat. Seorang Chimaera berada tepat dibelakangnya tadi dan hendak memberikan racun dari matanya.

"Dia Chimaera. Dialah orang yang harus kau lawan" seru D.O

Kai sempat merasa aneh. Ia pernah melihat makhluk seperti ini di kerajaan Dark Master waktu itu.

"Kau berkhianat pada saudaramu, dan kembali lagi pada mereka ?" Tanya Chimaera itu pada Kai. Ekor di belakangnya mengibas-ibas dan menggigit satu persatu pasukan bawah tanah.

Kai berteleportasi dan memotong sebagian ular berbisa itu membuat Chimaera mengerang marah kemudian melihat Kai yang sudah berada di tempatnya semula dengan tatapan marah.

"Apa rasanya sakit ?" Tanya Kai.

"Kau-".

"Jangan mengoceh terus dan lawan aku, makhluk jelek" ejek Kai membuat Chimaera mengeluarkan senjata dari jari-jarinya.

"Whooaa kau mengerikan sekali" kata Kai sambil mengeluarkan ekspresi ngeri yang dibuat-buat.

"DIAM KAU"

Kai melawan Chimaera dan D.O bertemu takdirnya.

*****

Sehun terkena anak panah yang ditembakkan oleh makhluk bernama Sphinx. Sehun meringis. Ia kemudian menguatkan tangannya dan mencabut anak panah itu. Ia bersama Hippo terbang dan mendekat pada singa bersayap dengan kepala manusia itu.

Sehun ke sana kemari dengan memainkan perisai miliknya akibat dari semburan mulut makhluk itu. Kemudian tak lama, makhluk itu pun mengeluarkan kukunya yang tajam dan menggunakannya sebagai senjata. Mereka pun adu tarung dan Sehun terkena beberapa luka sayatan.

Jengah dengan keadaan, Sehun pun mengeluarkan kekuatannya. Ia membuat partikel di udara di sekitar Sphinx menjadi berat dengan mencampurkan beberapa atom dengan masa relatif yang cukup berat bersama dengan oksigen dan hidrogen di udara.

Ia tersenyum ketika Sphinx kepayahan.

"Hyung" panggilnya pada Baekhyun.

"APA ?" Teriak Baekhyun yang sedang menahan serangan dari burung pemanga dan dalam satu hentakan. Burung itu pun jatuh ke daratan.

Baekhyun menyuruh Griff mendekati Sehun dan melihat Sehun telah menghambat gerakan si Sphinx.

"Hanya senjata itu yang bisa membuat kita mendapatkan holystone" seru Sehun dan Baekhyun mengangguk.

Cahaya menguar di antara mereka. Sehun dan Baekhyun tersenyum. Tiba-tiba cahaya itu lenyap digantilan dengan trisula berwarna bening berkilau. Bahkan terlihat transparan.

"Hyaaaaa" teriak keduanya kemudian menusuk Sphinx.

Saat itulah, Sehun dan Baekhyun melihat holystone putih yang tidak bisa dilihat oleh orang lain kecuali mereka dengan hati yang bersih.

"Kita mendapatkannya" seru Sehun semangat.

"Iya. Ayo kita bantu yang lain".

*****
Chanyeol kehilangan banyak darah setelah serangan meteor itu. Wajahnya pucat tapi ia masih berdiri dengan gagah mengayunkan pedangnya.

"Chanyeol. Kau baik-baik saja ?" Tanya Chen sambil berteriak, ia melawan Harpies. Makhluk yang lagi-lagi aneh dan asing baginya.

"Berkonsentrasi sajalah, Chen. Aku tidak apa-apa" seru Chanyeol. Dan tepat saat itu SREK.

Anak panah yang panas menancap di dadanya. Chanyeol terbatuk dan darah lagi-lagi keluar dari mulutnya. Ia mengerjapkan mata dan setetes bulir kristal itu meluncur indah di rumput yang berbau besi karat. Bersimbah darah. Di saat itulah, Chanyeol menyadari arti dari hidupnya. Arti bahwa dia benar-benar bahagia bisa berada di antara saudara-saudara yang berjuang bersamanya.

Ia terjatuh. Dan Chen berteriak dengan keras. Harpies terpental akibat semburan petir di tubuhnya. Chen berlari ke arah Chanyeol dan satu hal yang ia tahu pasti bahwa, ia terlambat.

******

Pendek yaa ? Maaf hmm. Lagi mumet ini otaknya. Dari kemaren mau nulis tapi gabisa mulu gatau kenapa.. work ini juga kayaknya malin kundang yaa ehh maksudnya makin sepi *apasiThor*

Dah sayang-sayangkuh 😘😘 oh iyaa, SoElll jangan lupa streaming di yutub yaa 😘😘

EXO from EXO Planet (COMPELETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang