Minho membanting tubuhnya diatas ranjang besar dikamarnya, pria itu merangkak diatas tubuh polos istrinya. Minho tak pernah bisa melupakan setiap inci tubuh istrinya yang mampu membuatnya melambung sampai setinggi awan, ia mencium bibirnya dengan keras dan tempo yang cepat, Sulli saja sampai tak bisa mengimbangi suaminya yang begitu menjulang dan gagah diatasnya.
" Shit! Aku akan membunuh William kalau kita pulang nanti " Ucapan suaminya membuat Sulli terdiam, bunyi ponselnya yang tak berhenti membuat Suaminya menggeram dan turun dari tubuhnya. Sulli menarik selimut untuk menutupi ketelanjangannya. Sedangkan Minho tanpa tahu malu berjalan kearah kursi empuk yang tadi didudukinya, ia meraih ponselnya dengan kasar.
" Ada apa? " Bisa Sulli dengar nada suaranya yang keras dan dalam menggeram pada orang disebrangnya. Apakah suaminya tak tahu terima kasih, padahal Minho sudah sangat baik pada mereka berdua.
" Sial! Kenapa tidak bilang dari tadi " Sayup-sayup ia mendengar suaminya kesal setengah mati, pria itu menatapnya yang masih duduk ditempat tidur.
" Baiklah, aku akan mengajaknya sarapan, untuk sementara waktu tolong pantau terus perkembangannya, aku tak mau ia dapat celah sedikitpun " Ungkapnya. Sulli tak mengerti apa yang diucapkannya, Minho membanting ponselnya dan berjalan kearahnya. Pandangan kesal dilayangkan padanya, apa salahnya? Kan William yang mengganggu kegiatan mereka, tapi kenapa suaminya bisa tahu kalau yang menelfon William apa memang dia sedang menunggu telfon darinya.
" Pakai bajumu Sulli, kita sarapan dibawah " See! Ia tak memanggilya dengan panggilan kesayangannya lagi. Sebenarnya apa yang dibicarakan oleh Willam pada suaminya ini? Dengan cepat Sulli berjalan kearah kopernya, mengambil dress sederhana untuk membalut tubuhnya. Pria itu berpakaian dengan cepat , padahal kausnya terlihat miring dan membuat bahunya yang tegap terlihat. Sulli hendak mendekatinya dan membenarkan letaknya namun Minho dengan cepat menggeser posisinya dan meraih ponselnya, ia mendesah kecewa. Apa salahnya?
Sepanjang perjalanan kebawah Sulli tak bicara, apalagi suaminya hanya diam dengan rahang mengeras. Sulli tidak tahu kalau sedari tadi Minho memang banyak pikiran, kepergiannya kesini bukanlah hal yang bagus sebenarnya. Ditengah keadaan Sean yang tengah diburu oleh mereka, Minho harus meninggalkan negaranya untuk hal-hal receh seperti ini, kalau bukan karena Sulli mana mau ia pergi.
William mengabarkan kalau Sean ada disini, mungkin pria itu mencuri dengar pembicaraan mereka sewaktu dikantor. Tapi kenapa pria itu sampai lebih dahulu disini? Apa memang ini ada kaitannya dengan laptop William yang dihack beberapa hari yang lalu. Pria itu memang mencuri data-datanya sehingga ia tahu dimana keberadaannya sekarang. Dan berniat melakukan sesuatu pada mereka nanti.
Tadi pagi juga William mengabarkan kalau istrinya dan Sean saling kenal. Wanita itu adalah teman semasa sekolahnya, dan hal itu benar-benar membuatnya kesal. Sean memang bukan dari keluarga berada dulu, tapi sekarang kehidupannya sudah lebih baik dan terjamin. Tapi motif dirinya yang tiba-tiba berbuat jahat pada istrinya memang tak bisa ditolerir, entah apa penyebabnya, ia harus tahu lebih dahulu, Sean itu gerakannya licin. Bukan hanya kehidupannya , tapi pada para kliennya pun kadang ia menggunakan cara licik untuk menggaet rekannya,termasuk pergi tidur dengan anak perempuan mereka.
Mereka sampai didepan restoran hotel yang begitu mewah, meja sudah dipesan. Sulli duduk dan menatap suaminya yang masih diam padanya. Pria itu tengah sibuk dengan ponselnya, Sulli mendesah pelan, baru beberapa menit yang lalu mereka saling berbagi ciuman dan erangan dibawah shower sekarang suaminya malah diam dan sibuk dengan serangkaian pesan yang mungkin saja dikirim William padanya, entah apa yang mengganggu pikirannya, tapi Sulli tak suka diacuhkan seperti ini.
" Oppa "
" Hm.. " Sahutnya dengan gumaman pelan. Sulli meraih tangannya, dan detik itu juga Minho menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband ✔
FanfictionTerlalu kolot mungkin mengangkat tema Perjodohan diabad ini. Tapi... Walaupun pernikahan mereka atas perjodohan yang terjadi antara kedua orang tuanya, Minho dan Sulli tetap berusaha untuk menerima dan saling mencintai. Saat mereka baru saja memula...