22 🗽 That Kiss

885 117 21
                                    

Perlahan namun pasti, Sehun naik ke atas tempat tidur yang membuat tempat tidur itu sedikit goyang. Dia pun mendekati wajah Hayoung.

Bingung sekaligus kaget apa yang mau dilakukan laki-laki itu padanya, Hayoung mulai menghindari tatapannya juga takut. Bahkan dia hampir mundur karena tidak mau dekat-dekat dengannya.

"Op-Oppa mau ngapain?" tanyanya dengan suara tercekat.

Panik karena wajah Sehun semakin lama semakin dekat, Hayoung menutup matanya rapat-rapat. Jantungnya berdebar tidak karuan, tangan dan kakinya juga gemetaran.

Napas Sehun berhembus lembut di sekitar wajahnya.

Sehun melihat bibir merah Hayoung dan menatap matanya lagi. Laki-laki itu memiringkan kepalanya untuk mencapai bibir Hayoung.

Hayoung tahu, beberapa senti lagi bibir mereka bertemu-


















Tok tok tok!


























Napas Hayoung tertahan. Dia setengah lega setelah mendengar suara ketukan pintu, walau niat Sehun untuk menciumnya gagal. Sehun terlihat sedikit kesal ketika ada yang mengetuk pintu. Dia pun menjauhi wajahnya dari Hayoung.

"Siapa?"

"Ini kami, Ilhoon dan Joohyuk!"

Hayoung dan Sehun sama-sama kaget.

"Op-Oppa, aku harus gimana ini?" bisik Hayoung panik.

Sehun sama bingungnya. Di balik selimut, tidak bisa. Bisa saja Ilhoon naik-naik ke atas kasur. Di lemari juga tidak bisa, takutnya tangan-tangan jahil mereka mengoprek barang milik Sehun.

"Kamu jangan panik. Kamu sembunyi di kamar mandi. Cepat."

Hayoung mengangguk menurut.

Dia pun segera mengunci pintu bertepatan ketika Sehun membuka pintu.

"Ada apa?" tanya Sehun tanpa basa-basi ini-itu pada dua temannya.

Ilhoon dan Joohyuk hanya cengar-cengir mesum. Sehun yang tahu dari balik senyuman mesum mereka, menghela napas, "Sudah puas melihat-lihat Love Land?"

Jantung Hayoung mencelos begitu Sehun menyebut nama itu.

Jadi dia ke Love Land dengan teman-temannya juga!? pikirnya.

"Hehehe, sudah dong... Kenapa kau tidak ikut? Kau menyesal, Sehun-ah. Di sana banyak patung yang menarik!" kata Joohyuk bersemangat.

Hayoung menghela napas lega begitu mendengar Sehun tidak ikut ke tempat itu. "Fiuhh..."

"Malas. Aku harus beres-beres, besok kita mau pulang. Sana pergi," usir Sehun halus.

"Yakk, mana pacarmu? Kok tidak kelihatan?" tanya Ilhoon tiba-tiba, melihat sekeliling kamar.

"Dia sedang jalan-jalan, aku baru saja mau menyusulnya. Kalian kira dia ada di sini?"

"Ohh... Hati-hati saja kalau dia jalan berdua dengan laki-laki lain," celetuk Joohyuk.

"Tidak, dia bukan perempuan seperti itu," kata Sehun jengah. "Kalian berdua pergi sebelum aku tendang bokong kalian."

"Arasseo, arasseo!" kata Ilhoon menjauh dari pintu.

"Hei, kau tidak mau minum-minum dulu dengan kami?" tawar Joohyuk.

Sehun menggeleng. "Aku mau cari pacarku dulu," katanya bohong.

"Aigoo, kau benar-benar pacar yang romantis, Sehun-ah!" ledek mereka berdua.

Entah mengapa walau Sehun berbohong pada mereka, Hayoung senang Sehun beralasan seperti itu, kesannya seperti peduli padanya. Dan gara-gara itu, Hayoung jadi lupa kekesalannya.

"Ya sudah, kamu mau cari Jisoo dulu! Selamat mencari pacarmu!"

"Iyaaa..."

Dan akhirnya pintu pun ditutup lagi. Tak lupa dia mengunci pintu.

Masih di dalam kamar mandi, Hayoung jadi ragu, apakah dia harus tetap diam di sini atau keluar. Dia takut jika Sehun melanjutkan yang 'barusan sempat tertunda' itu. Entah itu memeluk, mencium, atau semacamnya.

Tapi karena tidak mau berlama-lama di dalam kamar mandi, akhirnya dia pun keluar.

"Op-Oppa, apa mereka sudah pergi?" tanya Hayoung pelan sekali, berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Sudah."

Hayoung menghela napas lega. Dia pikir Joohyuk dan Ilhoon akan ngobrol panjang lebar dengan Sehun.

"Geurae, aku mau tidur dulu," katanya hendak berjalan menuju sofa, namun tangannya ditarik laki-laki itu dan menyudutkannya di dinding. Hayoung tentu saja kaget.

Aneh saja rasanya jika Sehun melakukan seperti ini. Belum pernah dia berbuat senekad ini. Ditatapnya Hayoung lekat-lekat.

"Oppa waeyo...?" tanya Hayoung ketakutan.

Sehun pun memegang tangannya dan menunjuk cincin yang ia pakai di jari tengah tangan kanannya. Sebuah cincin kawat berbentuk pita yang pernah diberikan oleh laki-laki itu lima tahun yang lalu, tepatnya sebelum Hayoung kembali ke Seoul.

"Kau masih memakainya?" ujar Sehun pelan.

Hayoung mengangguk dengan napas tertahan. Jujur saja, dia belum pernah berdiri dengan jarak sedekat ini dengan Sehun. "I-iya..."

Seulas senyuman kecil nampak di bibir Sehun. "Aku senang kau masih memakainya."




Pelan-pelan wajah Sehun semakin lama semakin dekat. Tangannya menangkup pipi Hayoung kemudian mencium bibirnya dengan lembut.
































Author minta maaf kalau adegan kissing-nya kurang dapet, huhuhu :'(((

Jangan lupa vomment ya gaess ^^

LOST IN NYC ➖ Sehun & HayoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang