Didalam mobil Minho sama sekali tak bisa menutup kegusarannya, pasalnya setelah bertemu dengan sahabatnya itu ia malah murung dan tak tersenyum sama sekali. Bahkan saat dirinya menjemputnya wanita itu hanya tersenyum tipis lalu berlalu begitu saja memasuki mobilnya. Minho berdehem, mencoba mengalihkan perhatiannya namun wanita itu tetap saja tak bergeming malah semakin fokus menatap jendela yang ada disampingnya. Apakah pemandangan diluar lebih bagus dibandingkan dirinya?
Ia berfikir pertemuan keduanya tidak berjalan baik sehingga calon istrinya seperti ini. Padahal Sulli sendiri yang menyakinkan dirinya bahwa ia tak usah ikut dalam acara perpisahan mereka. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, bukannya tersenyum ia malah terus-terusan memasang wajah muram dan tak ada gairah hidup sama sekali. Akhirnya ia menghentikan mobilnya didepan sebuah taman yang masih cukup ramai dijam sepuluh malam seperti ini. Beberapa muda-mudi masih banyak yang berkeliaran bahkan tak segan saling berangkulan.
Minho pun melakukan hal yang sama, ia meraih tangan Sulli yang tengah bertaut dipangkuannya lalu mengecupnya. Ia pun tak mau kalah dengan pasangan yang ada diluar jendela mobilnya. Dan ia tersenyum saat Sulli menoleh padanya dan tersenyum tipis. Ia tak suka diacuhkan, tak apa hanya diberi senyum tipis daripada Sulli hanya memalingkan wajahnya seakan tak mau menatapnya. Dan yang membuatnya kaget adalah matanya sudah memerah menahan tangis. Minho menghela nafasnya lalu mengelus pipinya.
" Kau terlihat murung, apa Soojung menyakitimu sayang? " Tanyanya. Sulli menggeleng lalu melepaskan sabuk pengamannya, Minho tersentak saat wanitanya itu memeluknya dan membenamkan wajahnya didadanya. Kalau Soojung tak menyakitinya berarti penyebabnya Cuma satu yaitu dirinya.
" Kau marah denganku ? " Tanyanya. Ia mengelus punggung wanitanya , isakan terdengar didadanya membuatnya menarik dagu Sulli dan melihat matanya yang sudah berurai air mata.
" Kau menangis karena akan berpisah dengan Soojung? " Ia menggeleng, namun Minho sudah tahu jawabannya.
" Aku lebih suka kau jujur, aku tidak akan marah " Katanya dengan lembut., tangannya mengelus air matanya yang jatuh dipipinya dengan sayang. Sulli menundukkan kepalanya lagi, ia malu, sangat malu menangis didepan prianya.
" Aku.. aku hanya takut "
" Apa yang kau takutkan? Aku akan selalu ada disampingmu, aku memang jahat memisahkanmu dengan orang tuamu, Kakakmu, dan juga sahabatmu tapi itulah resikonya sayang. Kau sudah bilang kalau kau percaya padaku, lagipula teknologi sudah canggih kau bisa video call untuk bisa menatap mereka semua " Sulli tersentak kaget, ia mendongakkan wajahnya dan menatap Minho yang tengah tersenyum kecil padanya. Benar? Teknologi sudah canggih, ia masih bisa tertatap muka dipanggilan video yang ada diaplikasinya.
" Maafkan aku, aku terlalu cengeng " Katanya. Minho kini tersenyum lebar. Ia yakin Sulli mau percaya padanya , lagipula mereka masih berpijak dibumi yang sama. Banyak jalan menuju roma, seperti pepatah leluhur.
" Sini, bersihkan air matamu. Aku akan dicap sebagai calon suami yang buruk kalau membawa pulang calon istrinya dalam keadaan mata sembab " Godanya. Sulli terkekeh pelan, Sulli mengambil tisu yang ada ditasnya dan membersihkan wajahnya. Sedangkan Sulli merasa begitu bodoh dan tak berpikiran terbuka, sekarang jaman serba canggih kenapa ia tak memikirkannya dari kemarin.
Dan ia beruntung karena Minho mau bersabar untuk mengerti keadaannya, ia hanyalah wanita yang belum pernah menginjakkan dunia luar. Lingkup kehidupannya hanya disekitaran rumah, dan rumah Soojung, lalu pergi hangout bersama wanita itu, teman pun tidak banyak jadi maklum saja kalau ia terlalu shock saat ditakdir menggariskan dirinya yang berjodoh dengan pria yang tinggal dinegara orang. Tapi ia senang, dan pada akhirnya ia bisa melihat keindahan kota Vancouver yang terkenal dengan taman yang indah itu. Mobilnya mulai meninggalkan pekarangan taman ramai itu, tapi tangan mereka terus bertaut mengisyaratkan seakan mereka tak bisa terpisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband ✔
FanfictionTerlalu kolot mungkin mengangkat tema Perjodohan diabad ini. Tapi... Walaupun pernikahan mereka atas perjodohan yang terjadi antara kedua orang tuanya, Minho dan Sulli tetap berusaha untuk menerima dan saling mencintai. Saat mereka baru saja memula...