25 🗽 Tired

635 94 12
                                    

Hari udah menjelang sore. Sebenernya Hayoung pengen istirahat setelah menemani Sehun ke Jeju. Tapi dia nggak berani istirahat di apartemen cowoknya sendiri.

Lantas dia menyibukkan diri melakukan sesuatu supaya kantuknya hilang. Mulai dari beres-beres ruangan yang berantakan. Yah biasalah cowok sibuk kayak Sehun—sering lembur, langsung tidur nggak sempat beberes.

"Nggak usah dirapihin," kata Sehun yang baru keluar dari kamar mandi, dengan rambut basah habis keramas dalam keadaan topless—nunjukkin dada bidangnya dan handuk yang membelit pinggangnya.

Hayoung noleh ke cowok itu. Jantungnya berdegup cepat pas dia ngeliat pemandangan yang nggak biasa itu. Yap, Hayoung emang baru pertama kali ngeliat Sehun topless. Apalagi habis mandi. Hng.

"Nggak papa, tinggal dikit lagi kok," ujar Hayoung yang masih membereskan barang.

Selagi Hayoung beberes, Sehun buka lemari dan memilih pakaian yang akan ia pakai.

"Ngg... Oppa, hari ini nggak ke mana-mana kan?" tanya cewek itu.

Sehun menggelengkan kepalanya. "Nggak, kenapa?"

"Nggak, nggak papa. Aku cuman nanya aja."

Cowok itu mengambil celana tiga per empat dan kaos oblong warna hitam. Baru aja dia masuk ke kamar mandi, Hayoung manggil dia lagi. "Oppa, bentar!"

Sehun menoleh. "Apa?"

"Ngg... anu. Oppa ganti baju di sini aja, aku mau mandi kok," kata Hayoung kikuk. Plis deh Young, kamu ini pacarnya. Kok ngomongnya kayak ke orang asing sih? Ah udahlah bodo amat.

Sehun ngangguk. Dia ngasih handuk putih yang masih terlipat rapi. "Ini handukmu. Pake aja."

Hayoung menerima handuk itu. Tentu aja dengan detak jantung yang nggak beraturan. "Makasih, Oppa," katanya dan langsung ngacir ke kamar mandi.

Di dalam, Hayoung nggak berhenti senyam-senyum sendiri. Yah, meskipun Sehun masih dingin sama dia, seenggaknya dia berhati hangat.

Sekitar 15 menit Hayoung mandi, baru aja dia mengeringkan badannya dengan handuk, dia kelupaan sesuatu.

"Heol!" Dia menjitak kepalanya. "Pakaianku!"

Di dalam, dia mikir keras gimana caranya dia keluar. Sehun tentu aja masih di sana.




Masa aku harus keluar dengan balutan handuk? Pasti Sehun Oppa bakal mikir aku yang nggak-nggak! Hhh, dasar Oh Hayoung ceroboh!

Kalo misalnya aku manggil dia buat ambilin pakaianku... otomatis dia juga bakal liat pakaian dalamku dong?

Hell, no! Nggak, nggak! Dia pasti bakal ngetawain aku!

Eh nggak mungkin Sehun Oppa ngetawain aku... Orangnya aja dingin...

Terus aku gimana dong???

Masa semalaman di sini? Nggak mungkin lah...




Setelah bergumul cukup lama, akhirnya dia memberanikan diri untuk keluar. Dia keluar setelah mengumpulkan keberanian dan memasang muka tanpa malu.

Pas dia keluar, Sehun lagi ngeliatin dia dengan balutan handuk putih yang menutupi tubuhnya. Hayoung cuman cengengesan doang sambil jalan menuju koper dengan kaki yang basah.

"Kenapa? Lupa nggak bawa pakaian?" tebak Sehun yang tebakannya bener. Hayoung cuman ngangguk malu-malu kucing, walaupun dalam hati dia malu banget sumpah.

Tangannya sibuk mencari pakaian. Kebanyakan pakaian kotor bekas dia pake di Jeju, sial. Tapi akhirnya dia nemuin satu stel pakaian yang masih bersih di tumpukan paling bawah. Tinggal cari pakaian dalem aja.

"Perlu dibantu, nggak?" tanya Sehun yang tau-tau udah di sebelahnya.

"Huaa!" Hayoung mengerjap kaget. Dia menepuk-nepuk dadanya.

"Apalagi yang kurang? Udah ketemu pakaiannya?" tanya cowok itu lagi.

"Udah kok Oppa, tinggal pakaian dal—" Hampir mau nyebut 'pakaian dalam', Hayoung cepat-cepat membungkam mulutnya. Heol.

"Ini?" tunjuk Sehun pada sebuah bra hitam milik Hayoung.

"!?"

Hayoung kaget banget dengan apa yang ditunjuk Sehun. Dia buru-buru ngambil bra hitam yang ditunjuk cowok itu tadi bersama celana dalamnya, lalu lari lagi masuk ke kamar mandi.

Wajah Hayoung merah banget kayak kepiting rebus. Jantungnya udah nggak karuan lagi. Pokoknya dia bener-bener malu dan malu-maluin di depan Sehun!

Dasar! Malu-maluin banget sih!

Sesudah berpakaian lengkap, Hayoung pun keluar dengan langkah biasa aja, seolah-olah nggak terjadi apa-apa. Padahal, hng...

Hayoung pun mutusin buat jemur handuk yang ia pake tadi di balkon. Dia ngeliat Sehun lagi duduk di tepi ranjang. Tangannya megang hape dengan layar yang masih menyala. Keliatan serius gitu.

Lagi mikirin apa ya? batinnya.

Hayoung pun mendekati Sehun. "Oppa, nggak kenapa-napa kan?" tanyanya memastikan.

Sehun nenggakkin kepalanya biar bisa liat Hayoung. "Nggak."

Ya ampun dingin banget kamu Mas –Author

Tiba-tiba Sehun melingkarkan tangannya ke pinggang Hayoung kayak berpelukan gitu. Dia meluk Hayoung yang masih berdiri. Bukan namanya Oh Hayoung kalo udah deg-degan kayak gini.

"O—Oppa kenapa?" tanyanya kaget.

"Nggak, nggak papa," jawab Sehun dengan suara rendahnya. Waktu dia menggelengkan kepalanya, Hayoung sedikit geli karena wajah Sehun kena perutnya.

"Kalo ada yang mau diceritain sama Oppa, cerita aja. Aku pasti bakal dengerin kok," kata Hayoung memberanikan diri untuk mengelus kepalanya. Untung Sehun nggak banyak gerak. Tapi yang dia bikin bingung, kenapa tiba-tiba Sehun memeluknya dengan posisi seperti ini? Dan sejak kapan Sehun jadi manja sama dia?

"Aku cuman capek aja," ujar Sehun dengan suara teredam. Hayoung semakin mengelus kepalanya dengan lembut.

Sehun melepaskan pelukannya. Untung pelukannya cuman bentar soalnya kaki Hayoung udah gemeteran saking deg-degan.

"Oppa langsung tidur aja. Atau mau kubuatkan makanan?"

"Nggak, nggak usah. Kamu juga capek pasti."

Hayoung yang berniat ke dapur untuk bikin makan malam, jadi nggak jadi. "Beneran Oppa nggak mau makan malam?"

Sehun menggeleng, kemudian menarik tangan Hayoung ke dalam dekapannya dan mereka pun sama-sama jatuh di tempat tidur. Jantung Hayoung serasa mau copot. Baru aja Hayoung mau bangun, Sehun malah mendekapnya lebih kuat.

Hayoung nggak berhenti senyam-senyum. Perutnya kayak terisi kupu-kupu. Pengen meledak tapi geli. Dia takut-takut nenggak untuk melihat Sehun udah tidur atau belum.

Dan cowok itu ternyata udah tidur. Deru napasnya teratur, nggak kayak diri Hayoung.













































Tapi...




Heol. Kalo Sehun Oppa bisa ngerasain detak jantung aku, gimana dong?

LOST IN NYC ➖ Sehun & HayoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang