15 🗽 The Last Night in New York

792 116 15
                                    

Masih ada dua hari lagi Hayoung berada di kota ini. Dia menghabiskan waktu untuk membuat kue bersama Taehee dan pergi ke tempat kerjanya di Fifth Avenue. Tentunya dia juga berjalan-jalan bersama Sehun. Mereka sudah ke Elise Island untuk melihat Patung Liberty, Brooklyn Bridge, dan tempat-tempat terkenal lainnya.

Tidak lupa Hayoung juga mengembalikan pakaian Luhan yang ia pakai selama ia tinggal di apartemennya. Sayang, laki-laki itu belum pulang dari kampus. Namun Hayoung sudah menuliskan ucapan terima kasih yang dia selipkan di dalam kantong.

"Hayoung-ah," panggil Sehun setelah keduanya meninggalkan apartemen Luhan.

Hayoung mendongak, "Ne, Oppa?"

"Kau mau makan malam di luar denganku malam ini?"

"Neeeee?" Mendengar tawaran dari laki-laki itu, Hayoung terbelalak kaget. Sungguh aneh tapi nyata, Sehun menawarinya makan malam di luar. Bayangkan! "O-Oppa serius?"

"Serius," jawab Sehun. "Kau mau, tidak? Kalau tidak mau juga tidak apa-apa."

"Ma-mau, Oppa," jawab Hayoung langsung. Hatinya kini berbunga-bunga. "Oppa mengajakku makan di mana?"

"Nanti kuberitahu di mana tempatnya. Pukul tujuh nanti kau harus sudah ada di sana. Eottae?"

"Ne, Oppa."

"Dwaesso, ayo jalan lagi."








Apa ini yang namanya kencan?

Yah, mungkin...

Tidak peduli apakah ini disebut kencan atau tidak. Yang jelas, Hayoung sudah tidak sabar menunggu nanti malam!




***




Lupa membawa dress, akhirnya Hayoung hanya memakai celana jeans dan kaos dilapisi sweater warna putih.

Seharusnya dia tampil cantik malam ini karena dia akan pergi dinner dengan Sehun. Tapi dia malah terlihat kasual seperti memakai pakaian sehari-hari.

"Lho, Sehun Oppa mana?" tanyanya heran melihat tidak ada sosok laki-laki itu beberapa jam belakangan ini.

"Dia di restoran sedang menunggumu, Sayang," kata Taehee yang baru saja lewat.

Dahi Hayoung berkerut. Restoran mana? tanyanya. "Apa Paman tahu di mana Sehun Oppa sekarang?"

"Tahu, dong. Malah dia menyuruh Paman untuk mengantarmu ke sana. Kau tidak boleh tersesat lagi, Hayoung-ah," kata Myungseok tersenyum. Hayoung terlihat bingung. "Jadi, apa yang kau tunggu? Bisakah kita pergi sekarang?

Hayoung yang masih kelihatan bingung, menganggukkan kepalanya saja. "N-ne..."

Sehun rupanya mengajaknya ke sebuah restoran The House, dekat Broadway. Restoran bergaya vintage itu cukup banyak dipadati pengunjung. Dan semua pakaian pengunjung itu tampak sangat formal. Ada yang memakai gaun panjang, dress selutut, sepatu hak tinggi. Sedangkan yang laki-laki mengenakan jas. Tidak seperti dirinya yang hanya memakai casual saja.

Lutut Hayoung mendadak jadi lemas. Saat siang tadi dia sudah tidak sabar, namun sekarang dia jadi ingin cepat-cepat pulang hanya karena salah kostum.

Aigoo, harusnya aku bawa dress merah muda yang dibelikan Eomma bulan lalu! rutuknya. Rasanya aku ingin pulang saja!

"Dia ada di atas," sahut Myungseok membuyarkan lamunannya. "Kau mau Paman temani atau sendiri?"

"Sen-sendiri saja, Paman. Terima kasih sudah mengantarku," jawab Hayoung sedikit terbata-bata, berusaha untuk tersenyum.

LOST IN NYC ➖ Sehun & HayoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang