Satu minggu kemudian.
" Pengantin wanita dipersilahkan memasuki altar " Ucap sang pembawa acara yang memandu acara pernikahan mereka. Pria yang ada ditengah ruangan itu tersenyum dengan senyuman yang tak pudar sedari tadi.
Gaun putih gadingnya menjuntai panjang dengan ekor sepanjang dua meter. Senyum bahagia terpancar diwajah para hadirin yang hadir dan juga para keluarga. Dua wanita cantik memegang sebuah buket bunga ditangannya sambil mengiring sang pengantin wanita yang tengah berjalan menuju altar.
Ayahnya berjalan disebelah kirinya dan menggandengnya, dengan memakai riasan sederhana Sulli terlihat memukau dengan gaun pengantinnya. Sedangkan Minho tersenyum lebar saat pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita yang akan menjadi istrinya hari ini, mereka berjalan diatas karpet merah dengan senyum bahagia melingkar diwajah masing-masing.
Iring-iringan dan bunga yang bertaburan mewarnai ruangan yang tadinya hanya sebuah aula pertemuan dan kini didesign sebagai altar pernikahan Sulli dan Minho yang begitu mewah. Walaupun tidak mengundang banyak orang, mereka ingin semuanya berkesan. Orang tua mereka dan mertuanya melakukannya dengan baik. Dan hari ini tepat hari resepsi pernikahan mereka berdua dan pengucapan janji suci pernikahan mereka. Digedung hotel milik keluarga Minho, mereka sengaja tidak melakukannya digereja untuk menghemat waktu yang ada karena hanya tinggal dua hari lagi Sulli dan Minho akan berangkat dan meninggalkan tanah kelahirannya.
Sulli sudah sampai didepan Minho, mereka sama-sama tersenyum. Sedangkan Ayah Sulli yang melihat senyum bahagia diwajah anaknya yang tak pernah pudar memandang mereka takjub, hanya dalam waktu singkat mereka berkenalan dan hari ini mereka sudah menikah. Hatinya menjadi sedikit lega karena anaknya jatuh ketangan pria yang tepat yang mampu membimbingnya nanti. Ia menyerahkan tangan anaknya pada menantunya yang hari ini begitu tampan dibalut jasnya dan juga dasi kupu-kupu yang melingkar dikerah lehernya, ia menepuk pundaknya dengan halus. Disampingnya ada sahabatnya Jaemin yang mendampingi setia mendampingi anaknya, Choi Minho.
" Jaga putriku Nak " Ucapnya , walaupun sedih tapi semuanya sirna karena kebahagiaan yang tertular dari senyum mereka berdua. Dibelakang mereka berdiri Ibu mereka masing-masing yang saling berpegangan tangan, kedua air mata mereka terus mengalir bersamaan, Yoona hanya bisa mengelus pundak Ibunya dan Ibu mertua Sulli , ia pun sama bahagianya dengan mereka.
" Aku pasti menjaganya Paman " Ungkapnya dan hal itu sukses dihadiahi pelototan oleh pria paruh baya yang akan menjadi Ayah mertuanya.
" Kau mau terus memanggilku seperti itu " Koreksinya. Minho terkekeh pelan lalu meraih tangan Sulli untuk digenggam. Ji Hoon berdiri bersisihan dengan besannya Jaemin. Sedangkan seorang pria tampan yang berdiri diujung ruangan sudah siap dengan Mic yang ada digenggamannya, ia pun sama tampannya dengan Kakaknya yang memakai jas pernikahannya, Chanyeol lah yang menjadi pembawa acara dalam pernikahan kakaknya ini.
" Baiklah para hadirin sekalian, Pengantin wanita sudah memasuki altar. Karena tidak ada pendeta dipersilahkan untuk mereka berdua mengucapkan janji pernikahan mereka dihadapan Tuhan " Sulli dibantu Minho berdiri diatas panggung kecil dengan mikrofon yang ada digenggamannya, satu persatu mereka mengucapkan sumpah pernikahan mereka, dimulai dari Minho.
" Aku Choi Minho, Bersumpah dihadapan Tuhan akan selalu mencintai Choi Sulli istriku, dalam keadaan senang maupun susah. Dalam keadaan sakit ataupun sehat, akan setia sehidup semati sampai maut memisahkan "
" Aku Choi Sulli, Bersumpah dihadapan Tuhan akan selalu mencintai Choi Minho Suamiku, dalam keadaan senang maupun susah. Dalam keadaan sakit ataupun sehat, akan setia sehidup semati sampai maut memisahkan "
Semuanya bertepuk tangan saat mereka mengucapkannya, Ayah mereka pun saling merangkul begitupun dengan Siwon dan Yoona. Wanita itu sudah kembali ketempat duduknya setelah dirasa Ibunya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband ✔
FanfictionTerlalu kolot mungkin mengangkat tema Perjodohan diabad ini. Tapi... Walaupun pernikahan mereka atas perjodohan yang terjadi antara kedua orang tuanya, Minho dan Sulli tetap berusaha untuk menerima dan saling mencintai. Saat mereka baru saja memula...