6 🗽 Run, Hayoung, Run!

809 116 15
                                    

"It's almost four o'clock now. Wanna go home?" tanya Victor pada ketiga temannya setelah melirik jam tangan yang ia pakai. Sam dan Sehun mengangguk bersamaan. Baru saja Sehun bangkit berdiri, Adam mencegatnya. Sehun menoleh pada salah satu temannya itu.

"What?"

"Hey, you forgot her, huh?" tanya Adam menekankan kata 'her' di kalimatnya tadi.

Sekilas laki-laki itu mengerutkan kening. Barulah setelah dia tahu maksud 'her' itu adalah Hayoung, Sehun teringat. Dia benar-benar lupa dengan Hayoung yang sendirian menunggunya hampir empat jam di cafe itu. Segera dia menyambar jaketnya dan pergi ke luar.

Dia melihat kiri-kanan jalan juga tempat di mana Hayoung duduk tadi.

Kosong.

Gadis itu sudah tidak ada di sana. Sehun masuk ke dalam lagi, melewati ketiga temannya, dan setengah berlari menghampiri pelayan yang sempat melayani pesanan Hayoung.

"Did you see the girl-she has a long hair, her height is about..." Sehun memberikan ciri-ciri Hayoung pada pelayan itu.

Pelayan itu menganggukkan kepalanya. "Yeah, I saw her. She sat alone in front of our cafe. I thought she was waiting for someone, but I don't know where she is now," jawabnya sambil mengangkat bahu.

Dan orang yang Hayoung tunggu tak lain adalah dirinya!

Sehun terdiam. Dia merasa sangat bersalah pada gadis itu. Sudah membiarkan Hayoung menunggunya selama berjam-jam, dan sekarang dia tidak tahu di mana sekarang. Habislah riwayatnya jika Hayoung...

Tidak! Sehun menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Gadis itu pasti sudah pulang, dia yakin.

"Call her and your parents. Maybe she has gone home," usul Victor menenangkannya, disusul anggukkan Sam di sampingnya.

Sehun mengangguk. Dia pun mengambil ponsel dari saku celananya dan menelepon Taehee. Untunglah ibunya menjawab sambungan dengan cepat.

"Eoh, Sehun-ah? Apa kau dan Hayoung-ah sedang bersenang-senang?" Begitulah pertanyaan pertama yang dilontarkan ibunya. Jantung laki-laki itu berdebar-debar.

"Eomma, apa Eomma sudah pulang?" Sebisa mungkin suaranya tetap seperti biasa supaya Taehee tidak curiga.

"Sudah, setengah jam yang lalu. Waeyo? Kau dan Hayoung-ah dalam perjalanan pulang? Biar Eomma akan siapkan makan malam untuk kalian, eoh?"

Deg!

Jantung Sehun berdebar dua kali lebih cepat. Dia terdiam lama. Itu artinya gadis itu belum pulang. Di mana dia sekarang?

"Sehun-ah, ada apa, Nak? Kok diam saja?" tanya suara Taehee di seberang sana. Laki-laki itu buru-buru memutuskan sambungannya dan segera menghubungi Myungseok. Dia yakin ayahnya itu masih ada di tempat kerja. Myungseok memang sering pulang larut malam semenjak menjadi kepala manajer.

"Yeobuseyo, Se-"

Sehun memotong sapaan ayahnya dan langsung pada topik pembicaraan. "Appa, apa Hayoung ada di tempat kerjamu?"

"Eobseo. Dia tidak ada. Waeyo?"

Dia cepat-cepat memutuskan sambungan ayahnya dan menekan nomor ponsel Hayoung. Selama menunggu sambungan itu terhubung, Sehun jalan mondar-mandir sambil menggigit bibirnya.

"Hey, dude, calm down," Sam berusaha menenangkannya.

Sehun tidak mempedulikan perkataan Sam dan terus bergumam, "Ayolah, Hayoungie, angkat..."

Bukan suara Hayoung, suara operator malah yang menjawab sambungan. "The number that you are calling is switched off or out of coverage area. Please try again later."

LOST IN NYC ➖ Sehun & HayoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang