Dua bulan kemudian
Hujan nggak henti-hentinya mengguyur Kota Seoul dari semalam. Nggak heran kalau cuaca mendung sepanjang hari ini. Jalanan basah, angin bertiup kencang, dan orang-orang memakai jaket tebal.
Hayoung berkali-kali mengumpat pelan karena nggak hati-hati saat menginjak genangan air. Alhasil sepatu hak setinggi lima sentinya jadi kotor kena lumpur.
"Hhh, sial... Aku harus cuci sepatuku lagi," gerutunya pasrah sambil mengamati sepatunya.
"Ini juga sepatu terakhir aku... Kalau nggak kering-kering juga, besok aku pakai sepatu apa?"
Dengan langkah tertatih-tatih, dia pun masuk ke sebuah kantor bank lokal, BNK Financial Group, tempatnya bekerja.
"Selamat pag—"
Kalimatnya nggak sempat ia selesaikan begitu melihat seisi kantor lantai lima, di mana ia bekerja, gelap gulita. Nggak ada penerangan sama sekali juga nggak ada orang.
"Mwo? Apa hari ini libur?" tanyanya pada diri sendiri. "Rasanya Direktur Jung nggak ngasitau deh... Apa hari ini tanggal merah ya?"
Tiba-tiba lampu menyala terang benderang, menyilaulkan mata juga mengejutkan perempuan itu.
"Happy birthday to you!
Happy birthday to you!
Happy birthday, happy birthday!
Happy birthday, Oh Hayoung!!!"Hayoung membungkam mulutnya nggak percaya. Dia lupa kalau hari ini adalah tanggal 19 Juli, ulang tahunnya! Saking sibuknya dia lupa dengan tanggal kelahirannya sendiri.
Semua rekan kerjanya mendekat. Jung Yerin, rekan kerja sekaligus sahabat akrabnya, membawa kue tart rasa red velvet kesukaannya.
"Ya ampun... Makasih semuanya!" kata Hayoung membungkuk berkali-kali.
"Ayo ucapkan permohonan dulu sebelum tiup!" kata Yerin mulai keberatan memegang kue.
Hayoung pun menutup matanya rapat-rapat dan melipat tangannya seperti orang berdoa. Entah apa yang dia katakan selagi mengucapkan permohonan, dia berdoa sambil tersenyum.
Setelah mengucapkan permohonan, dia pun membuka mata lalu meniup enam batang lilin warna-warni di puncak kue.
"Yeeaaayyy!!!"
"Traktir kami semua habis pulang kerja ya, Hayoungie!" kata Lee Chanmi, rekan kerjanya.
"Tunggu sampai aku naik pangkat, baru aku traktir kalian semua. Hahaha..." ujar Hayoung bercanda.
"EHEM!"
Seorang pria setengah baya memakai jas garis-garis dan kacamata tebal muncul dari depan pintu. Dialah Direktur Jung, atasan Hayoung.
"Ayo, sudah cukup! Semuanya kembali bekerja!" katanya yang langsung membuat kerumunan itu langsung bubar. Beberapa orang masih ada yang memberinya selamat, termasuk Yerin.
"Happy birthday, my bestfriend!" Yerin mencium pipi sahabatnya secepat kilat.
"Makasih ... Aku lupa kalau hari ini ulang tahunku, beneran!"
"Huuu... Kamu ini!" Yerin menoyor kepalanya. "Maaf kalau hadiahnya cuman kue tart... Aku baru beli kemarin soalnya. Hehehe..."
"Nggak papa. Nggak usah yang aneh-aneh, kok," kata Hayoung yang nggak berhenti senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN NYC ➖ Sehun & Hayoung
FanfictionSekuel dari Lost in New York 💕osh-ohy shipper? Status : on going