4. Keraguan

627 86 27
                                    


Setelah mengobrol cukup lama akhirnya keluarga Minho kembali , mereka semua sudah berdiri didepan teras rumah untuk mengantar tamunya sampai kemobilnya. Sekali lagi Jaemin berterima kasih pada sahabatnya itu karena anaknya, Sulli tidak menolak lamaran anaknya. Bahkan kedua pasangan itu seperti sudah kenal dan bahkan berpacaran lama. Saling bercengkrama dimeja makan, sampai melupakan orang-orang disekeliling mereka. Mereka yakin sekali semuanya berjalan dengan lancar, apalagi putrinya begitu patuh dan percaya pada pilihan orang tuanya.

Yoona dan Ibunya mengobrol dengan Victoria memberikan salam perpisahan berupa kecupan dikedua pipinya, begitupun dengan Yoona. Sedangkan Sulli mengantar Minho kedalam mobilnya, tangannya masih saling bertaut walaupun kadang Minho masih melihat sedikit keraguan diraut wajah wanita yang akan menjadi istrinya dalam beberapa hari kedepan. Ya tepatnya seminggu lagi mereka akan melakukan pesta pertunangan.

Minho memberikan senyum terbaiknya, sedangkan Sulli bersemu malu karena mereka sudah menjadi pusat perhatian keluarganya. Tapi tak bisa ia pungkiri kalau perlakuan Minho membuat hatinya menghangat, ia yakin sekali dalam beberapa hari kedepan dirinya bisa mencintai pria itu dengan cepat dengan segala perhatian dan sikap manisnya, entahlah, apakah hanya diawal saja ia perhatian atau sampai ia menikah ia sendiri tak tahu karena ia pun baru mengenal pria itu kurang dari sepuluh jam.

" Jangan tidur dulu, tunggu sampai aku menelfonmu " Sahutnya pelan. Sulli mengangguk dan balas menatapnya sambil mengangguk malu.

" Katakan pada Chanyeol pelan-pelan saja membawa mobilnya " Ucapnya. Minho mengangguk dan menangkup kedua pipinya membuat pipinya menghangat. Sorakan Yoona terdengar, suaminya menggelengkan kepalanya sambil menatap istrinya yang sangat usil, Sulli memalingkan wajahnya sambil menatapnya sebal yang hanya dibalas oleh dengusan oleh Kakaknya itu.

" Aku pulang, besok aku akan menjemputmu untuk fitting baju pengantin " Katanya lagi. Sulli mengangguk dan menurunkan tangan prianya.

" Masuklah. Telfon aku kalau sudah sampai " Sahutnya lagi. Minho melambaikan tangannya pada kedua calon mertuanya diikuti oleh kedua orang tuanya yang berjalan menuju mobil. Tiba-tiba Victoria memeluknya dengan erat membuat Sulli hampir limbung , bagaimana tidak, ia bahagia sekali karena Minho mendapatkan wanita yang dipuja semua pria.

" Terima kasih sayang, besok pagi Minho akan menjemputmu berdandanlah yang cantik " Perintahnya. Sulli mengangguk sambil tersenyum, ia tak suka berdandan tapi demi menyenangkan calon mertuanya tidak ada salahnya kan. Ia akan meminta bantuan Yoona , kakaknya untuk merias dirinya.

Mobilnya melangkah menjauh dari pekarangan rumahnya. Sulli masuk kedalam rumahnya disambut oleh senyum keluarganya. Mereka sangat senang anaknya begitu bahagia, ia yakin sekali Minho bisa membahagiakannya. Yoona mengikuti adiknya sampai kekamarnya, Sulli tahu kakaknya punya beberapa pertanyaan untuknya, Yoona dan Siwon menikah bukan karena perjodohan karena dirinya mereka berdua saling mencintai, dengan Kakak Iparnya yang bekerja sebagai Manager diperusahaan besar. Sedangkan dirinya, Minho adalah seorang CEO yang begitu sibuk dengan pekerjaannya sampai-sampai belum menemukan jodohnya diusianya yang sudah matang.

Ia yakin sekali Minho akan sering meninggalkannya, apalagi mereka akan tinggal di Kanada dan pastinya akan kesepian, tanpa keluarganya, tanpa kakaknya yang usil dan juga tanpa Soojung yang menyebalkan. Ia duduk dipinggir ranjang dengan Yoona yang mengikutinya, Sulli menguncir rambutnya menjadi kuncir kuda lalu menatap Kakaknya yang tengah memperhatikannya.

" Aku tahu kau punya banyak pertanyaan " Ucapnya. Yoona terkekeh lalu menggeleng.

" Hanya satu, senyum diwajahmu sudah cukup mewakili semua jawaban dari pertanyaan yang akan aku ajukan "

My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang