2. Kembali ke Rumah

840 97 29
                                    

Kedatangannya dibandara benar-benar disambut oleh kedua orang tuanya dan juga adiknya. Pria dengan kacamata yang membingkai matanya itu tersenyum kecil sambil memeluk mereka satu persatu. Yang pertama Ibunya, tepukan dibahunya menyadarkannya dan berbalik memeluk Ayahnya, sudah enam bulan , enam bulan tepatnya ia tak pulang kekampung halamannya ia sudah terlalu betah dinegara yang sudah ia tinggali hampir lima belas tahun lamanya hingga lupa caranya pulang. Tapi pekerjaannya memang benar-benar menumpuk dan tak mengizinkannya untuk pulang, dan beberapa rekontruksi pembangunan gedung baru perusahaannya memang membutuhkan kehadirannya hingga ia terus-menerus menunda kepulangannya.

Dan seminggu belakangan Ibunya terus memberondongnya dengan berbagai macam pertanyaan, kapan pulang, kapan kembali dan kapan mereka bisa bertemu lagi dan hal itu membuatnya tak tega hingga ia memajukan jadwal kepulangannya yang seharusnya tiga bulan lagi, dengan terpaksa ia meninggalkan seluruh tugasnya pada sekertarisnya. Ia melepas pelukan Ayahnya dan memeluk adiknya yang sudah sangat tampan dan tingginya bahkan hampir menyamainya, Chanyeol. Ia menepuk kepala adiknya hal itu merupakan kebiasaan mereka hingga ia sama sekali tak bisa melepaskan kebiasaannya.

" Akhirnya kau pulang, kau harusnya melihat wajah Mommy yang selalu menahan tangis saat telfonnya tak pernah kau angkat " Ucap adiknya. Ia mengambil alih koper yang berada ditangan Kakaknya dan membantunya menariknya. Semua nya berjalan menuju mobil yang sudah menunggu mereka yang akan dinaiki untuk bisa sampai kerumah yang sangat pria itu rindukan.

" Chanyeol, kau membongkar kartu Mommy sayang " Keluh Ibunya.

" Biar dia tahu bagaimana caranya pulang Mom. Apakah dia memang melupakan kita atau memang namanya benar-benar ingin dihapus dari kartu keluarga " Sungut adiknya, Minho memeluk bahunya dengan pelukan lumayan erat membuat adiknya meringis. Itu sebagai hukaman atas ucapannya batin Minho.

" Chanyeol jaga ucapanmu Nak " Ayahnya memperingatinya membuatnya harus mengumpat disamping tubuh Kakaknya. Ia tak ingin mendapatkan jitakan lagi dikepalanya.

" Kau selalu membelanya Dad. Hyung lebih baik kau tidak pulang agar aku tak dimarahi " Kesalnya. Minho terkekeh.

" Sudahlah Mom, biarkah adikku senang kali ini " Ucapnya. Suara yang begitu mereka rindukan akhirnya terdengar. Chanyeol malah semakin besar kepala karena dibela oleh Kakaknya.

Mereka memasuki mobil yang memang disiapkan , didalam mobil mereka saling bercanda dan sesekali meledek Chanyeol yang terus merengek karena kedua orang tuanya terus-menerus membela Kakaknya. Minho tertawa, tawanya sangat lebar berbeda sekali dengan saat dirinya saat sedang berada diperusahaannya dan bertemu para karyawannya. Sampai didepan rumah mereka tawanya baru berhenti mereka keluar sambil membawa barang-barang Minho beserta oleh-oleh yang dibawanya.

Dan oleh-oleh ini juga yang akan dibawanya nanti kerumah wanita yang akan dikunjunginya. Ia memasuki rumahnya yang sangat dirindukannya, adiknya membantunya menaikkan kopernya kedalam kamarnya setelah itu mereka membiarkan Minho membersihkan diri dikamarnya lebih dahulu. Minho tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada adiknya yang sudah sangat tampan dan dewasa.

Ia menghempaskan tubuhnya diranjang yang begitu dirindukannya. Sudah beberapa bulan yang lalu ia tidur disini dan waktunya pun tak lama. Jabatannya sebagai seorang CEO membuatnya tak boleh terlalu lama berlibur dan mengambil cuti karena ia juga kasihan kepada Sekertarisnya, walaupun ia mempunyai dua sekertaris ia tak pernah membebani mereka dengan banyak pekerjaan. Apalagi Lily, wanita yang menjadi sekertaris pertamanya itu tengah hamil ia tak boleh berlama-lama bersenang-senang sementara para sekertarisnya bekerja diperusahannya.

Tapi sekarang ia sengaja mengambil cuti sedikit lama dan bisa diprediksi ia baru bisa kembali kesini lagi tahun depan karena ia sengaja mengabiskan cutinya, ia juga merindukan orang tuanya dan adiknya. Dan lagi permintaan khusus dari Ibunya membuatnya mau tak mau harus pulang sekarang juga. Saat itu ia baru saja pulang dari kantornya muncul sebuah panggilan video dari Ibunya diaplikasi terkenal dijaman sekarang ini. Lebih tepatnya sekitar empat hari yang lalu.

My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang