4 🗽 The Cold Guy

961 122 11
                                    

Gara-gara jet lag yang membuatnya pusing, alhasil Hayoung tidur seharian. Tidak ada seorang pun yang mengganggu dan membangunkannya. Tidur seharian membuatnya kembali segar seperti biasa. Bunyi perutnya saja yang terus 'bernyanyi' mengingat Hayoung hanya makan sarapan kemarin.

Gadis itu bangun, merapikan rambutnya yang panjang, dan mengikatnya asal. Lalu dia menengadah melihat jam dinding yang digantung. Jarum jam menunjukkan pukul delapan kurang lima menit. Hayoung pun membuka tirai dan kaca jendela. Matahari sudah bersinar terang. Angin pagi yang tidak terlalu dingin berhembus lembut masuk ke kamarnya. Dari jendela, dia melihat jalanan di mana deru kendaraan dan suara klakson yang bising sudah 'menyapanya' pagi-pagi.

Hayoung membuka risleting tas ransel hitam kecilnya dan mengambil sesuatu di dalam.

Dia mengambil sebuah agenda bersampul hitam di salah satu kantong tasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia mengambil sebuah agenda bersampul hitam di salah satu kantong tasnya. Kemudian dia tersenyum-senyum sendiri melihat tulisan yang ia tulis kemarin.

Di agenda itu dia menulis beberapa tempat yang mau ia kunjungi hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di agenda itu dia menulis beberapa tempat yang mau ia kunjungi hari ini. Tidak sendiri, namun bersama laki-laki itu.

Sebenarnya dia tidak terlalu banyak tahu soal tempat-tempat menarik di kota ini. Dia hanya tahu beberapa tempat terkenal seperti Broadway, Central Park, Liberty Statue, Rhode Island, dan Times Square. Well, dia juga sempat membayangkan dirinya dan Sehun menikmati citylights di New York. Ya, kota yang dijuluki Big Apple ini memang terkenal karena citylights yang benar-benar menakjubkan. Hayoung sudah tidak sabar untuk berjalan-jalan hari ini.

Dia segera keluar dan tanpa ragu-ragu mengetuk pintu kamar Sehun.

"Sehun Oppa, ireona!" kata Hayoung penuh percaya diri. Sebenarnya ada sedikit rasa takut untuk mengetuk pintu itu, tapi dia buang rasa takut itu

Karena ketukannya yang terlalu kuat, alhasil pintu berpelitur itu pun sedikit terbuka. "Omo...!" pekik Hayoung tertahan. Jantungnya berdebar-debar. Kalau laki-laki itu ada di dalam... tamatlah riwayatnya! Dia bisa dimarahi habis-habisan!

"Sehun Oppa?" katanya sekali lagi. Dia pun memberanikan diri untuk membuka pintu itu lebih lebar. "Sehun Opp-"

Kosong.

LOST IN NYC ➖ Sehun & HayoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang