"Hyung, apa aku benar-benar harus tidur sekamar dengan Jimin h-hyung ?."
Namjoon menatap yang termuda untuk memberikan anggukkan pelan, ia mengerti bahwa Jungkook tak ingin sekamar dengan Jimin, tapi ini adalah perintah langsung dari Bang PD.
Sedangkan Jimin, dia hanya terdiam dengan pipi yang memerah samar sebab otak berpikir dalam keheningan. 'Hyung', saat Jungkook menyebutnya memakai embel-embel itu, ada yang berdesir di dalam dadanya. Tidak, ini bukan seperti saat Jihyun –adiknya- memanggilnya. Panggilan Jungkook terasa berbeda. Sangat spesial dan mampu membuat Jimin berdegup kencang.
.
.
Pagi ini semua member sibuk untuk bersiap setelah Jin bereriak cukup kencang agar semuanya terbangun dengan umpatan diam-diam dari Taehyung yang memang paling susah dibangunkan, untungnya ada Jimin si sahabat yang akan setia menaiki tubuh Taehyung dan mengguncangnya dengan kuat agar si alien satu itu membuka matanya. Ada Jungkook yang tampak paling malas diantara yang lain dalam mempersiapkan barangnya, sungguh dia baru saja tidur larut, karena membereskan barang-barangnya saat jam 11 malam, hah harusnya siang kemarin ia menuruti perintah Taehyung yang menyuruhnya agar cepat-cepat berkemas.
Ada sedikit keributan perihal pemakaian kamar mandi. Seperti biasa, Jin yang memang bangun paling awal akan mandi duluan, lalu semua member akan membiarkan Namjoon yang membersihkan diri setelah Jin keluar dari kamar mandi dengan wangi sabunnya yang khas. Tak lama setelah itu Yoongi keluar dari kamarnya dengan mata setengah terbuka, ingin memasuki kamar mandi namun bertabrakkan dengan Jimin yang juga hendak menuju ke sana. Yoongi yang egois –perihal memakai kamar mandi- tentunya akan mendorong siapapun yang ingin menyainginya untuk menuju ke kamar mandi, namun seketika ia berhenti saat tau itu adalah Jimin si adik manisnya. Yoongi mundur selangkah, mempersilahkan Jimin untuk masuk duluan, namun si yang lebih muda menggeleng, menunjukkan seyum secerah sinar mentari dan berkata ia bisa memakai kamar mandi nanti.
Tanpa sadar Yoongi tersenyum, tangan terangkat mengelus surai yang leih muda dengan lembut dan masuk begitu saja ke dalam kamar mandi. Melupakan sosok Hoseok yang berdiri tak jauh dari mereka, membulatkan kedua mata dan bibir, cengo menatap Yoongi yang bersikap begitu lembut pada Jimin disaat Yoongi tak pernah memperlakukan member lainnya sampai seperti itu.
Dan saat Jimin sudah yakin jika ia terus mengalah sedari tadi, berniat memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri, namun nyatanya Taehyung tiba-tiba datang dari arah belakang, menubruk tubuh Jimin dan ingin berjalan melewati celah yang tercipta agar dia bisa ikut masuk ke dalam sana. Jimin jadi geram rasanya, bisa-bisanya alien satu ini datang tiba-tiba tanpa mengantri untuk memakai kamar mandi duluan.
"Ya ! Kim Taehyung, aku ingin memakai kamar mandi, kau nanti saja !." Baik-baik begini Jimin juga punya sisi yang mengerikan. Ia mendorong tubuh Taehyung hingga sedikit mundur ke belakang, membuat bocah seumuran dengannya itu mendelik tak suka, tapi saat Jimin akan benar-benar memijak lantai kamar mandi, Taehyung menarik kaos belakang Jimin yang membuatnya melangkahkan kaki ke belakang, menatap Taehyung dengan pandangan geram.
Tapi Taehyung malah menunjukkan cengiran anehnya yang bagi Jimin itu adalah pertanda buruk.
"Bagaimana kalau kita mandi berdua ?." Taehyung berucap, kedua alis naik turun penuh arti sambil menjilat bibir bawah sensual. Jimin bergidik, sumpah. Dia langsung mundur setelah berteriak keras menyebut 'Kim Taehyung bodoh' dan mendorong yang lebih muda beberapa bulan darinya itu untuk masuk ke kamar mandi. Menuai gelak tawa Taehyung yang sepertinya puas telah mengerjai Jimin.
Sedangkan si bocah mochi itu hanya menyilangkan tangan di dada dan bersandar pada dinding. Sial, dia harus menunggu lagi. Aish, kenapa mandi saja susah sekali sih ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young (KookMin / Jimin Always Uke) (#WATTYS2018)
FanficPS: Yang ingin chapter lengkapnya bisa beli pdf nya ke aku ya..thanks^^ PRIVATE ACAK! Perjuangan meraih mimpi, persahabatan, percintaan dan takdir yang menjerat mereka dalam pusaran yang tak dimengerti. Jalan cerita hidup yang rumit. Antara memilih...